,
Bahkan setelah sekian lama, aku datang ke tempat ini lagi. Melakukan hal bodoh lagi.Menyukaimu kembali.
Kamu tahu? Semua hal di dunia ini hanya sementara, tapi kadang aku merasa egois ingin bersamamu sedikit lebih lama.
Tapi semesta tidak berpihak padaku.
Hal-hal yang aku takutkan, ia suguhkan padaku tanpa aba-aba. Harusnya aku terbiasa, bukan terkejut lalu hancur.
Aku kembali remuk.
Membuang napas kasar, dan berlinang air mata aku pungut kembali serpihan harapan yang berserakan. Sempat ingin menyerah namun tidak kulakukan, entah mengapa.
Rasanya aku selalu tertinggal.
Semua orang memang punya waktu dan jalurnya sendiri, tapi milikku lebih panjang dan terjal.
Bisakah semuanya lebih mudah untukku?
Aku tak sekuat itu.
Aku tak setangguh itu.
Aku tak sesabar itu.
Aku
.
.
.
.
.
.
.
Ingin
.
.
.
.
.
.
.
Mati
,
Bahkan setelah sekian lama, aku datang ke tempat ini lagi. Melakukan hal bodoh lagi.Menyukaimu kembali.
Kamu tahu? Semua hal di dunia ini hanya sementara, tapi kadang aku merasa egois ingin bersamamu sedikit lebih lama.
Tapi semesta tidak berpihak padaku.
Hal-hal yang aku takutkan, ia suguhkan padaku tanpa aba-aba. Harusnya aku terbiasa, bukan terkejut lalu hancur.
Aku kembali remuk.
Membuang napas kasar, dan berlinang air mata aku pungut kembali serpihan harapan yang berserakan. Sempat ingin menyerah namun tidak kulakukan, entah mengapa.
Rasanya aku selalu tertinggal.
Semua orang memang punya waktu dan jalurnya sendiri, tapi milikku lebih panjang dan terjal.
Bisakah semuanya lebih mudah untukku?
Aku tak sekuat itu.
Aku tak setangguh itu.
Aku tak sesabar itu.
Aku
.
.
.
.
.
.
.
Ingin
.
.
.
.
.
.
.
Mati
,
Bahkan setelah sekian lama, aku datang ke tempat ini lagi. Melakukan hal bodoh lagi.Menyukaimu kembali.
Kamu tahu? Semua hal di dunia ini hanya sementara, tapi kadang aku merasa egois ingin bersamamu sedikit lebih lama.
Tapi semesta tidak berpihak padaku.
Hal-hal yang aku takutkan, ia suguhkan padaku tanpa aba-aba. Harusnya aku terbiasa, bukan terkejut lalu hancur.
Aku kembali remuk.
Membuang napas kasar, dan berlinang air mata aku pungut kembali serpihan harapan yang berserakan. Sempat ingin menyerah namun tidak kulakukan, entah mengapa.
Rasanya aku selalu tertinggal.
Semua orang memang punya waktu dan jalurnya sendiri, tapi milikku lebih panjang dan terjal.
Bisakah semuanya lebih mudah untukku?
Aku tak sekuat itu.
Aku tak setangguh itu.
Aku tak sesabar itu.
Aku
.
.
.
.
.
.
.
Ingin
.
.
.
.
.
.
.
Mati
,
Bahkan setelah sekian lama, aku datang ke tempat ini lagi. Melakukan hal bodoh lagi.Menyukaimu kembali.
Kamu tahu? Semua hal di dunia ini hanya sementara, tapi kadang aku merasa egois ingin bersamamu sedikit lebih lama.
Tapi semesta tidak berpihak padaku.
Hal-hal yang aku takutkan, ia suguhkan padaku tanpa aba-aba. Harusnya aku terbiasa, bukan terkejut lalu hancur.
Aku kembali remuk.
Membuang napas kasar, dan berlinang air mata aku pungut kembali serpihan harapan yang berserakan. Sempat ingin menyerah namun tidak kulakukan, entah mengapa.
Rasanya aku selalu tertinggal.
Semua orang memang punya waktu dan jalurnya sendiri, tapi milikku lebih panjang dan terjal.
Bisakah semuanya lebih mudah untukku?
Aku tak sekuat itu.
Aku tak setangguh itu.
Aku tak sesabar itu.
Aku
.
.
.
.
.
.
.
Ingin
.
.
.
.
.
.
.
Mati
,
KAMU SEDANG MEMBACA
ROTI PANGGANG
Short Story#1 dalam 'tak berbalas' (26-09-2021) Berisi kumpulan cerita singkat. Tak sesingkat memanggang roti. Cover by: Sobat ambyar @favorflavour