3

9 1 0
                                    

Lea yang merasa lapar, memutuskan untuk kedapur membuat makanan. Hanya membuat roti bakar dan susu coklat kesukaannya saja, Setidaknya lumayan untuk mengganjal perut.

Lea yang berniat untuk ke kamarnya urung, ketika melihat siapa yang baru saja masuk ke rumah dengan kelimpungan.

" kamu mabuk?!" Tanya lea terkejut melihat adiknya yang baru saja pulang tersebut bau alkohol.

" eh ada lea... " sapa Gea sembari melambaikan tangannya.

" apa yang kau lakukan?! Ayah dan bunda bisa mengamuk jika melihatmu seperti ini!" Gerutu lea yang kini membantu Gea untuk ke kamar.

" bukan aku... tapi kau... hahahaha... "

" mabuk pun kau menyebalkan... " ujar lea yang kini melepas sepatu sang adik yang sudah terkapar di tempat tidur.

Jujur seperti apapun ayah, bunda dan Gea tidak pernah ada sedikitpun rasa benci di hatinya pada mereka. Ia sangat menyayangi mereka semua seperti keluarga, meski harus merasakan sakit di hatinya setiap hari. Pikirnya itu adalah hal yang harus ia terima sebagai bayaran karena telah diijinkan untuk tinggal di keluarga mereka dengan gratis.

" lea... " panggil gea yang kini sudah duduk memandang lea lekat.

" ada apa? Mau minum? Bentar ku ambilkan.. "

" maaf... " ujar gea membuat langkah lea berhenti.

" aku tidak pernah membencimu... aku hanya tidak tau harus bersikap bagaimana denganmu... kita tidak pernah dekat sejak kecil, dan itu membuatku sedikit kesulitan berinteraksi denganmu... sikap kasarku selama ini karena aku kesal... aku kesal karena kau tidak pernah mau melawan... jangan terlalu baik jadi orang lea..."

" jika aku jadi kau, aku sudah meratakan semua orang yang menyebalkan... termasuk orang tuaku sendiri... bagaimana bisa mereka membuangmu... mereka tidak tau apa! Jika anaknya baik! Saking baiknya malah jadi pengecut! "

" terima kasih lea... aku menyayangimu kak... " ujar Gea yang kini sudah hilang kesadaran.

Tanpa lea sadari, air matanya sudah mengalir deras.

" dasar anak bodoh... " ujar lea dengan senyum tipis sembari menyelimuti adiknya.

Entah mengapa mendengar ucapan Gea membuat hatinya senang, meskipun belum tentu ucapannya benar karena ia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar.

Namun itu sudah cukup membuat suasana hatinya membaik.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

" kau yakin tidak ingin ayah antar sweety?"

" tidak yah, aku sedang ingin membawa mobil sendiri... " ujar Gea yang kini sedang menikmati sarapannya.

" hati-hati ya sayang... bunda khawatir sungguh... "

" aman kok bunda... aku berangkat ya... " pamit Gea.

Lea yang tengah menunggu bus di kagetkan dengan mobil yang tiba-tiba mengklakson dirinya. Hingga ia kenal siapa pelakunya setelah kaca mobil diturunkan.

" ayo masuk!" Ujar Gea.

" arah kita berlawanan... "

" cepat masuk bodoh!" Bentak Gea membuat lea mau tidak mau menurutinya.

" apa tidak masalah? Kau akan terlambat nanti... " ujar lea yang kini sudah masuk ke mobil.

" aku masuk kelas siang... "

" lah terus kenapa jam segini udah berangkat?" Tanya lea bingung.

" bukan urusanmu... " ujar Gea membuat lea diam.

" apa kau yang membawaku ke kamar semalam?"

" ya... begitulah... lain kali jangan pulang dalam keadaan seperti itu, takutnya ayah atau bunda melihat... "

" aku tidak mengigau yang aneh?" Tanya Gea takut.

" tidak ada, kau langsung tidur... " jawab lea membuat Gea menghela napas lega.

" turun... " ujar Gea memberhentikan mobilnya di halte bus lain.

" loh, tapi kan... " ujar lea terpotong.

" apa kau pikir aku mau mengantarmu? Turun! Kau membuat mobilku busuk... "

" terima kasih... " ujar lea lalu turun, ia malas jika harus berdebat panjang.

" kupikir dia sudah berubah.... " gerutu lea sembari melihat mobil adiknya yang menjauh.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

" sepertinya suasana hatimu sedang bagus... kau tau? kurasa bibirmu akan robek sebentar lagi... " ujar sunny takut melihat lea yang terus saja mengumbar senyum manis.

" aku mendapat pesan cinta semalam... itulah kenapa aku bahagia... "

" hah?! Dari siapa?!" Ujar sunny kaget.

" dari Gea... " ujar lea membuat sunny kebingungan.

" dia semalam bilang kalo sayang padaku sebagai kakaknya... hehehe... "

" dan kau percaya?" Tanya sunny yang dibalas anggukan semangat oleh lea.

" kau tau? dia bahkan mengantar ku ke kampus hari ini... "

" fixs! Kau harus menjauh darinya! Dia pasti menginginkan sesuatu darimu! Yang berujung kau akan di marahi oleh ayah dan bundamu!" Ujar sunny geram.

" tidak akan, tenang saja... dia tidak benar-benar mengantar hingga kampus. Hanya sampai halte berikutnya saja... baru aku jalan, tanggung juga udah deket... "

" berhati-hatilah pokoknya! Aku takut kau diperdaya oleh adik mu itu!"

" tidak masalah, toh aku hanya anak angkat saja di keluarga mereka... jadi tidak apa... "

" jika itu alasanmu! Pergi dari rumah itu sekarang juga! Aku muak ya memberitahu mu setiap waktu untuk mencari kost saja! Kan sudah kubilang akan ku bantu kalo soal biaya, kau bisa bekerja di restoran milik ibuku! Atau kau bisa tinggal bersama ku di apartemen saja... " ujar sunny kesal.

" terima kasih tapi tidak semudah itu, bagaimanapun mereka sekarang... tetap saja mereka yang merawatku hingga aku bisa kuliah... aku harus balas budi pada mereka... toh mereka tidak melakukan kekerasan fisik... jadi apa yang harus dibenci kan..."

" terserah... aku capek.. "

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang