My Choice

26

Peter membawa kedua manusia itu kedalam kediamannya. Ia letakkan gea dengan hati-hati di kasurnya.

Lea? Wanita itu masih dalam keterdiamannya. Ia bahkan tidak peduli ketika dirinya di bawa oleh peter. Membuat peter menghela napas lelah.

Sungguh ia bingung dengan situasi saat ini.

" duduklah... " ujar peter membawa lea untuk duduk di sofa.

" apa yang sebenarnya terjadi? Bisakah kau bercerita? " tanya peter lembut, menatap ke dalam retina lea yang redup.

" hah~ terpaksa aku menggunakan cara ini... " ujar peter memegang dahi lea, menutup mata lalu membaca mantra pembaca ingatan.

Dan ketika itulah peter terkejut bukan main.

dia benar-benar anaknya sam?

" kenapa aku yang harus mengalami ini semua... " ujar lea lirih, ia bahkan sudah menangis.

" aku tidak mau seperti ini... " tangisnya pecah.

Peter merasa iba melihat lea, manusia itu tidak pernah merasakan bahagia bahkan semenjak ia lahir. Ia memeluk manusia itu berharap bisa menenangkan. Lea tentu tidak menolak, ia justru memeluk erat peter, menangis dengan kencang disana.

Jangan jatuh cinta padanya~

( dikta sialan... ) inner peter menggerutu.

( tunggu? Bukankah berarti dia dalam bahaya? )

( mau disembunyikan di mana mereka berdua... gue gak mungkin lindungi dua orang sekaligus, tapi minta tolong dikta gak mungkin... ini urusan bangsa iblis... lebih tepatnya sam sih...)

( aish si tua itu nyusahin!! ) inner peter menggerutu.

" lah tidur nih bocah? " ujarnya ketika mendengar dengkuran halus.

Ia lepaskan pelukan lea, menggendongnya ke atas kasur, di samping sang adik. Beruntung kasurnya sangat luas, hingga cukup untuk di tempati 2 orang.

Ia pandang wajah lea yang tertidur pulas, sangat teduh dan cantik?

" aish! Ada apa denganku?!! " dumel peter menyentuh dadanya yang berdetak kencang.

" apa aku mulai punya penyakit jantung karena pukulan xiao waktu itu? Aish.. "

* bego banget, efek kelamaan jomblo gini nih...

" si tua itu bisa gak ya ngelawan tuan jack? Mau ngebantuin... tapi yang jaga nih manusia siapa... "

" heh lu! Bangun napa! Tidur mulu!! " ujarnya menatap kesal gea.

~~~~~~~~~~~~~~

" sam, perbuatanmu itu salah... " ujar jack pada sam yang sudah babak belur namun masih tetap berusaha bertahan.

" gue, gak bakal nyerahin anak gue gitu aja... "  ujar sam lirih.

" dia gak boleh hidup sam! Dia gak bisa hidup di dunia langit dan dunia manusia karena ketidakmurniannya! "

" dia tidak salah apapun, ia lahir karena ku.. karena kami... tidak cukupkah kami bagi kalian? " ujar sam mengingat sang istri.

" sejak awal, bukan kalian yang kami incar... tapi anak kalian... anak kalian bukanlah makhluk yang jelas... kau dan istrimu hanya sepantasnya mendapat hukuman bukan kematian, anakmu yang seharusnya mati!! "

" apa kematianku tidak bisa menggantikannya? "

" sam, kau hanya perlu memberikannya kepada kami... lalu akan ku hapus ingatanmu seperti bayi baru lahir, dengan begitu kau tidak akan merasakan apapun dengan kematian anakmu... "