Chapter 12 • Permintaan Maaf Aurora

1.7K 143 14
                                    

"Zivara cape om mau tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zivara cape om mau tidur. mending om keluar." usir Zivara mulai beranjak naik ke atas kasur lalu berbaring miring ke arah kanan. Bibir menggerutu setiap kali ia mengingat sang kakak terus saja memarahi dirinya tadi. Baru juga tadi malam happy-happy.

"Mereka sama aja 11,12 sifatnya. Selalu aja bikin gue kesel kayak gini," gumamnya kecil.

Aiden mengusap gusar rambutnya lalu menghembuskan napasnya berat, ia beranjak naik dari atas kasur tangan menyikap selimut untuk Zivara.

Zivara berdecak kesal dan menghempaskan begitu saja. Membuat Aiden tak menyerah untuk membujuk gadis itu sekali lagi.

" Nanti kamu kedinginan."

"Biarin." amuk Zivara.

Lagi-lagi Aiden berusaha menutupi tubuh gadis itu dengan selimut tersebut.

"Ck, nggak mau om! "

"Shutt diem!! " tegurnya seraya menggenggam tangan Zivara nakal. Kemudian kembali menyelimutinya lagi.

Zivara hanya bisa pasrah. Mata mulai mengantuk alhasil ia terpejam tidur sangat nyenyak.

Aiden melirik sekilas Zivara dari atas itu, bernapas lega. Kemudian ia turun dari kasur itu secara perlahan , melangkah keluar dari kamar dirinya.

Aurora sudah mulai tenang pikirannya. Mendongak ketika melihat Aiden berjalan mendekat ke arah mereka berdua.

"Gimana adek gue?" tanya khawatir.

Aiden tersenyum tipis, "tenang semuanya aman kok. Sekarang adek lo lagi istirahat mungkin dia kecapean makanya emosi tadi."

Aurora mendengar perkataan Aiden barusan mengusap kasar wajahnya lalu menoleh ke arah Arfa.

"Gue bodoh banget si! Bisa-bisanya buat adek gue nangis kayak tadi, jadi merasa bersalah gini kan." lirihnya.

Arfa mendengar perkataan Aurora langsung mengulurkan tangannya mengusap lembut pundak milik Aurora. "Sudah jangan dipikirkan semuanya udah gak terjadi apa-apa lagi. Lagi pula juga kamu hanya menegur adek mu dengan baik jadi wajar kamu nada sedikit marah kayak tadi," jelas Arfa.

Sementara di posisi Aiden ia hanya menyimak obrolan mereka saja, tanpa berucap apapun.

Waktu kian hari semakin malam. Arfa terpaksa menyuruh Aurora untuk menginap di apartemen Aiden saja. Memesan sebuah kamar di sebelahnya Aiden untuk mereka berdua.

🧁🧁🧁

Keesokan paginya Zivara terbangun dari tidurnya akibat terusik oleh alarm menganggu dirinya. Mata mengerjap terbuka lebar dan pandangan langsung terfokus kepada sang kaka tengah merapihkan meja di sana.

"Eh, udah bangun kamu dek," celetuk Aurora mulai menghentikan aktifitas dan berjalan melangkah mendekati sang adek nya.

"Kakak udah buatin kamu sarapan pagi yuk keluar kita ke ruang makan," ajak Aurora tangan terulur ke depan ke hadapan Zivara langsung.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang