Chapter 58. The Real Freedom?

8.3K 723 197
                                    

Saat ini di depan sebuah rumah, Karina baru saja masuk ke dalam, dan langsung disambut oleh perempuan paruh baya yang menunggunya sedari tadi.

Karina mendekati ibunya, yang langsung memegang kedua tangannya. Mereka saling menatap dan menunjukkan ekpsresi yang sama, yaitu ketersentakan.

"Ma.."

Karina berucap pelan, sambil berusaha menenangkan dirinya yang gemetaran.

Tepat setelah membaca artikel berita yang sama sekali tak ia duga, Karina langsung bergegas kesini, menghampiri ibunya. Ia menitipkan Kiara pada Evan, dan mengatakan akan pergi sebentar karena ada keperluan mendesak.

Evan sempat terlihat bingung karena ekspresi wajah Karina yang penuh kegusaran, namun laki-laki itu akhirnya mengiyakan.

Kini Karinapun sudah berada disini, bersama ibunya yang juga sama terguncangnya dengan dirinya.

"A-aku.. masih belum ngerti, i-ini.. maksudnya.."

Karina berucap dengan terbata sambil memegang ponselnya, merujuk pada berita yang ibunya kirimkan padanya.

"Sama, mama juga masih bingung dan kaget banget, ayo kita duduk dulu," ucap Isvara

Isvara menarik tangan Karina dan mereka bergegas ke arah sofa panjang di ruang tengah. Keduanya duduk bersampingan, namun saling menghadap.

Isvara tak melepaskan genggaman tangannya di tangan Karina, menyadari puterinya yang masih gemetaran hingga sekarang.

"I-itu.. beneran.. nama The Leader ma?" tanya Karina, memulai obrolan mereka.

"Mama juga gak tau, tapi kalo dari berita yang mama kirim ke kamu, itu nama The Leader, karena mereka nyebut nama itu sebagai nama pimpinan."

Karina menelan ludahnya. Fakta bahwa nama itu akhirnya terpampang jelas setelah bertahun-tahun Karina tak pernah mengetahui nama pria tua dibalik topengnya, benar-benar membuatnya merinding

Karina membaca lagi berita yang dikirim oleh ibunya di ponselnya.

Danzel Leonard, ternyata itu adalah nama laki-laki tua bangka yang sudah menghancurkan dan membuat hidup Karina dipenuhi ketakutan selama ini.

"Jeremy Frans.." ucap Karina lagi, membaca nama yang tertera dibawah nama The Leader.

"Mr. Right Hand," gumam Karina, menyadari bahwa nama ini adalah nama seseorang yang selalu jadi penghubung antara Karina dan pimpinan sindikat keji tersebut.

Sambil menahan debaran jantungnya, Karina terus menggeser layar ponselnya. Ia membaca nama yang sama sekali tak ia duga akan ia baca disana.

"Benedict Brooklyn," gumam Karina, kemudian mengernyit tak paham.

Apa sesungguhnya maksud semua ini?? kenapa nama bosnya tertera disini??

"Saya juga belum tau bu kenapa, t-tapi saya denger pak Ben meninggal karena kebakaran."

Karina kembali menelan ludah. Tubuhnya lagi-lagi merinding diluar kuasanya.

Apakah itu artinya, Benedict Brooklyn atasannya di kantor, merupakan salah satu bagian dari sindikat kejahatan ini?? Benedict yang Karina duga merupakan atasan yang baik dan selalu menawarkan bantuan padanya, adalah bagian dari The Leader?

"Hkk!"

Karina tiba-tiba merasa mual luar biasa. Ia langsung menutup mulutnya.

"Karina? kamu gakpapa??" tanya Isvara, mendekati Karina di sampingnya.

Karina yang kedua matanya berair kini menggeleng dan menatap ibunya. "Gakpapa ma," ucapnya, berusaha tenang.

Sementara Isvara kini khawatir, mengingat bahwa Karina memiliki kebiasaan mual-mual tiap dirinya sedang terguncang ataupun ketakutan.

myloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang