22

6 1 6
                                    

" peter? Kenapa kau tiba-tiba ada disini? Apa yang terjadi? " tanya lea celingak-celinguk melihat sekitarnya yang tiba-tiba berubah menjadi ruangan putih tanpa ujung.

( apa aku sedang bermimpi? ) inner lea.

Peter menatap horror lea yang berdiri di belakangnya.

" kenapa kau ada disini? " ujarnya terkejut.

Bagaimana bisa manusia masuk ke wilayah buatannya? Buatan makhluk langit?

" hah? "

" kau tidak seharusnya disini?!! " ujar peter panik.

" apa maksudmu? Tempat apa ini? " ujar lea bingung.

" Kalian mengacuhkanku?!! " teriak xiao marah, melesatkan sihirnya pada lea dan peter.

Beruntung peter gesit membuat perisai untuk melindungi mereka berdua.
Apa itu tadi?

" gea? " panggil lea hendak mendekat.

" diam disitu! " titah peter, membuatkan barier untuk lea.

( ini akan berbahaya... aku tidak terbiasa bertarung sambil melindungi, ini akan sulit.... )

Duak!!

" apa ini? Lepaskan aku dari sini!! Peter! Apa yang kau lakukan?! " teriak lea memukul barier yang menghalanginya bergerak.

" diam, dan lihat... dia bukan adikmu... " ujar peter merubah dirinya menjadi bentuk iblis sempurna.

Membuat lea jatuh terduduk saking terkejutnya.

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

" si-siapa mereka sebenarnya... "

...

" kau tidak seharusnya masih hidup xiao! "

" hahahahaha? Apa hakmu? Berani sekali kau mengurusi hidup dan matiku... " ujar xiao angkuh.

" kau sudah jauh berubah... " ujar peter sakit melihat sosok kecil kesayangannya menjadi buronan langit.

" berubah? Sejak awal kalianlah yang tidak mengenalku... " ujarnya kembali melesatkan sihirnya.

" akan segera kuakhiri... " ujar peter membalas xiao.

Keduanya berkelahi sengit, saling melemparkan sihir satu sama lain dengan hawa membunuh. Melawan, berlindung, terus seperti itu.

Kekuatan keduanya terlihat imbang meski xiao berada di dalam tubuh manusia, terlebih lagi perempuan.

Tapi tidak sedikitpun xiao menunjukkan celah untuk ditumbangkan.

Lea? Ia hanya terdiam di tempatnya, berusaha memproses apa yang tengah terjadi.

Ia yakin dirinya hanya sedang bermimpi.

My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang