16

6 1 0
                                    

" maaf kan ibu ya sayang... " ujar seorang wanita, menyembunyikan bayinya pada semak-semak. Menutupinya dengan kelambu, agar bayinya itu tetap aman.

Manusia~ dimana kau... keluarlah, kau tau kan bersembunyi dari kami hanyalah sia-sia..

Wanita itu dengan cepat Menjauh dari tempat sang bayi berada. Berharap tidak ada seorang pun yang melihat dimana ia menyembunyikan buah hatinya.

Berhenti disana!!

Wanita itu terus berlari tanpa henti, bahkan ia tidak mau menoleh sedikitpun untuk sekedar melihat jarak orang-orang yang mengejarnya.

Yang ia tahu hanyalah terus berlari, membawa dirinya menjauh dari tempat sang buah hati berada.

Namun, namanya manusia tentu tetap akan kalah dengan para iblis yang memiliki kekuatan.

Dirinya terjebak..

" sudah dibilang... percuma kau kabur manusia... "

" dimana bayinya? "

" tch!! Apa kalian pikir aku akan memberikan bayi ku begitu saja pada makhluk seperti kalian? " ujar wanita itu angkuh.

" jangan sombong manusia, ayah dari bayi itu sama seperti kami... "

" sama? Suamiku berbeda dengan kalian!! " ujar wanita itu dengan hati-hati mengeluarkan pisau yang ia simpan di saku.

" cukup berikan bayi itu pada kami!! Kau akan kami bebaskan setelahnya... "

" kau pikir aku akan percaya? Sampai kapanpun kalian tidak akan pernah menemukan bayi itu... " ujar wanita itu sebelum dengan cepat membunuh dirinya sendiri dengan menusukkan pisau yang telah ia beri racun tepat di jantungnya.

.
.
.
.
.
.

" HUAAA!!! " teriak lea tiba-tiba, mengejutkan sunny yang tengah menikmati pizza tersedak.

Uhuk! Uhuk!!

Dengan cepat sunny menegak air putihnya, berharap rasa sakit di tenggorokannya hilang.

" APA KAU GILA!! KENAPA BERTERIAK!! GUE KESEDAK NIH JADINYA!! " teriak sunny kesal.

Lea yang masih mengatur napasnya hanya diam, menatap sunny dengan tatapan takut.

" kenapa lo? Pucat banget... apa yang sakit? " tanya sunny mendekati ranjang sahabatnya.

" gue cuman mimpi buruk doang... " ujar lea.

( kenapa gue mimpi itu terus menerus sih... ) inner lea heran.

" mimpi apa? "  tanya sunny penasaran.

" mimpi yang sama, berulang kali...  gue mimpi ada wanita yang di kejar-kejar sama banyak kali orang...  dan mereka mengincar bayi wanita itu... "

" hah? Random amat mimpi lo... " ujar sunny kembali ke tempat duduknya semula, berniat menyantap pizzanya kembali.

" gea... lu dapat kabar soal dia? " tanya lea khawatir.

" gak tau gue... ketimbang gitu, mending lu ngumpulin nyawa aja deh... bentar lagi kita pulang ke apartemen gue... lo tidur udah kayak simulasi mati aja, overdosis obat lo? "

" gue tidur hampir seharian?!! " ujar lea terkejut.

" menurut lo? Setelah minum obat kemarin malam, lo langsung tidur pules banget... noh lihat udah jam 4 sore noh... " ujar sunny menunjuk jam dinding dengan dagunya.

" lo ngehina gue? " ujar lea malas, membuat sunny mengerutkan dahi.

" lah iya lupa, lo kan bego soal jam... taunya yang digital.... sorry ya, emang bermaksud ngejek dikit... "

" sialan lo!! "

" gak usah berisik lo!! Gue mau habisin nih pizza... ganggu aja... "

Tok, tok, tok~

" masuk... " sahut lea membuat sunny melotot.

Bisa-bisanya sahabatnya ini asal nyuruh orang masuk, kalo penjahat gimana?

" gea.... " ujar lea tertegun melihat penampilan adiknya yang aur-auran.

" abis jatoh di jurang apa gimana lo? Jelek banget!! Mana pake baju kemarin lagi!! Lo gak pulang ke rumah? " ujar sunny membuat lea terkejut.

" gea.... kamu kenapa gak pulang kerumah? Ayah sama ibu pasti nyariin kamu!! Kamu pergi kemana?!!" ujar lea marah plus khawatir.

" kamu ini dengar gak?!! Kalo orang ngomong itu ngup... " ujar lea terhenti karena gea yang tiba-tiba saja memeluknya.

Erat, sangat erat.

Seolah tidak ada lagi hari esok.

" syukurlah kamu sudah sadar kak... " lirih gea yang tengah menyembunyikan wajahnya pada perpotongan leher lea.

Lea dan sunny saling berpandangan, berkomunikasi melalui telepati satu sama lain.

Kenapa nih bocah?

Lah mana tau gue, adik lo itu!!

Lea yang merasa adiknya itu tengah rapuh, membalas pelukan sang adik. Mengelus lembut pungguh perempuan itu, berharap bisa menenangkannya.

" gue gak tau masalah apa yang lagi lo hadapin gea... tapi tenang aja, semua pasti baik-baik aja... " ujar lea.

( kak, gea takut... ) inner gea berusaha menahan tangisnya.

...........

" jadi kakak gak pulang kerumah? " tanya gea lemah.

" kagak!! Kakak lo ini tinggal sama gue!! Kalo tinggal sama lo dan keluarga lo yang ada dia makin sakit!! " jawab sunny kesal.

" kak... " ujar gea terpotong.

"  maaf gea, tapi gue ikut sunny... " ujar lea tanpa melihat wajah sang adik, dimana membuat hati gea seperti disayat.

Sunny yang melihat tentu saja merasa menang.

" kabarin kalo kakak udah sampai ya... "

" untuk sementara waktu kita gak usah kontakan dulu, gue butuh istirahat yang cukup biar pemulihan gue berjalan cepat... " jawab lea dingin.

" udah sana pulang lo!! Bye kids... " ujar sunny menutup kaca mobil, melajukan mobilnya menjauh dari area rumah sakit.
Meninggalkan gea sendirian disana.

" gue salut lo bisa bersikap kayak gitu sama dia, padahal lu nyariin dia mulu... "

" lihat dia aja udah cukup, berarti dia baik-baik aja... jadi gue gak perlu khawatir lagi... kan? " jawab lea sembari memperhatikan jalanan.

" kak, gue belum sempat bilang maaf sama lo... " ujar gea sendu.

.
.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang