18

9 1 5
                                    

" akhirnya!! Gue bebas!! " ujar peter girang, menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Terkurung selama sebulan di rumah sakit dengan obat-obatan sungguh membuatnya enek, rasanya seperti bertahun-tahun ia tidak melihat dunia.

Terkesan lebay, tapi memang seperti itulah yang ia rasakan.

" jangan banyak betingkah lo mentang-mentang udah sembuh!! Tuh sayap gue kunci lagi entar!! " ancam sam.

" siap senior... "

" oh iya, dikta dimana ya senior? Kok gak kelihatan beberapa minggu? Terakhir kali dia mengunjungiku, dia mencari senior... " tanya peter penasaran.

Kembarannya itu langsung menghilang begitu saja setelah menemaninya seharian kala itu. Benar-benar menghilang tanpa kabar hingga dirinya keluar dari rumah sakit, sosok kembarannya itu tetap tidak terlihat.

" oh... tenang saja, dikta lagi istirahat di rumahnya... dia terlalu banyak menggunakan tenaga... "

" misi apa yang dia dapat? Apa sesulit itu sampai harus mengerahkan seluruh kekuatannya? " ujar peter khawatir.

" dia... melawan xiao... " ujar sam membuat peter terkejut.

" dia menghampiri ku waktu itu untuk mencari tau pelaku yang menyerangmu... dan setelah kuberitahu jika pelakunya terbukti xiao, dia langsung meminta semua informasi soal xiao.... "

" si bodoh itu dengan nekat menghampiri kandang xiao sendirian setelah membuntutinya setiap hari... melawan banyaknya iblis sendirian... "

" dia memang kuat, tapi jika melawan 1000 iblis sendirian, dengan xiao yang memiliki banyak jiwa... tetap saja dia kalah... "

" beruntung gue sama tim yang lain cepat datang, jadi si bodoh itu selamat... "

" jika tidak, sudah di pastikan ia akan menyerahkan jiwanya untuk membunuh xiao... seperti yang kita tahu, jiwa malaikat mampu meleburkan apapun.. hal yang sangat dihindari para malaikat jika sudah kehabisan tenaga... "

" tapi bukankah dia akan terkena masalah?!! Xiao itu tanggung jawab dunia iblis!! " ujar peter resah.

" dia meminta misi pembunuhan xiao pada para petinggi dan sudah mendapat ijin.. si bodoh itu tidak akan teledor seperti mu... " ejek sam membuat peter merengut.

" gue mau jenguk dia!! " ujar peter berniat terbang, namun langsung ditahan oleh sam.

" lupa lo? Gak sadar diri atau gimana? " ujar sam membuat peter menaikkan sebelah alisnya.

" lo iblis goblok!! Gak bakal bisa masuk ke wilayah malaikat!! " ujar sam menyentil dahi peter.

Juniornya itu benar-benar bodoh...

" gak adil banget sih!! Para malaikat bisa keluar masuk ke wilayah iblis, giliran kita gak bisa nginjak wilayah mereka!! " gerutu peter yang baru saja ingat dengan peraturan dunia langit yang tidak adil itu.

" mereka lebih tinggi dari kita kalo lu lupa... lo gak sadar apa, kalo dikta ke wilayah kita sekitaran dia langsung berubah aura hangat... kalo kita ke tempat mereka yang ada hilang kita sama cahaya disana... "

" terus gimana caranya gue mau ketemu dikta dong kali gitu... " ujar peter ngambek.

" tunggu aja, dia kalo udah sembuh pasti bakal nyemperin lo... perawatan medis malaikat bukan kaleng-kaleng... lo kirim pesan aja, bilang kalo lo udah keluar hari ini biar dia gak mikirin lo... "

" males banget... " jawab peter beranjak pergi.

" mau kemana lo? "

" ke dunia manusia? Kenapa? Mau ikut? " tawar peter.

" ngapain lu kesana? "

" gue penasaran sama manusia yang bisa lihat gue itu, katanya dia masuk rumah sakit... gue mau lihat, dia masih hidup atau enggak... " jawab peter membuat sam menatapnya tajam.

" kenapa? "

" jangan coba-coba untuk jatuh cinta sama manusia peter!! " ujar sam memperingati, membuat peter tertawa keras.

" lo bodoh senior, ya gak mungkin lah... udah ayok, mau ikut gak? Senior belum lihat mukanya kan? ayok dah... "

" emang lu tau tuh manusia dimana? "

" kagak... kan keliling-keliling dulu... sekalian jalan-jalan.. " jawab peter santai, membuat sam naik darah.

" GUE SIBUK YA!! GAK KAYAK LO YANG BISA JALAN KESANA KEMARI!!! " ujar sam lalu menghilang menggunakan teleport.

" emosian amat tuh makhluk...  lagian gak mungkin gue gak tau dimana dia, gue udah sempat ngirim mata-mata... " ujarnya memandang kupu-kupu emas miliknya yang sedang terbang ke arahnya.

....................

" dikta, lo mau ngapain?!! " ujar sky panik, melihat pasien sekaligus temannya itu hendak bangun dari tempat tidurnya.

" lo belum sembuh!! "

" gue... gue harus ketemu peter... ukh!! " ujar dikta mengerang sakit.

" udah lo gak usah mikirin kembaran lo itu, dia pasti aman kok... sam bersamanya... "  ujar sky menidurkan dikta kembali, menyelimutinya hingga sebatas dada.

" sam bersamanya? "

" yah, sam memberitahuku jika peter sudah keluar dari rumah sakit... mungkin dia udah balik ke wilayah iblis... " jawab sky sembari mengobati dikta dengan kekuatannya.

" lo bisa ngehubungin sam? "  tanyanya lirih.

" bisa, kenapa? Mau nyampein sesuatu? "

" xiao... belum mati... " ujar dikta membuat sky terbelalak.

" bagaimana bisa?!!  Bukankah dia udah lo bunuh bareng para iblis? " tanya sky penasaran.

" seharusnya, tapi gue kecolongan... gue masih ngerasain jiwanya..... "

" bagaimana bisa? Gak mungkin kan... " ujar sky tidak sanggup menyelesaikan kalimatnya.

" yah... pikiranmu benar, dia... menyembunyikan satu jiwanya dan saat ini jiwa itu sedang mencari tubuh...  bisa berbahaya jika ia mengambil tubuh manusia... "

" seperti yang kita tahu dia gak akan bisa mengambil tubuh sesama iblis karena kekuatannya lemah, yang bisa ia ambil adalah tubuh manusia yang memiliki emosi gelap paling kuat... "

" dan jika itu terjadi, maka akan ada masalah besar lainnya... gue males banget kalo udah gitu... " rengek dikta.

" jika jiwanya masih tersisa, pasti sam mengetahuinya kan? " ujar sky penuh tanya.

" gak tau, itu yang mau gue obrolin sama dia... kalo seandainya dia sadar... dia harus gerak cepat membunuh sisa jiwa xiao sebelum jiwa itu berhasil mengambil tubuh... "

" itu sudah pasti kan, sam tidak mungkin membiarkan xiao kembali berulah... " ujar sky.

" masalahnya, dia menganggap xiao sudah seperti adiknya sendiri... sama seperti si bodoh peter... mereka tidak akan mampu menyingkirkan xiao... " ujar dikta membuat sky menghela napas lelah.

" sudahlah biar kan saja, fokus saja dulu pada penyembuhanmu... jika kau sudah sembuh total, menyingkirkan xiao dan tubuhnya bukanlah hal yang sulit... " ujar sky yang hanya dibalas anggukan kecil oleh dikta.

( justru itu yang bikin masalah, siapa tubuh yang xiao pilih yang akan jadi penentu... ) inner dikta.

.
.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang