9 Perubahan
Alunan pitakan gitar serta suara merdu seorang Evans mengalun memenuhi kantin siang itu pada istirahat kedua. Kantin tidak begitu ramai seperti istirahat pertama tadi.
Tepat di pojok kantin beberapa siswa baik itu ipa dan ips bergabung berhubung kelas kosong, genjreng-genreng gitar.
Sak iki aku uwes sadar, terlalu mencintaimu
Rungkat entek-entekan, koe sek tak paling tak sayang
Suasana bertambah ramai siang itu, suara merdu nan halus dan bikin candu melik Evans langsung di sukai oleh murid-murid. Tidak segan mereka memvidio kejadian itu, bukan anak kelas dua belas saja melainkan adik kelas juga pada penasaran.
Rungkat entek-entekan tresnaku sek mbok go dolanan
Stop mencintaimu gawe aku ngelu
(ayo semuanya)
Terlihat seorang guru killer berjalan akan melewati kantin langsung ganti lagu bisa-bisa nanti kena omel oleh guru killer tersebut. setelah guru itu menjauh dan tak telihat langsung ganti lagi membuat mereka semakin heboh.
Mereka itu baru mengenal sosok si kembar sengkel satu minggu ini namun dengan sosok yang mudah bergaul membuat mereka senang-senang saja memiliki teman seperti si kembar. Apalagi tidak pilih-pilih teman jika mengingat sebelumnya pernah bersekolah di sekolah elit yang rata-rata pilih-pilih teman.
***
Di sisi lain sudah satu minggu ini Arkana terus mendapat perundungan dari teman-teman sekolahnya, yang biasanya selalu mengandalkan evans satau Ehsan untuk melindunginya kini tidak bisa lagi pasalnya keduanya anak itu sudah pindah setelah menyatakan mengundurkan diri dari pekerjaanya.
Anak-anak semakin menjadi, sewaktu si kembar berada disisinya perundungan dilakukan diam-diam jika si kembar tidak ada di sisi Arkana namun kini terang-terangan.
"sialan kenapa jadi seperti ini," mengepalkan kedua tanganya menunduk takut dengan orang di depannya. Tanpa tahu ada yang meliahat perubahan ekspresi yang Arkana tunjukan bakan kepalan kedua tanganya itu.
"sudah ku duga," orang itu.
***
Eddy sangat bersyukur anak-anaknya bisa menikamti sama remajanya serta memiliki banyak teman di dunia ini. dulu memang punya teman namun tidak sebanyak sekarang bahkan denga suka rela main ke rumah, kalau dulu karena sekolah sama rumah jaraknya jauh tidak ada teman yang ke rumah.
"Jadi kalian ini teman sekolah e?" Tanya eddy sambil meletakan teh es sebagai jamuan teman-teman anakanya. "Ah iya saya Eddy nama kalian siapa saja?"
Mengelar tikar di bawah pohon mangga yang sedang bebuah itu, sekaligus lotisan. Mangga, timun, belimbing, bengkuang sudah di iris dan di taruh di nampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPHYTE (SELESAI Belum Revisi)
Teen FictionIni kisah satu keluarga pecinta karya sastra khususnya karya fiksi yang memasuki dunia novel bersama-sama menempati tubuh figuran yang berakhir tragis. "HAH, AAA PAK'E,BUK'E, BANGKE, NAK'E." "Loh, kenapa kita ada disini? bukanya kita seharusnya suda...