4 Negosiasi
Hal yang sama juga dipikirkan oleh Eddy Agustian Pratama bisa dipanggil Tama seorang pria kisaran empat puluh lima tahunan itu memikirkan nasibnya dan keluarga di novel ini. meski ini dunia novel bagi orang-orang yang ada dalam cerita tersebutkan dunia nyata. Pria dewasa itu bekerja sebagai asisten dari Alex yang sudah sangat lama bekerja dengan alex sejak masih lajang.
Sudah kurang lebih selama dua puluh empat tahun bekerja dengan alex dan di tempat ini juga bertemu dengan sang pujaan hati yang sama-sama masuk sebagai staff devisi marketing. Asekkk. Namun, kini dialihkan menjadi bekerja dengan istri alex.
"Jika tidak segera menjauh bisa-bisa out kedua kali nya ini, kerja apa saja ohh bukanya eddy ini lulusan managemen sabi kali buka usaha atau jadi guru ekonimi. Masih terlihat kayak dua lima tahun kalau di lihat-lihat," sambil mematut di depan kaca kamar mandi, sehabis cukur kumis serta jengot.
"Ini lagi gara badan remuk rasanya, kena apes lagi hadehhh," menghela napas panjang.
Mengenai buka usaha kenapa tidak membuka warung seperti dikehidupan pertemanya kan lumayan buka warung lesehan gitu, uang jadi gaji selama ini juga cukup untuk membuka usaha itu. soal sekolah si kembar pait-pait nya jika keluar atau bahkan dikeluarkan dicabut beasiswanya oleh Sasmiyantoro masih ada plan sekolah biasa yang terjankau biayanya. Itu pun swasta jika negeri sudah terlabat bukan ini sudah kelas dua belas.
"Iya ini keputusan yang tebat, mereka pasti juga memikirkan hal yang sama. Saya berjanji eddy akan jaga keluarga mu baik-baik terima kasih karena sudah memberikan kesempatan ini pada kami. Semoga kalian bahagia disana," menoloknya segera mengenakan kemeja.
***
Tok tok tok
Eddy mengetuk pintu ruangan Alex di kantornya setelah dipersilahkan masuk, memasuki ruangan itu dengan membawa sebuah tablet serta beberapa berkas. "Tuan ini berkas yang harus anda tanda tangani dan yang ini ada proposal masuk dari beberapa organisasi mahasiswa," menaruh bekasa itu sudah disesuakan berkas yang di tanda tangani di taruh terlebih dahulu dan proposal organisasi baru di taruh diangguki saja oleh Alex. "Jam sepuluh nanti tuan ada meeting di 'es.pie' dengan SA Foundation," tutur Eddy tenang meski agak kesal juga karena di hiraukan oleh Alex bahkan berkas yang dikasih tadi saja masih terongok di atas meja.
"Setelah jam makan siang anda janji temu kadiv kominfo dari bantul membahas mengenai seminar yang wirausaha. Sudah tuan itu jadwal anda hari ini."
Masih tidak ada tanggapan.
"Tuan saya dan keluarga saya ingin mengundurkan diri dari Sasminyatoro, ini surat resignnya," ucap Eddy memberikan surat resign.
Alex langsung menatap tajam Eddy terlihat sekali aura marahnya.
Drettt drettt drettt
Ponsel alex berdering tertara nama 'Istriku' dalam panggilan. "Mas hiks baby kana hiks," tangis maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPHYTE (SELESAI Belum Revisi)
Fiksi RemajaIni kisah satu keluarga pecinta karya sastra khususnya karya fiksi yang memasuki dunia novel bersama-sama menempati tubuh figuran yang berakhir tragis. "HAH, AAA PAK'E,BUK'E, BANGKE, NAK'E." "Loh, kenapa kita ada disini? bukanya kita seharusnya suda...