Chapter 13 • Overthinking

1.6K 131 20
                                    

"Ya bagus dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya bagus dong. Jadi kapan lo siap? Jangan mau kalah sama gue udah jadian sama Aurora dua minggu lalu." heboh Arfa "jadi kapan lo siap? " tanya kembali.

Aiden menatap jengah ke arah sahabatnya itu, "Enggak usah kepo sama urusan gue. Biarin gue yang ngurus semuanya, lo nggak usah kepo!? "

Arfa berdecak sebal ketika Aiden sudah berkata seperti itu. Memang temannya itu tidak ingin di bantu kah buat dapetin adek iparnya sendiri. Ipar nggak tuh? 🤭 belum nikah wehhh masih calon...

"Pantesan gue cariin sana sini cewek mana pun percuma, orang lo kepincutnya sama bocil SMA kayak gitu. Padahal ada yang lebih menggoda lagi dari bocil itu." sahut Arfa.

"Eh Den, si Aurora tahu gak kalau lo suka sama adek nya? " bisik Arfa padanya.

Dibalas gelengan kecil oleh Aiden....

"Sebenarnya gue masih ragu sama perasaan gue. Nggak tahu antara memang gue memiliki perasaan lebih sama tuh bocil atau nggak, yang jelas gue masih ragu."

"Apalagi gue khawatir kalau Aurora nanti nggak setuju sama gue." sambungnya.

Kening Arfa berkerut, "enggak setuju? Gue rasa Aurora orangnya tidak akan seperti itu, apalagi masalah perasaan cinta."

"Gue juga takut Zivara gak punya perasaan lebih sama gue."Aiden men-jeda ucapannya " secara dia kan masih remaja Ar, apalagi gue yang laki-laki dewasa menyandang status duda punya anak satu."

"Dan sangat minim bagi gue kalau Zivara suka sama gue," imbuhnya. "Dia pasti nyari setara sama umurnya."

Arfa mendekat ke arahnya lalu menepuk pundak Aiden pelan, "kok lo jadi pesimis gini si . Lo kan belum nyatakan perasaan sama Zivara, jelas mana lo tahu Zivara bakal jawab apa ke lo!?"

"Lo coba aja dulu. Gue rasa Zivara cukup nyaman selalu berada disamping lo? "

"Nyaman kalau tanpa ada rasa suka juga percuma, Ar. "

"Gue cuman takut pas gue bilang soal perasaan Zivara bakal menjauh dari gue. Gue nggak bisa jauh-jauh dari dia. "

Arfa mengusap wajahnya, " Gue dukung lo Den, gue bakal ada di garda terdepan buat lo yang mau nyatakan perasaannya ke dia. Soal dia nolak atau Terima yang jelas gue yakin dia bakal nerima perasaan itu, begitupun dengan pacar gue pasti bakal setuju. "ucapnya meyakinkan kepercayaan Aiden.

"Ingat! Umur bukan patokan. Kalau memang Tuhan ngasih lo jodohnya Zivara bagaimana? " katanya lagi.

"Nggak tahu ah, pusing gue." Aiden kembali mengerjakan pekerjaan kantornya dan mengacuhkan ocehan Arfa terus mendesak dirinya.

Wajar kalau Aiden mempunyai banyak kekhawatiran. Karna gadis yang Ia sukai umurnya terpaut sangat jauh, masih ada status, bahkan restu dari kakaknya sendiri. Akankah Aiden mampu menyatakan perasaannya? Bahkan Zivara akan membalasnya atau tidak.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang