5 New Home
Eddy and family tersenyum bahagia hari ini beridir di depan rumah dua berwarna abu-abu dengan pagar hitam halaman cukup luas, tersenyum puas rumah yang sudah dibangun dan siap digunakan. Rumah yang sudah direnovasi tentunya sudah lebih baik. di sini tempat masa kecil si kembar dan Erwin habiskan sebelum tinggal di pavilion masion Sasmiyantoro karena kerjaan.
Rumah ini juga sebelumnya di tinggali oleh ibu dari Eddy sebelum beliau berpulang dua lima bulan lalu, karena suatu penyakit dan faktor usia yang memang sudah sepuh. Eddy itu anak bungsu dari tujuh bersaudara dan saudara bekerja di luar kota kebanyakan ada yang masih satu kota namun rumahnya juga lumayan jauh, memilih rumah yang dekat dengan tempat kerjaan yang seorang dosen sedangkan istrinya seorang dokter di salah satu rumah sakit. Di kota ini anak ketiga dan bungsu yang tak lain eddy, lainya menyebar baik masih di pulau jawa maupun luar pulau jawa.
Boleh kan menganggap ini rumah mereka? kan sekarang mereka yang ada di tubuh eddy family. Membuka pintu coklat itu pelan dan mereka masuk membawa koper masing-masing menatap sekeliling, begitu cocok dan bagus.
Menatap sebuah foto keluarga serta foto berbagai momen seperti foto waktu lebaran foto keluarga besar tujuh bersaudara bersama keluarga masing-masing, foto bersama dengan kelaurga Eliyana, berfoto bersama orang tua eddy dan eliyana yakni kakek serta nenek Erwin serta si kembar.
Menaruh koper dan berjalan berkeliling rumah luas itu dari depan hingga belakang, memang bukan tingkat namun untuk berlima ini luas. Di batian rumah ada berbagai macam tanaman jenis sayur yang sudah kering karena tidak terawat dan ditumbuhi rumput liar.
Evans menarik kopernya ke salah satu kamar bergambar beruang.
Tak
Menghidupkan lampu yang langsung seisi ruangan terang, terlihat plastic maupun kain menutup ranjang, meja belajar dan tempat-tempat yang gampang kena debu. Menarik lengan kaos panjangnya membersihkan kamar.
Sama halnya dengan yang lain juga membersihkan kamar masing-masing. Bahkan si kembar sampai rebutan sapu yang akan digunakan untuk menyapu, sedangkan Erwin sendiri mengunakan vacuum clener untuk membersihkan debu membiarkan kedua adiknya berantem berebut sapu nanti jika sudah capek juga berhenti sendiri.
"Lepasin gue dulu," Ehsan tidak mau kalah menarik sapu itu yang juga ditarik oleh Evans.
Takkk
Sapu itu patah gagangnya.
"Hehehe lo dulu deh," Evans langsung berlari mengambil kemoceng untuk membersihkan yang kira-kira bisa dibersihkan dengan kemoceng.
"BUUUKKKK'EEEE," Teriak Ehsan melempar sapu itu menatap sinis Evans.
"Nggak dulu nggak seakrang hoby banget berantem anakmu itu buk," Eddy berucap sambil mengelengkan kepala
Tiba-tiba terdengar saura musikdari ruang tengah memenuhi se isi rumah mungkin tetanga juga dengar musik tersebut. tak lama terdengar suara-suara mengikuti lagu yang sedang di putar. Koyo Kuto Jogja lagu yang sedang di putar.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPHYTE (SELESAI Belum Revisi)
Ficção AdolescenteIni kisah satu keluarga pecinta karya sastra khususnya karya fiksi yang memasuki dunia novel bersama-sama menempati tubuh figuran yang berakhir tragis. "HAH, AAA PAK'E,BUK'E, BANGKE, NAK'E." "Loh, kenapa kita ada disini? bukanya kita seharusnya suda...