27

13 1 19
                                    

" dikta! Lo malaikat seharusnya lebih paham perasaan manusia!! "

" gue paham! Tapi gue gak bisa biarin kesalahan seperti dia tetap ada!! "

" dikta!! Lo tau dia manusia baik yang gak pernah bahagia, apa lo tega biarin dia mati tanpa keadilan? Dia bisa jadi arwah gentayangan!! "

" tck!! Kenapa lo peduli banget sih sama tuh orang!! " ujar dikta tidak habis pikir.

" karena dia orang yang kita temuin waktu kecil dikta!! Manusia yang lo tolong waktu dia mau bunuh diri!! Lo ingat? Itu dia!! " ujar peter membuat dikta terkejut.

" lo yang bikin dia hidup panjang umur hingga sekarang! Dan sekarang, lo mau dengan santainya ngebiarin dia mati? "

" itu beda!! Gue nolongin dia waktu itu karena naluri!! Kalo seandainya gue udah tau siapa dia, udah pasti gue bakalan biarin dia loncat waktu itu!! " jawab dikta rasional.

" kenapa lo jadi kayak gini sih?!! Lo itu malaikat!! Dan bijak!! Kenapa lo jadi kayak gini sekarang!! " ujar peter merasa aneh dengan kembarannya.

" gue hanya bertingkah rasional!! "

" lo... bukan dikta.. " ujar peter, siaga 1.

" apa maksud mu!! Jangan mengalihkan pembicaraan seperti itu!! Sudah jelas ini aku!! " ujar dikta marah.

" gak... lo bukan dikta... dikta tipe orang yang gak bakalan mau ikut campur hal-hal rumit... terlebih lagi gue baru ingat, dia baru aja pergi dengan misi barunya... tidak mungkin ia kembali secepat itu.... "

Tuan jack...

" tch!! Kau pintar juga ternyata... " ujar jack kembali ke wujudnya.

" anak kembar punya koneksi jika tuan lupa... "

" ya, ya, ya terserah... kembalikan anak itu... jangan memperlambat pekerjaan ku... " 

" tidak akan kuberikan! " ujar peter membuat wilayah, ia tidak mau rumahnya rusak..

* biaya reparasi mahal bro..

" tch! Guru dan murid sama saja... nakal sekali... " ujar jack lelah.

" dimana senior? Apa ucapan tuan jika ia telah mati itu benar? "

" tentu saja... tidak mungkin aku ada disini jika dia belum mati... " jawab jack membuat peter marah.

" apa yang kau lakukan!! Bukankah ia juniormu!! Muridmu!! " bentak peter pada sosok yang telah ia anggungkan selama ini.

" dia bodoh, dan memperlambat pekerjaanku... itulah mengapa aku harus membunuhnya... begitupun denganmu... " ujarnya mulai menyerang peter.

Beruntung peter gesit menghindar, jika tidak ia pasti akan mati hanya dengan satu serangan.

DIKTA TOLONG GUE!! DIRUMAH, SEKARANG!!

CEPAT BALIK DARI MISI LO!! SEKARANG!!

~~~~~~~~~~~~~

Deg!

" ada apa? " tanya sky pada dikta yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.

" peter... dia meminta bantuan... " ujar dikta khawatir.

" apa terjadi sesuatu? "

" entahlah, rasanya seperti dia dalam bahaya besar... " ujar dikta panik.

" kalo begitu kita kembali dulu saja... " ajak sky yang dibalas anggukan oleh dikta.

~~~~~~~~~~~~~~

DUAKK!!

PRANG!!

UHHUKK!!

My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang