Chapter 16. Hurting Myself Again

9K 583 30
                                    

"MERY!!"

Karina berteriak dengan panik, ketika ia melihat Julian yang sudah membaca pesannya sebelum berhasil ia hapus.

Drrt drrt

Kini ponsel Karinapun berbunyi, dan ia melihat nama Julian yang menelfonnya.

Karina membelalak tak percaya, sama sekali tak menyangka Julian akan langsung menelfonnya. Iapun segera mematikan panggilan tersebut, sangking panik dan tak tahu apa yang harus dilakukan.

"Kok dimatiin?" tanya Mery.

Karina melotot pada kawannya. "Gila lo hah? pake nanya lagi?!" ucapnya kesal.

Mery kini tertawa geli, menyadari Karina yang terlalu panik karena ditelfon oleh Julian.

Sementara Karina kini berdecak kesal dan mengetik pesan baru pada Julian. Ia mengatakan bahwa dirinya dikerjai dan orang yang mengirim pesan tadi adalah Mery.

Tentu saja, mana mungkin Karina mengirim pesan seperti itu pada Julian?

Ting!

Ponsel Karina kembali berbunyi. Ia melihat balasan baru dari Julian.

"Yaudah, angkat telfon gua."

Karina seketika menelan ludahnya. Ia melihat Julian yang kembali menelfonnya.

Karina melirik ke arah Mery yang masih menatapnya dengan wajah penasaran. Iapun berdecak kesal kemudian berdiri dari sofa, dan berjalan keluar menuju balkon apartemennya.

"Cie.. rahasia banget kayanya.." ucap Mery, meledeki Karina.

Karina tak mempedulikan dan menutup pintu balkon dengan rapat. Ia berjalan ke arah pagar, kemudian menghela nafas pelan.

Setelah menenangkan dirinya, Karinapun mengangkat telfon dari Julian.

"S-sorry, tadi Mery yang ngebajak," ucap Karina, meskipun sudah mengatakannya lewat pesan.

"Ehm, gakpapa, gak usah panik."

Karina membelalak mendengarnya. Ia menelan ludah dan malah semakin panik. Bagaimana mungkin laki-laki ini tahu Karina sedang panik??

"Mery sama Vanessa pulang besok?"

"Iya, besok sore," jawab Karina.

Kini suasana hening menyelimuti mereka berdua. Karina yang berdiri di balkon apartemennya, memandang ke arah luar, dan menahan debaran jantungnya.

Sial. Padahal hanya mendengar suaranya, namun kenapa Karina sudah merasa gugup luar biasa?

"Gua.. kayanya gak bisa dateng dulu weekend ini."

Julian berucap lagi, membuat Karina mengerjap.

"Kerjaan gua lagi banyak banget, dan gak bisa ditinggal."

Karina yang mendengar itu kini terdiam sesaat. Sesungguhnya, Karina sudah bisa menebak hal tersebut, dari suara Julian yang terdengar sedikit berbeda. Julian terdengar lelah, laki-laki ini mungkin terlalu banyak bekerja.

"Gakpapa," jawab Karina akhirnya.

"Lo emang lagi dimana sekarang?" tanya Karina penasaran.

"Di kantor," jawab Julian.

Karina begitu tersentak mendengarnya. Ini sudah malam, dan malam Minggu, namun Julian masih berada di kantor.

Karina jadi merasa buruk, sebab ia sempat mengeluh di dalam hati karena Julian tidak datang dan tidak memberinya kabar, namun Karina sadar Julian sedang bekerja keras disana, dan waktunya tidak mungkin bisa selalu ia habiskan untuk datang ke Jakarta.

myloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang