7

16 2 7
                                    

" aku pulang... " ujar lea.

" kemana aja lo jam segini baru pulang?" Tanya gea sinis.

" tapi ini baru jam 8, masih jam aman pulang malam..." ujar lea bingung.

Pulang-pulang kok udah di sambut singa betina.

" tetap aja lo pulang kemaleman! Lo tuh harus di rumah sebelum gue dirumah! " ujar gea.

" peraturan dari mana coba? Lagian kebalik.. aku tuh lebih tua darimu, jadi jam malam ku bisa lebih banyak... " ujar lea kesal.

" oh... gitu... dirumah sok-sok melas biar di kasihani, diluar lo pasti paling disayang kan sama kawan-kawan lo... tiga cewek cabe-cabean itu... " ujar gea membuat lea bingung.

( 3? Teman aja cuman satu... ) inner lea.

" gue gak ngerti maksud lo... " ujar lea.

" nyesel gue udah kasihan sama lo, gue kira lo emang kurang kasih sayang... ternyata diluar dapat berlimpah kesayangan lo dari orang-orang... berapa banyak cowok yang udah terjerat ama jala lo?"

" maksudmu ama sih gea!" Bentak lea kesal, sungguh ia bingung dengan maksud adeknya.

" sok polos banget jadi cewek...  lo beruntung ayah dan ibu belum pulang... " ujar gea lalu pergi ke kamarnya.

" napa sih tuh anak, aneh banget... " gerutu lea.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

" peter... peter...  gue gak habis pikir ama lo.... " ujar sam memijat pelipisnya pening.

" maaf senior... "

" lo tau kan aturannya apa? Lo tau kan hukumannya apa? Lo tau kan tugaslo itu apa?! " ujar sam kesal.

" sorry senior... "

" apa alasan lo ikut campur sama urusan manusia? Lo tuh tugasnya merusak, bukan menolong... lu mau serobot tugas malaikat apa gimana?" Ujar sam gak habis pikir.

" kenapa diem? Apa alasan lo ikut campur?!"  Tanya sam lagi.

" gue juga gak tau senior... gue cuman bertindak doang... "

" bertindak? Berdasarkan apa? Pikiran lo? Atau perasaan lo?"

" aduh senior... tolong dong... sekali ini aja kok... gak lagi deh..." ujar peter meminta keringanan.

" pokoknya lu tanggung jawab ama perbuatan lo, hukuman tetap hukuman... " ujar sam.

" masa iya gue gak bisa terbang perkara sayap gue di kunci bang... tolonglah...  gak elit banget gue sebagai iblis gak bisa terbang... apa kagak di ledekin abis sama iblis lain... " ujar peter.

" terus? Peduli gue apa? Urusan lo lah itu... bodo amat gue... "

" senior mah gitu amat.... "

" itu resiko karena lo ikut campur urusan manusia, terlebih lagi lo nolong orang? Heh tugaslo sebagai iblis tuh ngasut si pembully itu untuk terus nyiksa tuh korban bukan malah nolong si korban... " gerutu sam.

( lu kata enak apa nengok orang kesiksa tanpa perlawanan tepat depan mata, selama ini gue ngehasut manusia gak sampai pada tahap melukai orang lain kali... ) inner peter menggerutu.

" udah nikmatin aja hukuman lo, lagian cuman seminggu doang... toh lo masih bisa pulang pergi pake portal.. gunain kaki lo tuh untuk pergi-pergi... jangan asik pake sayap mulu... "

" iblia tanpa sayap hambar senior... ibarat makan tanpa garam... gak ada asin-asinnya... " ujar peter.

" random amat lo jadi orang... dah sono pergi, gue sibuk... banyak kerjaan... lo urus deh urusan lo sana... " usir sam.

" terus nilai akademik gue gimana senior?"

" peringatan pertama... "

" aish... nyebelin banget sih... " gerutu peter.
" kenapa? Mau sambat lo ama gue?" Ujar sam siap baku hantam.

" kagak elah... sensian amat sih... "  ujar peter lalu pergi.

.
.
.
.
.
.
.

( gue harus jauh-jauh dari tuh perempuan... ) inner peter.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokannya.

" pagi kesayangan bunda... " sapa ibu pada gea.

" pagi... "

" cantiknya anak ayah... "

" tiap hari kali ayah.... " ujar gea.

" ayah, ibu.. lea berangkat... " pamit lea, namun tangannya ditahan oleh gea, membuat si empunya bingung.

" ikut sarapan, kasihan ibu udah masak... " ujar gea mendudukkan lea di sampingnya.

Ayah dan ibu bingung melihat perilaku gea, namun berusaha tetap tenang.

" ibu masak banyak kan?" Tanya gea.

" eh? Ah.. iya dong... ayo sarapan... " ujar ibu menyiapkan nasi goreng ke masing-masing piring, kecuali piring lea.

Gea yang melihatnya langsung menyendokkan nasi ke piring lea sebelum si empunya bergerak.

" makan yang banyak kakak... " ujar gea dengan senyum manisnya.

( nih anak? Kenapa? ) inner lea bingung.

" ayah, ayah libur kan hari ini?" Tanya gea.

" iya sayang kenapa? Mau ayah antar?"

" hmm!! Antar aku sama kakak ya ayah... " ujar gea membuat ayah dan ibunya terkejut.

" sayang, kampus kalian itu beda arah... butuh memutar jauh..." ujar ibu.

" aku bisa naik bus kok... " ujar lea tidak enak.

( apa-apan sih nih anak! Mau aku dimarahin lagi apa gimana ?!" ) inner lea menggerutu.

" gapapa ayah anterin kalian berdua nanti... "

" satu lagi... ayah, bunda.. gea bosen sama kampus gea... gea mau pindah ke kampus kakak... " ujar gea membuat lea tersedak nasi gorengnya.

" pelan-pelan kak... " ujar gea memberikan air minum yang langsung di lenggak habis oleh lea.

" kamu yakin sayang?" Tanya ibu memastikan.

" sayang kamu tau kan kampus kamu itu terbaik daripada kampus lea?" Ujar ayah.

" iya tau... tapi aku mau sekampus sama kakak.... lagian kampus kakak nyaman kok... aku udah kesana lihat-lihat... " ujar gea.

" tapi sayang... " ujar ibu terpotong.

" boleh ya... " paksa gea manja.

" baiklah... nanti ayah urus ya... "

" yeay! Makasih ayah... " ujar gea memeluk ayahnya.

( rencanain apa nih bocah... ) inner lea waspada.

( hidup lo dikampus gak akan tenang gue buat, lihat aja... ) inner gea.

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang