Chapter 62. Julian's Side of Story

8.9K 549 49
                                    

Trigger Warning ⚠️
Chapter ini mengandung unsur yg disturbing, mohoh kebijakan pembaca

⚠️Human Trafficking, S*x Trafficking, Ped*philia, Child Abuse

***

Chapter 62. Julian's Side of Story

Saat ini di dalam sebuah ruangan yang begitu besar namun gelap dan terasa mencekam, seorang laki-laki berdiri, berhadapan dengan pria tua yang sudah cukup lama ingin ia temui.

Setelah berhasil meyakinkan tangan kanan pria tua itu, bahwa ia datang tanpa ada niat memerangi, ia akhirnya berhasil diizinkan masuk kesini, ke ruang peretemuan yang tak bisa sembarangan dimasuki.

Julian berdiri, sambil berusaha menenangkan dirinya. Ia sedari tadi menatap pria tua di hadapannya yang duduk di kursi, dan terus berusaha agar tatapannya tertuju ke arah pria tua tersebut.

Namun seberapa keraspun Julian berusaha, pandangannya tetap saja teralihkan, pada seorang gadis belia yang duduk di lantai dan menyandarkan kepalanya di pangkuan pria tua tersebut.

Gadis itu tidak mengenakan busana. Tubuhnya terpampang jelas, dipenuhi bekas luka yang masih samar terlihat.

Tatapan matanya terlihat datar. Ia tidak menunjukkan ekspresi seolah di kedua matanya, ia tidak melihat Julian yang kini sedang memandang sambil menahan amarah bergejolak di dalam hatinya.

"Kenapa? apa kamu tertarik pada peliharaanku yang satu ini, Mr. Sanders?"

Pandangan Julian kembali teralihkan. Kedua matanya kini menatap tajam ke arah pria tua yang barusan berucap, seseorang yang ia ketahui berjulukan The Leader.

"Usia nya masih lima belas tahun, ia masih cukup segar," ucap The Leader, sambil mengusap punggung telanjang gadis belia yang sedari tadi bersandar padanya.

"Yang satu ini favoritku, aku belum bisa menjualnya untukmu," lanjut The Leader.

"Tapi tenang, aku masih punya banyak pilihan jika kamu tertarik, datanglah ke pelelangan bulan depan," ucap pria tua itu, menyunggingkan senyuman di bibirnya.

Sementara Julian tak menanggapi satupun ucapan pria tua tersebut. Ia sedari tadi hanya memberikan tatapan tajam dan penuh kebencian padanya.

"Hah.." Kini The Leader menghela nafasnya pelan.

"Jadi, apa tujuanmu datang kesini, Mr. Sanders?" tanyanya, mengalihkan pembicaraan, menyadari laki-laki di hadapannya tidak tertarik pada penawarannya tadi.

Sementara Julian yang mendengar itu masih menahan emosi. Tatapan tajamnya belum lepas, dan belum juga mereda karena amarah di dalam dirinya yang begitu besar.

"Gua udah bilang, nama gua Julian, bukan Mr. Sanders, bokap gua gak pernah nurunin nama itu ke gua," tutur Julian, sudah berkali-kali meminta pria tua itu berhenti memanggilnya dengan julukan tersebut.

Namun The Leader tetap saja tersenyum menatapnya. "You have Rian Sanders's blood running through your veins, right?" ucapnya, yang tak dijawab oleh Julian.

"That means you're still one of them, you're The Sanders."

Julian yang mendengar itu, kini berusaha menahan emosinya. Pria ini terlihat begitu ngotot menyebut Julian bagian dari keluarga itu. Kenapa? apakah karena ia tahu bahwa ayahnya adalah orang paling kaya sepulau Bali? darimana juga ia tahu bahwa Julian adalah anak kandung Rian Sanders?

"F*ck that," ucap Julian, tak mempedulikan hal tersebut.

"Gua dateng kesini buat ngelunasin semua hutang Karina."

myloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang