Tidak terasa waktu begitu berjalan dengan cepat dan kini sudah dua minggu lamanya Zivara tak pernah nampak apalagi bertemu dengan Aiden sedikit pun. Selama dua minggu juga hubungan kedekatan di antara mereka menjadi renggang akibat tidak saling bertemu apalagi melepas rindu. Semenjak gadis itu sudah kembali ke kost-an bersama kakaknya, Aiden benar-benar tidak berkomunikasi lagi dengan sosok gadis itu.
Hari terakhir ujian sekolah.
Setelah bergelut beberapa jam selama ujian, pukul dua belas siang Zivara dan juga Wardah sudah bisa meninggalkan sekolah. Kedua gadis berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.
Tepat pada saat di gerbang sekolah Wardah dan juga Zivara memutuskan untuk berpisah sampai disini saja. Karena Wardah sudah lebih dulu di jemput oleh sopir pribadinya papahnya.
"Ziv, gue duluan ya. Soalnya gue udah dijemput sama sopir gue," ujarnya. Membuat Zivara mengangguk perkataannya.
Lalu Wardah meninggalkan sahabatnya begitu saja. Beberapa menit kemudian pada saat Zivara tengah menunggu kedatangan sang kakak untuk menjemput dirinya tiba-tiba seseorang laki-laki menghampiri dirinya dengan menggunakan sepeda motor besarnya.
Lalu laki-laki itu berkata, " Mau gue anterin nggak sampe rumah lo? "ucap laki-laki itu menawarkan sebuah tumpangan jok belakangnya untuk Zivara.
Zivara menoleh kemudian menjawab, " enggak makasih. Gue udah dijemput sama kakak gue," ketusnya mengalihkan pandangan ke arah jalanan tersebut. Mencari-cari keberadaan sang kakak tak kunjung datang.
"Yakin nggak mau gue antar. Masalahnya sekolah juga udah sepi kayak gini loh." memang benar seluruh siswa-siswi juga sudah pada bubar dari sekolah, tidak ada satu pun yang di sana. Tinggal mereka berdua saja yang masih berada di depan gerbang sekolah itu.
Klingg...
Belum sempat Zivara menjawab ucapan laki-laki itu sebuah notifikasi ponselnya berdering, pertanda jika ada yang mengirimi pesan kepadanya. Ia pun mengambil ponselnya di dalam saku.
Kak Rora sayang ❤:
Aduh maaf banget dek hari ini kakak nggak bisa jemput kamu dulu soalnya motor kakak tiba-tiba mogok dan sekarang lagi di bengkel. Jadi kaka pulang nanti bareng sama kak Arfa.Kamu pulang naik angkutan umum aja ya dek.
Membuat Zivara membaca pesan menghembuskan napasnya berat. Terpaksa ia harus mengeluarkan uang jajan di kasih kakaknya untuk membayar angkutan umum nanti.
"Mana uangnya gak cukup lagi," gumamnya kecil.
Laki-laki itu sejak tadi memperhatikan Zivara diam-diam dan bibirnya tersenyum kecil, kemudian laki-laki itu ingin meninggal gadis ini karena tak kunjung memberi jawaban.
"Ya udah kalau gitu gue duluan ya," Laki-laki itu hendak menjalankan motornya.
Namun belum sempat ia melakukan tiba-tiba Zivara bilang kepadanya, " okey hari ini gue nebeng sama lo. Cuman hari ini doang loh!? "Pesan Zivara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
General Fiction[ALANGKAH LEBIH BAIKNYA FOLLOW DULU BARU MEMBACA!! ] ROMANCE - HUMOR "Dasar simpanan om-om" begitulah isu pembicaraan dari tetangga satu atap kost nya yang membicarakan soal kedekatan adik nya dengan seorang lelaki tampan berstatus sebagai DUDA TA...