14

15 1 11
                                    

" hy brader... " sapa dikta pada sang kembaran yang tengah asik menikmati buah-buahan sembari menonton drama.

* lah dunia iblis ada drama juga? Jangan tanya mimin...

" pengangguran banget lo, gak ada kerjaan lain apa... rajin amat ke sini... " julid peter, membuatnya mendapat jitakan sayang dari sang kembaran.

" gue aduin lo ke pihak kesehatan atas tindakan kekerasan pada pasien!!! " ujar peter kesal.

" aduin sono, lo kira mereka bakal percaya sosok malaikat buat adegan kekerasan... ya kagak lah!! " ujar dikta menyombongkan diri, membuat peter mendecih.

" mau apa lo kemari? "

" jenguk saudara sendiri harus ada alasan? Lo sehat? "

" loh masih saudarakah kita? Kirain kagak... " sindir peter membuat dikta memandangnya datar.

Sejak keduanya lahir sebagai kembar dengan jalan berbeda, semenjak itulah hubungan keduanya tidak pernah baik. Selalu saja ada pertikaian di antara mereka.

Kelahiran keduanya adalah kejadian special dunia langit, membuat keduanya menjadi pusat perhatian.

Sosok dikta yang ramah, dan peter yang nakal. Keduanya kerap menjadi bahan perbincangan tiada akhir dunia langit.

Bahkan hingga kini.

" mana sam? " tanya dikta yang tidak melihat sosok senior dunia iblis itu.

" entah, gak urus gue... cerewet doang dia kalo disini... "

" emang mulut iblis tuh gak bisa dijaga ya... " ejek dikta.

" perlu kaca? " ujar peter tidak terima.

" gue udah ganteng, makasih... "

" serius dah, lu ngapa kesini? Bawa berita apa? Atau emang gabut doang... " ujar peter jengah karena waktu bersantainya di ganggu.

" gue cuman mau ngasih tau kabar cewek yang bisa ngelihat kita doang... " ujar dikta membuat peter sedikit tertarik dengan apa yang akan diceritakan oleh kembarannya itu.

" tuh cewek masuk rumah sakit, dibully... " ujar dikta membuat peter menghela napas lelah.

" itu bukan hal baru untuk gue... " ujar peter kembali menyuap buah apel ke mulutnya.

" gue juga sempat ngetes dia lagi, dan yah dia beneran bisa ngelihat gue... "

" real sih.. lu gabut... itu kan udah jelas, ngapain masih lo tes segala... "

" penasaran doang... gue jadi pengen cari tau lebih banyak hal tentang tuh manusia... " ujar dikta membuat peter menatapnya penuh tanda tanya.

" lo tertarik sama manusia? Lo mau jadi malaikat buangan? "

" gak gitu bego!! Gue cuman pengen tau aja kenapa ada manusia yang bisa ngelihat kita... biasanya manusia yang bisa dengan jelas melihat kita, hanya mereka yang waktu kematiannya sudah dekat... tapi dia bahkan tidak dijaga oleh malaikat maut,  oleh karena itu aku penasaran... " ujar dikta sembari mengambil buah yang hendak di makan oleh peter, membuat si empunya menatap sinis.

" kenapa? Jangan pelit... " ujar dikta kembali mengambil beberapa buah.

" jatah orang sakit pun masih aja di embat... " gerutu peter namun tangannya bergerak menggeserkan piring berisi buah-buahan tersebut agar mudah di raih oleh saudaranya.

" serius deh, si sam mana? Gue ada urusan sama dia... "

" mana gue tau!! Lo kira gue siapanya dia bego!! Lagi  dapat tugas kali... " jawab peter malas.

" ya sudahlah, gue balik kalo gitu... "

" si anjir!! Jadi lu kesini gak bener-bener ngejengukin gue tapi nyari si sam kan!! Bener-bener lu ya!! " gerutu peter.

" ogah banget gue ngejenguk lu yang pura-pura sakit... " ujar dikta membuat peter naik pitam.

" sialan!! Maksud lo apa?!! "

" heh gue tau ya lu bisa sembuh lebih cepat, gak usah manfaatin keadaan untuk leha-leha lu ya... " julid dikta.

" sini lo!! Biar gue transfer nih rasa sakit!! Biar lo tau gue bohongan atau enggak!! "

" makasih deh... dah ya gue pergi, sibuk... "

" emang gak ada pedulinya lo... copot aja gelar malaikat lu itu!! " ujar peter kesal.

Dikta yang melihat saudaranya cemberut pun terkekeh.

" dasar anak manja.... " ujar dikta mengusak rambut peter.

" gue temenin dah, biar lu kagak bosan... "

" gak!! Pergi lu!! " usir peter sembari melotot.

" jangan ngambek, maaf... " ujar dikta menyuapi peter anggur.

~~~~~~~~~~~

" hahahaha.... puas banget gue.... " ketawa sena yang sempoyongan karena mabuk.

" apalagi gue, udah lama gak ngehajar orang... tapi tangan gue masih gatel banget ini... " ujar kia yang membopong sena.

" tenang, pas ada waktu kita hajar lagi dia... " ujar juny.

Hahahahha~~~~

" ? Siapa? " ujar sena ketika langkah mereka dihalangi oleh seseorang berhodie.

" heh minggir!! Lo gak liat kita mau lewat?!! " usir juny.

" tck!! Budeq lo?!! Minggir!! " ujar kia kesal.

" cari masalah nih orang... " ujar juny melangkah maju ketika melihat sosok tersebut tidak kunjung bergeming.

" lo.... "

Juny hendak menarik turun hoddie seseorang tersebut agar dapat melihat siapa pelaku yang berani menghalangi jalan mereka, namun belum saja tangan itu berhasil menyentuh, sosok tersebut sudah lebih dulu menahan tangan juny dan memelintirnya.

" kyaaa!!! Sakitt!! " jerit juny.

kia pun langsung melepaskan rangkulannya pada sena, melangkah maju hendak membantu juny yang naasnya  mendapat tendangan dari sosok hoddie tersebut hingga terjatuh.

" siapa? " tanya sena memandang tajam sosok berhoddie itu.

Sosok itu melepaskan genggamannya pada juny, membuka hoddie dan maskernya perlahan hingga terlihatlah siapa sosok yang berani menyerang mereka.

" GEA?!!! "

" kalian harus mati!!! " ujar gea dingin dan penuh penekanan pada setiap kalimatnya.

Tatapannya yang tajam seolah mampu menembus hingga ke jantung.

.
.
.
.
.

" gue kangen sama lo... " ucap sam sembari mengelus sebuah foto digenggamannya.

.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang