Chapter 45 • Unknown

430 26 5
                                    

Jangan panggil aku author, thor atau kak. Panggil aja bunly.

Jangan lupa bantu promosi cerita ini ke temen-temen kalian, pacar, gebetan, crush, hts, ataupun keluarga terdekat kalian. Dan tambahin hastagnya #watpad_lili #dudasecretlove . Terserah tag dimana pun kalian suka instagram, twitter, Facebook, line, whatsapp,ytb atau tiktok. Pokoknya dukung terus karya ini ya kalau kalian menyukainya jangan lupa tombol ⭐ dan komentar nya.

Jangan jadi silent readers!! Typo juga banyak bertebaran jadi maklumin saja karna lupa untuk revisi.

Pukul 18:00 malam Zivara masih menunggu kakaknya di sebuah halte tepat di sebrang cafe Alamanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 18:00 malam Zivara masih menunggu kakaknya di sebuah halte tepat di sebrang cafe Alamanda.

"Ck," Zivara berdecak pelan ketika nomor sang kakak , tidak aktif saat ia hubungi. Perempuan menatap gusar handphone lalu memilih beranjak dari tempat duduknya dan melihat sekitar jalanan terlihat hanya beberapa pengendara saja lewat. Karena ini sudah malam cafe tempat ia kerja pun sudah di tutup dan tidak di buka 24 jam di hari ini.

Dengan langkah santai, Zivara berjalan menelusuri jalanan sepi untuk mencari angkutan umum yang masih lewat di malam seperti ini.

Sambil bermain ponsel mengetik sesuatu di layarnya. Mengirim pesan itu ke sang kakak.

Anda: kak, dimana?ini aku tungguin juga masih belum datang juga.

Pesan itu Zivara biarkan tidak mendapatkan balasan, ia melanjutkan langkahnya. Dan sejak tadi, Zivara merasa aneh seperti ada seseorang tengah memperhatikan dirinya dari belakang. Tetapi ia masih berusaha membuang jauh-jauh pikiran negatif tersebut.

Beberapa menit kemudian, Zivara semakin merasa was-was karena dibelakang nya masih ada sesuatu yang mengikuti dirinya itu. Lalu ia mencoba menoleh ke belakang dan melihat sekitarnya ternyata tidak ada siapapun di sana ,hanya kosong.

Tanpa basa-basi Zivara mencoba kembali menelpon Sang kakak untuk cepat menjemput dirinya. Sebab ia sudah ketakutan seperti ini. Tetapi tetap saja berulang kali ia mencobanya , nomor itu tidak aktif sama sekali. Zivara semakin merasa cemas pada situasi saat ini.

Perempuan segera mempercepat langkah kakinya untuk sampai di ujung sana yang lebih ramai, akan tetapi...

Terlambat..

Seseorang sudah lebih dulu menangkapnya dan membekap mulutnya dengan kain sudah di campur obat bius. Zivara tidak bisa bereaksi apa-apa karena kejadian itu begitu lebih cepat, sampai-sampai ia tidak bisa mengenalinya ataupun meminta pertolongan di sekitarnya.

Orang itu menyeret Zivara hingga masuk ke dalam sebuah mobil hitam sudah ia sembunyikan di sana. Lalu kemudian membawanya menjauh.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang