Chapter 6. What If I Fall Again?!

15.5K 830 50
                                    

"Apa Karina pernah ngasih tau lo, kalimat yang dia ucapin ke Wira waktu itu?"

Made bertanya pada Julian, namun laki-laki itu tak menjawab, membuat Made semakin tersenyum.

Made menatap ke arah Karina, yang masih terdiam. Karina terlihat menunduk sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah.

"Aku gak bisa liat masa depan sama kamu, Wira, kamu stuck disitu-situ aja disaat banyak laki-laki diluar sana yang sanggup ngasih kebahagiaan ke aku."

"Aku pantes dapetin laki-laki yang jauh lebih baik dari kamu, aku pantes dapetin masa depan dari laki-laki mapan yang cinta sama aku, bukan dari pedagang ayam bakar kaya kamu."

Deg.

Jantung Karina berdebar begitu kencang. Kedua matanya yang basah dan berlinang kini membulat, setelah mendengar Made yang mengulangi semua ucapannya hari itu.

Karina sadar ia mengucapkan kalimat yang sangat buruk, namun setelah mendengar lagi apa yang dulu ia katakan, guncangan di dalam hatinya semakin terasa jelas, membayangkan betapa sakitnya Wira saat itu.

Sementara Made tersenyum miris. Ia kini mengalihkan pandangannya pada Julian, yang kini juga terlihat tersentak, tak mengetahui soal itu sebelumnya.

"Gila kan ni cewek?" ucap Made, mengangkat alisnya.

"Sangking gilanya, gua sampe hapal dan inget terus ucapan dia ke Wira, gua gak nyangka ada orang yang bisa tega ngomong gitu ke orang lain, apalagi orang yang sesayang itu sama dia."

Made mendekat ke arah Karina. Ia berdiri di depan Karina yang kini sudah menaikkan pandangannya, menatap dengan kedua mata yang berlinang.

"Lo mungkin lupa sama apa yang lo ucapin ke Wira sore itu, tapi gua gak bakal pernah lupa."

Made juga merasakan airmatanya yang mengalir di kedua pipi. Ia mengepal tangannya kencang, berusaha keras menahan emosi di dalam dirinya.

"Gua bakal selalu inget gimana kacaunya hidup Wira setelah lo ucapin semua kalimat itu ke dia, disaat dia lagi sayang-sayangnya sama lo, disaat dia lagi berjuang mati-matian demi ngebahagiain lo, Karina."

"Wira mungkin bisa maafin dan ngelupain semua itu, tapi gua enggak, gua gak bakal pernah lupa sampe gua mati sekalipun."

Kalimat itu Made ucapkan, dengan penuh penekanan. Ia terus melotot pada Karina, membuat Karina sadar betapa bodoh dirinya selama ini.

Made benar, Karina tidak tahu diri.

"Kalo lo mau dateng kesini lagi, silahkan, tapi dateng untuk makan sebagai customer, bukan untuk nemuin Wira."

"Wira sekarang udah bangkit dari keterpurukannya. Dia udah berjuang keras untuk bisa hidup normal lagi kaya dulu."

"Awas kalo lo berani masuk lagi ke hidup Wira, dan ngancurin semua perjuangan Wira untuk bangkit selama ini."

Made mengucapkan kalimat terakhirnya, sebelum akhirnya berjalan pergi dan memasuki restoran, meninggalkan Karina yang masih terdiam dengan lemas.

Karina merenung cukup lama. Airmata di pipinya mulai mengering.

Dari dalam lubuk hatinya, Karina berterima kasih pada Made, karena sudah membuatnya sadar betapa bodoh dirinya saat ini.

Karinpun perlahan menatap Julian, laki-laki yang sedari tadi memperhatikannya dalam diam.

"Ayo pulang Jul," ajak Karina, dengan suara yang pelan.

Julian melihat Karina yang mulai berjalan ke arah parkiran mobil. Iapun mengikuti dari belakang.

myloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang