Chapter 50. Disgusting Secret

8.8K 710 45
                                    

Saat ini di depan sebuah lift rumah sakit, Karina sedang menunggu dengan gugup. Ia belum lama dikabari oleh Vanessa, bahwa Reyhan sudah sampai dan sudah masuk ke dalam ruangan Mery.

Karina berdebar luar biasa. Ia khawatir, dan ingin melihat bagaimana cara Reyhan menenangkan Mery. Apakah akan berhasil? Karina berdoa di dalam hatinya agar bagaimanapun cara Reyhan melakukannya, ia akan berhasil.

Pintu lift akhirnya terbuka. Karina segera masuk ke dalam lift tersebut, diikuti seorang lakk-laki yang datang bersamanya.

Tadi, Karina sudah hampir memesan taksi online, dampak dari perdebatannya dengan Julian yang sempat melarangnya kembali ke rumah sakit.

Namun sebelum Karina memesannya, Julian tiba-tiba menarik tangannya dan mengatakan ia akan mengantarnya ke rumah sakit. Karina menyetujui sebab ia ingin segera sampai disini.

Kini pintu lift kembali menutup. Suasana area rumah sakit yang mereka datangi begitu sepi, hingga hanya ada mereka berdua di dalam lift ini sekarang.

Karina yang sedang gugup dan khawatir, tersentak ketika ia melihat Julian yang bergerak ke arahnya. Laki-laki itu tiba-tiba menghimpit Karina di sisi samping lift.

"Ngapain??" ucap Karina, melotot pada Julian.

Namun Julian malah menunjukkan ekpsresi yang sulit Karina jelaskan. Ia menatap dari dekat. Kedua matanya terlihat menunjukkan kekhawatiran, namun keseriusan disaat yang sama.

"Jul-"

Karina melotot, ketika Julian secara cepat mendekatkan wajahnya dan langsung menempelkan bibirnya di bibir Karina. Laki-laki itu dengan gilanya mencium bibir Karina, disaat situasi genting dan sangat mengkhawatirkan sedang dialami Karina saat ini.

Karinapun segera memberontak sekuat tenaga. Ia memukul punggung Julian dengan kencang agar laki-laki itu melepaskan ciumannya.

"Engh bangs*t!! gila lo-!"

Karina langsung mengumpat ketika ciuman itu berhasil lepas sebentar, namun langsung mendekat lagi dan melanjutkan kegiatannya.

Julian memejamkan mata dan mengulum bibir Karina. Ia menikmati kehangatan yang sudah sangat ia rindukan, ketika mencium paksa bibir wanita yang begitu ia cintai.

Lift yang mereka naiki akhirnya sampai, pintunya membuka, menampilkan dua orang yang sedang berciuman dj dalamnya.

Ciuman itupun akhirnya terlepas, dan Karina langsung menarik nafas panjang-panjang.

Sementara Julian mendekatkan mulutnya lagi, kali ini ke arah telinga Karina, dan berbisik pelan.

"I love you."

Kalimat itu berhasil membuat Karina melotot tak percaya. Dadanya berdegup kencang.

"I'll die for you, Karina."

Karian semakin tercengang akan semua ini. Laki-laki gila ini, sepertinya sudah semakin gila dan tidak waras.

Plak!!

Bisikan lembut Julian akhirnya karena balas dengan tamparan kencang. Julian pantas mendapatkannya, sebab laki-laki itu menciumnya paksa, disaat Karina sedang gusar memikirkan kondisi sahabatnya.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Karina langsung keluar lewat pintu lift yang sudah hampir tertutup karena tak kunjung dilewati.

Karina mengepal tangannya kencang dan berjalan penuh emosi. Ia mengumpat dengan kasar di dalam hatinya, sama sekali tidak memahami jalan pikiran laki-laki bernama Julian.

Tak lama, Karinapun tiba di depan ruangan Mery. Ia melihat sahabatnya, Vanessa yang juga terlihat menunggu dengan gugup.

"Gimana??" tanya Karina pada Vanessa, dengan wajah yang panik.

myloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang