10

15 1 3
                                    

" kalian hari ini berangkat bareng ya, ayah ada rapat... " ujar sang ayah sembari mengelus lembut kepala gea.

" iya ayah,hati-hati... " ujar gea manis

" jaga adek kamu, kalian udah satu kampus mulai hari ini... " ujar ayah membuat lea terkejut.

" ayah berangkat... "

" hati-hati.... " ujar sang ibu.

" kamu dengar kan apa kata ayah kamu? Jaga gea dengan baik! Awas aja kalo sampai dia lecet dikit aja... " ujar ibu memandang tajam lea.

" ibu, gea kan udah gede... bisa jaga diri sendiri kok tenang aja.. toh kak lea pasti jagain adek kok, iya kan kak?" Ujar gea dengan senyum menyebalkan bagi lea.

" udah sana berangkat, hati-hati bawa mobilnya ya... " ujar sang ibu sembari mencium pipi sang anak.

" ne eomma... "  ujar gea membuat sang ibu tertawa.

Anak tunggalnya itu sangat suka sekali dengan korea.

" lo nyetir... " ujar gea melemparkan kunci mobil pada lea.

" mau rumah sakit? Apa kuburan?" Ujar lea datar.

" what do you mean?"

" tau sendiri kan gue gak bisa bawa mobil, gue naik bus aja... lo berangkat sendiri... " ujar lea melemparkan kunci mobilnya kembali pada gea.

" masuk!! Gue yang nyetir.. " ujar gea namun la hanya berdiam diri.

" nurut atau gue aduin ayah... " ujar gea membuat lea mendengus sebal, lalu masuk ke mobil dengan terpaksa.

Selama perjalanan mereka hanya diam satu sama lain, membuat suasana dalam mobil sangat hening.

" kampus gue bukan yang terbaik... " ujar lea memecah keheningan.

Hn

" kampus gue gak ada orang populer... "

Hn

" kampus gue tempat orang-orang terbuang yang hanya mengejar gelar tanpa ilmu! "

Hn

" lo bisu? Cuman hn,hn doang.. "

" terus?" Ujar gea membuat lea bingung.

" terus mau lo apa?"  Tanya gea.

" balik ke kampus lo yang lama!"

" lo kira pindahan gak pake duit... "

" lo kan anak mereka, udah pasti di kabulin lah... ngabisin duit sekalipun... " ujar lea entah mengapa membuat gea merasakan sakit di hatinya.

" lo pikir gitu?"

" ya iyalah... apalagi.. semua orang tau kali... " ujar lea kesal.

( sok bodoh apa gimana nih bocah! ) gerutu lea dalam hati.

" gue pindah karena biar lebih dekat aja sama lo... " ujar gea membuat lea terkejut.

" lebih deket dan banyak waktu untuk bully... " lanjut gea.

( gue pikir apa... ) inner lea sedikit kecewa.

" turun... " ujar gea membuat lea kesal.

" gue mau naik bus lo gak bolehin! Sekarang nyuruh turun?! Kurang ajar banget lo ya!! "

" udah sampai... " ujar gea membuat lea memperhatikan sekitarnya, dan benar saja mereka sudah berada di parkiran kampus.

( malu banget dah gue... ) inner lea, bergegas keluar.

Gea yang melihat tingkah kakak angkatnya itu ingin tertawa, namun ia tahan sekuat mungkin hingga hanya senyuman saja yang terukir dibibirnya.

Semua penghuni kampus memandang gea takjub setelah ia keluar mobil, dirinya yang cantik, bahkan menuju sempurna itu berhasil menarik perhatian hawa maupun adam.

" ayok kak... " ujar gea manis sembari menggandeng tangan lea membuat mereka menjadi perbincangan.

" Kenapa lea bisa bersama cewek cantik itu?"
" ya ampun... bagaikan langit dan bumi, jauh banget... "
" kak? Apa mereka saudara?"
" deketin lea demi yang disebelahnya oke juga tuh.. "

Lea yang mendengar bisikan-bisikan dari sekitarnya menghela napas lelah.

" lo pergi sendiri.... " ujar lea melepaskan tangan gea.

" kok gitu... eh? Itu teman kakak kan?" Ujar gea berniat menghampiri sena dkk yang sedang memperhatikan keduanya.

Lea yang melihatnya sontak menarik tangan gea menjauh, membawanya ke tempat yang agak sepi.

" jangan pernah dekat dengan mereka... " ujar lea serius, membuat gea sedikit terkejut melihat sosok lea yang ada dihadapannya. Namun dengan cepat ia menetralkan ekspresinya.

" apa kau takut aku mengambil mereka darimu? Kau takut kehilangan? Kau takut sendirian?" Ujar gea.

" aku sama sekali tidak peduli kau ingin melakukan apapun dengan siapapun, tapi tidak dengan mereka bertiga... "

" hahahahaha benar ternyata... kau takut kehilangan mereka bukan? Teman sejati... sesayang itukah kau pada mereka? Kau takut aku melukai mereka?"

Lea yang menyerah memberitahu adiknya, memutuskan pergi meninggalkan gea sendirian.

" mereka berarti ya?" Lirih gea sembari menatap sosok lea yang mulai menjauh dengan tatapan yang sulit diartikan.

~~~~~~~~~~~~~~~

" jadi gea benar-benar pindah kesini?! " tanya sunny tidak percaya.

" wuahhh anak itu gila... "

" jangan beritahu apapun padanya... " ujar lea sembari bermain game di ponselnya.

" tentang? Sena?" Tanya sunny yang dibalas anggukan oleh lea.

" aku tidak akan ikut campur untuk memberitahu rose hal-hal di kampus ini... aku hanya mengurusmu, mereka menyetuhmu maka aku akan turun tangan... "

" jangan ikut campur apapun kubilang... mereka mungkin dibawahmu, tapi menghindar lebih baik... "

" aku tidak akan menghindar jika kawanku yang disenggol... beda lagi kalo itu gea... " ujar sunny membuat lea tersenyum.

" tentu saja aku yang maju kalo itu... "

" irinya... kau sangat sayang sekali pada anak nakal itu... " goda sunny.

" dia adikku by the way... " ujar lea yang tidak digubris oleh sunny.

Bukan tanpa alasan sunny tidak suka dengan gea, ia tau bagaimana kelakuan adik lea itu ketika dirinya bermain ke rumah keluarga lea sewaktu kecil. Sosok anak yang ingin semua perhatian tertuju hanya padanya, Semenjak itu ia tidak suka melihat gea yang seenaknya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang