Chapter 45. My New Boss

10.5K 834 74
                                    

"Evan..?"

Di samping area rumah sakit yang sepi, Karina masih berdiri di hadapan seseorang yang tak ia sangka akan ia temui di tempat ini.

Jantung Karina berdebar kencang. Kedua matanya membulat dan nafasnya terengah. Ia begitu tersentak.

Sementara laki-laki di hadapannya kini mengerjap, juga tidak bisa menutupi ekspresi kagetnya karena melihat Karina disini sekarang.

"Apa kabarmu, Karina?"

Evan bertanya pada Karina yang masih terdiam membeku di hadapannya, memecah keheningan. Pandangannya kini tertuju ke arah kantung berisi obat-obatan di tangan Karina.

"Kamu sakit?" tanya Evan lagi.

Karina sedang berusha kembali ke akal sehatnya. Ia refleks menyembunyikan obatnya di belakang tubuh, dan menggeleng pada Evan, mantan suaminya.

"Cuma gak enak badan dikit," jawab Karina segera.

Keterdiaman kembali menemani mereka berdua. Evan belum melepas tatapannya, sementara Karina sudah mengalihkan. Ia menelan ludah dan berusaha menenangkan dirinya.

"K-kalo gitu aku duluan."

Karina berusaha menyudahi situasi canggung ini dengan pamit pada Evan. Ia langsung berjalan menjauh, tanpa menunggu jawaban laki-laki itu.

Karina merutuki dirinya sendiri. Padahal seharusnya ia tidak perlu panik. Ia seharusnya bersikap biasa saja di hadapan Evan. Lalu kenapa-

"Karina."

Belum jauh Karina berjalan, ia kembali mendengar suara Evan.

Karina perlahan berbalik, dan menatap lagi ke arah mantan suaminya yang sudha bergerak mendekat ke arahnya.

Karina berusaha menahan rasa gugupnya, berharap Evan tidak mengatakan, ataupun menanyakan apapun yang berhubungan dengan dirinya, sebab ia takut dicurigai olehnya.

"Nathalie.. udah lahiran bulan lalu."

Kedua mata Karina sedikit membulat. Ia kaget karena ternyata bukan itu yang hendak Evan bicarakan.

"Anak kami laki-laki, namanya Ezekiel."

Evan berucap lagi, membuat Karina kini menyunggingkan senyuman di bibir, begitu lega karena mantan suaminya bukan membicarakan soal dirinya.

Karina mengangguk. "Selamat ya, Evan," ucap Karina, begitu senang mendengarnya.

Rasa senang Karina tidaklah palsu. Bahkan ketika mendengar kabar ini dari Gede, Karina sungguhan bahagia.

"Semoga Nathalie sama bayinya sehat terus," ucap Karina lagi.

Evan di hadapannya malah terdiam. Ia jadi teringat bagaimana dulu dirinya dan Karina sudah sempat memutuskan untuk memiliki seorang anak, namun tak berhasil dan malah berujung berpisah di pengadilan.

Namun kemudian Evan mengangguk, dan menyunggingkan senyuman juga di bibirnya.

"Makasih, Nathalie sama Ezekiel sehat, ini aku baru ngambil vitamin buat Nathalie," ucap Evan, menunjukkan kantung yang ia pegang.

Karina mengangguk-angguk. Betapa mirisnya, disaat Evan sedang mengambil vitamin untuk istrinya, Karina malah mengambil obat anti-depressant untuk dirinya sendiri.

"Karina."

Perhatian Karina teralih lagi, ke arah Evan yang berucap dengan serius sambil menatapnya.

Keduanya sama-sama terdiam, sebelum akhirnya Evan berucap lagi.

"Aku.. udah lama sadar tentang gimana buruknya sikap aku dulu ke kamu, gimana parahnya aku ngejahatin kamu dulu."

Karina kembali tersentak mendengar penuturan Evan. Senyuman di bibirnya perlahan hilang.

myloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang