Lea membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke indera pengelihatannya.
Hingga dapat ia lihat sekeliling ruangan yang sangat ia hindari selama ini, rumah sakit.
" lea!! Lo udah sadar?!! Syukurlah!! " ujar sunny senang melihat sang sahabat yang kini menatapnya sayu.
" sunny... " lirih lea.
" kenapa? Ada yang sakit? Lo haus? " tanya sunny sembari menekan tombol pemanggil para perawat yang terletak di samping tempat tidur.
" gea... dimana gea... " lirih lea membuat raut wajah sunny datar seketika.
" bangun-bangun langsung nyariin dia? Yang bikin lo kayak gini? Yang bener aja lo... " julid sunny kembali duduk.
" dia dimana... "
" gak tau gue... gak usah mikirin dia dulu, urus diri lo sampai sembuh... baru nyariin dia... " gerutu sunny.
" gue mimpi dia sun... dia, dia nangis.... dia nangis sendirian di tempat gelap sun... dia manggilin gue, tapi gue gak bisa deketin dia sun... " ujar lea mulai menangis.
" itu cuman mimpi aja, adek lo itu gak bakal kenapa-napa... " ujar sunny menghela napas lelah.
" gue takut sun.... "
" gak usah takut, entar habis ini gue cari dia... terus bawa dia ke depannlo!! "
" janji? "
" hmmm... "
Tok, tok, tok...
" masuk... " jawab sunny sehingga terlihatlah dokter dan beberapa perawat.
" dok, teman saya udah sadar... "
" oh? Silahkan mbak tunggu dulu diluar, kami harus melalukan pengecekan pada pasien terlebih dahulu... " usir dokter dengan halus.
" baik dok... " ujar sunny melangkah pergi.
" sun... " panggil lea membuat langkah sunny terhenti.
Melihat sang sahabat yang menatapnya seperti kucing minta dipungut, Ia paham banget bagaimana tidak sukanya lea akan rumah sakit.
" aman aja kok, gak usah takut... gue tunggu diluar... " ujar sunny membuat lea cemberut.
.....
Setelah beberapa menit, para dokter dan perawat keluar dari kamar inap lea dengan ekspresi wajah yang tidak dapat ditebak.
" bagaimana dok? " tanya sunny.
" pasien sudah boleh pulang kerumah besok, namun harus dipantau dengan seksama karena luka ditubuhnya belum sembuh total... terutama lengannya yang patah... "
" dan yang paling penting adalah kesehatan mentalnya, kejadian yang menimpanya bisa saja membuat trauma baru hingga membuat dirinya dalam bahaya ketika trauma itu timbul... jadi sebisa mungkin tolong pastikan mood pasien terjaga dengan baik... jangan biarkan pasien sendirian untuk beberapa waktu... "
" pastikan pasien mengkonsumsi obatnya baik obat luar maupun dalam... "
" baik dok, terima kasih... " ujar sunny membungkuk hormat.
" saya akan meminta perawat untuk membawakan makan dan obat setelah ini... saya permisi... "
" terima kasih dok... " ujar sunny sebelum masuk kembali kedalam ruang rawat lea.
....
" bagaimana? Apa aku sudah boleh pulang? " tanya lea membuat sunny mendengus.
" tidak bisakah kau biarkan aku duduk dulu baru tanya, aku baru saja masuk... "
" hehehe... maaf... "
" besok kau sudah boleh pulang... " ujar sunny membuat senyum lea merekah.
" tapi gue gak akan mengijinkan lo pulang kerumah selain kerumahku.... "
" kenapaa begitu?!! " tanya lea tidak terima.
" gue mungkin ijinin lo untuk ketemu sama adek lo itu, tapi enggak untuk tinggal serumah dengan keluarga lo... lo sakit dan butuh perawatan extra, lo butuh di pantau... lo butuh istirahat, dijaga... kalo lo di sana yang ada lo makin sakit... fisik maupun mental lo... jadi besok lo pulang ke rumah gue... "
" tap.. " ujar lea terpotong.
" gue gak terima penolakan, atau lu lebih pilih untuk tinggal disini lebih lama? " ujar sunny yang langsung dibalas gelengan oleh lea.
Tidak bisa, ia tidak tahan suasana dan bau rumah sakit..
" gue yang bakal ngomong sama orang tua angkat lo perihal lo yang tinggal di rumah gue, jadi gak usah khawatir... "
" untuk kasus lo juga udah diurus sama pihak kampus dan kepolisian, jadi gak bakal ada lagi pembullyan kedepannya... "
" lo?!! Lo laporin?!! " ujar lea terkejut bukan main.
Bukan karena ia takut pada ketiga perempuan jahat itu, tapi adiknya yang ia khawatirkan.
" gue udah muak sama kelakuan busuk mereka, jadi gue bocorin semuanya... lo gak usah takut, gue bakal menang dari mereka... "
" tapi gea... " ujar lea lagi-lagi terpotong.
" tenang aja adek lo gak bakal ikut dalam kasus, karena dia gak ada jejak bukti ngebully lo... " ujar sunny membuat lea menghela napas lega.
" terus bagaimana nasib mereka bertiga sekarang? " tanya lea penasaran.
" entah, mereka menghilang... dan belum ditemukan hingga sekarang oleh pihak polisi... mungkin mereka udah tau konsekuensi dari perbuatan mereka jadi mereka kabur dengan uang orang tua entah kemana... "
" tunggu saja, nanti juga ketemu... mereka tidak akan bisa bersembunyi lebih lama... "
Lea yang mendengar hanya mengangguk-angguk saja, ia bingung harus menjawab apa.
" setelah ini lo makan dan minum obat... dengar ya, selagi lo sama gue... jangan harap lo bisa lolos dari segala jenis pengobatan... atau lu gak bisa lagi liat langit dan adik lo tercinta itu... " ancam sunny membuat lea meringis.
Yah sahabatnya itu sangat tau bagaimana perilaku buruknya yang akan kabur-kaburan menghindari segala hal tentang obat.
~~~~~~~~~~~~
Di sebuah rumah kosong yang jauh dari kehidupan, berada di tempat terpencil yang sangat sulit ditemukan oleh manusia, terlihat empat orang berada di dalamnya dalam keadaan berbeda-beda.
Ada yang melayang dengan leher terikat tali yang menyambung ke atap, ada yang terpisah dari kepala dan badannya, ada juga yang berada di dalam ruang pendingin dalam keadaan tubuh penuh luka.
Lalu satu orang lagi sedang duduk meringkuk di pojok rumah. Memandang kedua tangannya yang berlumuran darah dengan tatapan kosong. Detak jantung yang berdetak kencang dengan napas tidak beraturan, dan tubuh yang terus gemetaran hebat tanpa jeda.
Bibir yang tak henti-hentinya menggumam kata maaf, takut, dan memanggil sosok kesayangannya...
" kak lea... tolong... " lirih gea yang kehilangan jati dirinya.
betapa banyaknya sosok hitam di sekeliling gea, mengelilinginya seolah gea adalah santapan terbaik. Yang sayangnya tidak dapat dilihat oleh pengelihatan orang biasa.
Termasuk dirinya.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice
Mystery / ThrillerLea harus membuat pilihan setelah dirinya mengetahui masa lalu yang sebenarnya... Peter, sosok iblis yang menemani perjalanan si cantik lea karena wanita itu dapat melihatnya...