Extra 5. My Dream Wedding

4K 314 45
                                    

"Jadi, udah siap semua?"

"Udah."

Saat ini di dalam sebuah cafe, Karina menutup iPad yang sedari tadi ia gunakan untuk memeriksa semua persiapan untuk acara pernikahannya, yang akan berlangsung dua hari lagi.

"Semuanya udah, tinggal eksekusi," sahut Karina.

"Enak ya kalo punya uang, nikah persiapan cuma satu minggu juga jadi," ucap Vanesa, yang sedari tadi menemani dan membantu Karina memastikan tak ada yang kurang di acara pernikahannya nanti.

"Ya kan wedding gua juga intimate banget, undangan aja cuma berapa," tutur Karina, mengingat acara pernikahannya dengan Julian bersifat sangat tertutup dan hanya dihadiri keluarga serta kerabat dekat.

"Lo ngundang siapa aja jadinya? selain gua ama Mery," tanya Vanesa.

"Temen-temen kantor gua dulu, Dian sama Sela, temen SMA gua tiga orang, temen kuliah gua empat orang, temen kecil gua satu orang, sama mantan terindahku beserta istrinya."

"Evan?"

"Bukan! Wira!" sahut Karina segera. "Evan mah gak ada indah-indahnya," lanjutnya.

Vanesa terkekeh geli, kemudian tersentak.

"Wira udah nikah??" tanya Vanesa.

"Udah ternyata, berapa bulan yang lalu, dia katanya ngundang gua, tapi hidup gua lagi ruwet banget waktu itu jadi gua gak tau kalo dia ngundang," sahut Karina.

Vanesa mengangguk-angguk memahami hal tersebut.

"Semoga Wira bisa dateng," ucap Karina, dengan senyuman penuh binaran. Ia sudah sangat lama tak melihat mantannya, yang tak pernah menyisakan kenangan buruk sedikitpun dalam hidupnya.

"Sh*t, jadi kangen gua sama Wira," ucap Karina, mengingat semua memori indah yang ia miliki bersama laki-laki itu.

"Gua aduin lo ke Julian," sahut Vanesa, membuat Karina tersenyum geli.

Kini Karina dan Vanessa sama-sama terdiam dan meminum kopi mereka. Keduanya merenung sesaat.

"Lo gimana? jadi tunangan bulan depan?" tanya Karina, setelah mengingat bahwa Vanessa juga akan menikah dengan kekasihnya, Brandon.

"Ehm, jadi kayanya," sahut Vanesa, membuat Karina mengernyit.

"Kok kayaknya? emang belum pasti?"

Vanesa tersenyum. Ia menghela nafas sesaat, kemudian bersandar di kursinya.

"Lo gak pernah denger ya, ada yang percaya kalo orang yang mau nikah, itu biasanya bakal didatengin banyak rintangan di hari-hari menuju ke hari pernikahan mereka."

Karina mengernyit. "Oh ya?" ucapnya, baru pertama kalo mendengar hal seperti itu.

"Gua gak ngerasain itu," ucap Karina.

"Ya iya, soalnya jarak lo dilamar ke nikah cuma seminggu, gak berbulan-bulan kaya gua nanti," sahut Vanesa.

"Lagian juga, lo sama Julian kayanya rintangannya udah dateng duluan, ya gak si?" ucap Vanessa.

"HAHAHA.."

Karina tiba-tiba tertawa lepas. "Bener juga," ucapnya, hampir lupa bahwa ia dan Julian sudah hampir mati melewati segala rintangan tak masuk akal yang harus mereka lewati selama ini.

"Makanya, gua takut, ya semoga aja gua sama Brandon kuat ngelewatin rintangannya nanti," tutur Vanesa.

Karina mengangguk-angguk. Kini mereka berdua kembali terdiam. Vanesa melihat ke arah samping, ke arah kursi kosong di sampingnya yang biasanya diduduki oleh si pirang.

myloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang