29

13 1 13
                                    

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Peter dan lea berangkat ke tempat terakhir sang ayah, dimana sudah banyak para iblis yang berkumpul.

Mereka semua menatap lea dengan tatapan beragam, memberi manusia itu jalan dan space untuk ke tempat penghormatan sang ayah.

Lea hanya diam saja, berdiri menatap tempat peristirahatan terakhir sang ayah.

Bibirnya kelu, pikirannya kosong.. ia sungguh tidak tau mau berbicara apa saat ini.

" hay sam... " sapa lea.

" ayah? Maaf aku belum terbiasa memanggilmu seperti itu, aku baru saja mengenalmu... mengetahui banyak hal yang tidak masuk akal bagiku dan sekarang kamu pergi begitu saja... "

" maaf jika aku tidak merasakan kehilangan seperti anak pada umumnya... jika kita mengenal sedikit lebih lama, mungkin aku akan menangis terisak sekarang... "

" apa kalian sudah bertemu? Apa ayah dan ibu sudah bertemu? Atau belum? Kuharap kalian udah bisa jatuh cinta tanpa gangguan disana... "

" aku selalu bermimpi seorang wanita cantik yang meninggalkan bayinya, ku kira aku sudah gila karena dihantui mimpi itu berulang-ulang... ternyata sosok itu adalah ibu yang sedang berusaha menyampaikan pesan... "

" maaf aku tidak tau bu... "

" aku tidak tau ingin berbicara apa lagi... aku bingung... "

" aku hanya berharap, kita bisa berkumpul lagi... agar aku bisa merasakan bagaimana kasih sayang dari kalian... "

" terima kasih sudah mengobarkan nyawa kalian untukku, anak yang bahkan tidak tau orang tuanya sendiri... "

" anak yang tidak menyayangi orang tuanya karena tidak mengenal sosoknya... "

" maaf sudah menyusahkan kalian semenjak kelahiranku... "

" aku akan berusaha hidup dengan baik, aku tidak akan menyia-nyiakan perjuangan kalian.. "

" sampai ketemu lagi... " ujar lea mundur, memberikan peter ruang.

" hy senior... " sapa peter.

" kau menyebalkan sekali pergi duluan senior, padahal kau belum melihatku memiliki junior, memiliki murid.. tapi kau sudah pergi begitu saja... "

" maaf dikta tidak ikut kesini, seperti yang senior tau.. malaikat itu sedikit menyebalkan... hehehe... "

" terima kasih sudah memilihku menjadi muridmu senior, terima kasih sudah memilihku sebagai juniormu... disaat yang lain menolak ku karena kebodohanku, ketidak ahlianku... hanya kau satu-satunya yang mengulurkan tangan padaku... "

" terima kasih... aku tidak akan lupakan semua perbuatan baik dan menyebalkanmu senior... "

" aku akan merindukan mu senior... semua tingkah konyol kita berdua... aku tidak akan melupakan itu... "

My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang