5

11 2 0
                                    

" kemana saja kamu jam segini baru pulang hah?! Jual diri kamu?! Apa kamu gak lihat udah jam berapa sekarang?! Kamu mau mempermalukan saya?!" Bentak sang ayah pada lea yang baru saja pulang.

" maaf yah, tadi lea nyari barang dulu... "

" berani ngejawab kamu?!" Bentak ayah melayangkan tangannya berniat menampar lea namun ditahan oleh sang ibu.

" ayah hentikan! Ibu tidak mau melihat kekerasan di rumah" tahan sang ibu.

" kamu gak lihat kelakuan anak pungut itu! Ini udah jam 1 malam dan dia baru pulang?!"

" ya sudah lah ayah biarkan saja dia... toh dia juga bukan anak kita... mau apa diluar biarkan saja dia... " ujar sang ibu.

" aku tidak peduli dengan dirinya! Aku peduli dengan nama baik ku! Semua orang tau jika dia anak kita! Sungguh aku muak!"

" sudah tenangkan dirimu... jangan marah-marah... nanti tensimu naik loh.."

" maaf ayah.... " ujar lea.

" aku bukan ayahmu!"

" aku pulang.... " sapa gea.

" sayang! Kamu darimana aja nak... kenapa jam segini baru pulang... ibu sama ayah khawatir nak... kamu baik-baik saja?" Ujar ibu berlari ke arah anaknya, mengecek keadaan anaknya.

" aku baik-baik saja bu... maaf pulang terlambat, ban mobil ku bocor... "

" kenapa gak bilang ayah nak, biar ayah jemput... "

" aku gak mau menyusahkan yah... " ujar gea melirik lea yang menatap ke arah mereka.

Lea yang ditatap balik oleh gea, langsung membuang muka.

" apa terjadi sesuatu? Suara ayah terdengar hingga keluar tadi... " tanya gea.

" tidak ada, semua baik-baik saja... istirahatlah nak, ganti bajumu... jangan mandi ya sudah tengah malam nanti kamu sakit... cuci muka, tangan dan kakimu, jangan lupa gosok gigi... " jawab sang ibu.

" baik bu... "

" kamu sudah makan kan? "

" sudah kok... "

" besok ayah yang antar ya, ayah gak mau kejadian lagi seperti ini.."

" gak usah ayah, aku baik-baik saja... percayalah... "

" tapi... " ucap ayah terpotong.

" sudah besok saja bahasnya! Biarkan anakmu istirahat! Ibu dan ayah ke kamar ya sayang... " ujar sang ibu.

" malam ayah, ibu.... "

" tidak ada uang saku untuk sebulan! Dan tidak ada jatah makan seminggu!" Ujar ayah ketika melewati lea.

" iya... " lirih lea.

" kau membuat masalah lagi? Tidak capek kah?" Tanya gea sinis setelah memastikan kedua orang tuanya masuk ke kamar.

" aku pulang malam karena mencari titipanmu.."  ujar lea memberikan sekresek vape yang ia taruh di dalam tas.

" membeli beginian saja sampai pulang larut? Kau gila?"

" aku pulang malam hari ini karena kerja kelompok terlebih dahulu, baru mencari barangmu... dan lagi aku tidak tau kawasan yang kau kirimkan padaku hingga aku tersesat... "

" ya ampun.. segede gini masih kesesat yang bener aja... " ujar gea tidak percaya.

" aku buta arah... dan lagi itu apa? Kenapa kau tidak membelinya sendiri jika pulang selarut ini..."

" mobilku mogok! Bagaimana bisa aku membelinya! Kau tidak perlu tau ini apa! Anak kecil diam saja!"

" aku ini kakakmu!" Gerutu lea.

" lucu sekali... nah uang gantinya!" Ujar gea  memberikan sejumlah uang cukup banyak.

" ini kebanyakan... "

" ambil saja, uang sakumu di stop ayah kan? Pakai itu dengan baik untuk makanmu... aku tidak ingin kehilangan babuku... " ujar gea lalu masuk ke dalam kamar.

" aku seperti pengemis saja.." lirih lea lalu masuk ke kamarnya.

~~~~~~~~~~~~~~~

Tin, tin!

" masuk!" Ujar gea pada lea yang tengah menunggu bus di halte.

" tidak usah aku naik bus saja... "

" cepat naik!" Ujar gea tidak menerima bantahan.

Lea yang tidak mau membuat keributan pun menurut, ia hanya bisa menghela napas lelah. Bersiap dirurunkan lagi seperti sebelumnya.

Selama perjalanan mereka hanya diam, tidak ada yang berbicara hingga lea memutuskan untuk memecah keheningan.

" kenapa bawa mobil sendiri? Ayah ngijinin?"

" aku bukan bocah lagi.... " ujar gea dingin.

" apa kau tidak akan telat?"

" free class, aku ada urusan di tempat lain dan satu arah denganmu.."

" jadi kau akan mengantarku hingga ke kampus?"  Tanya lea memastikan.

" kenapa? Kau takut kuturunkan lagi?"

" bukan begitu... " ujar lea terhenti.

" terima kasih... " ujar lea membuat gea merasakan sesak di dadanya.

" aku tidak ada niatan membantumu! Aku hanya... hanya... sedang mengumpulkan pahala dengan membantu orang tua... "

" kita hanya beda 4 tahun.... "

" tetap saja kau tua!"

" ya,ya,ya... aku memang sudah tua.." ujar lea mengalah.

" diamlah! Aku tidak fokus menyetir jadinya!"

" maaf.."

~~~~~~~~~~~~~~~

" terima kasih...." ujar lea ketika mereka sampai dikampus.

" pulang nanti ku jemput, kabari aku jika sudah pulang nanti... "

" eh? Tidak apa.. aku bisa pulang jalan kaki... " jawab lea hingga mendapat tatapan tajam dari gea.

" e... baiklah... hati-hati dijalan ya... jangan mengebut... " ujar lea berniat mengelus kepala sang adik, namun ia tahan.

~~~~~~~~~~~~~~~~

" apa itu temannya?" Ujar gea bertanya-tanya ketika melihat lea di datangi oleh tiga orang wanita dari kaca mobil.

" tapi kenapa mukanya tidak senang sama sekali? Hah entahlah, mengapa aku peduli?!" Ujar gea lalu menjauh dari arena kampus.

.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang