Chapter 8 • cowok readflag

1.9K 165 17
                                    

Sesampainya di dalam, pesta pembukaan kantor dari temannya Aiden begitu mewah dan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di dalam, pesta pembukaan kantor dari temannya Aiden begitu mewah dan elegan. Bahkan itu melebihi acara pernikahan sangat-sangat lah mewah.

Zivara menoleh kesana kemari melihat beberapa para tamu memakai pakaian ber jas dan juga gaun-gaun mewah. "War, kalau lo ada disini pasti bakalan teriak atau nggak pingsan. Gue benar-benar nggak habis pikir ini mimpi apa nggak," gumam Zivara pelan.

Hingga tepat Aiden membawa Zivara kepada beberapa temannya di sana, tengah mengobrol ringan sambil tertawa. "Hay bro," sapa Aiden.

Membuat semuanya menoleh bersamaan, "waw.. Ternyata ada duta besar kita nih datang ke acara ini juga," celetuk teman rekan kerjanya. Kemudian mereka berpelukan ala Laki-laki.

Beberapa detik kemudian rekan kerja Aiden bertanya kepadanya mengenai gadis berada di sampingnya itu, "itu istri lu Den? " timpal Marxis mengamati Zivara dari atas hingga bawah.

Aiden menoleh ke samping lalu mengangguk perkataan temannya itu.

"Loh gue kira lo nggak bakal buka hati lagi setelah kepergian istri lo pertama. Kan Arfa pernah ngomong sama gue kalau--"

Tiba-tiba Marxis melihat Aiden yang sedang mengkode dirinya agar tidak berbicara panjang. Membuat Marxis kebingungan dengan kode yang dimaksud Aiden.

Degh

Jadi selama ini om Aiden duda. Batin Zivara dalam hati. Tatapan mata menyorot ke arah mereka.

"Pantes waktu itu di paham banget pas beli pembalut untuk perempuan. Gue kira dia bener-bener belum punya pasangan sekali pun sampai umur segini tapi ternyata... "

"Sudah lah nggak usah dipikirin." gumamnya.

Lalu pandangan mengarah ke arah Aiden, "Om Zivara ke toilet sebentar ya," ujar Zivara.

Membuat Aiden merasa sedikit tidak nyaman dengan perkataan sangat temannya tadi. Apakah Zivara akan berfikir aneh-aneh mengenai dirinya itu duda? Atau Zivara juga akan marah kepada dirinya tidak membicarakan soal ini sebelumnya.

"Om... " panggil Zivara lagi.

Sontak Aiden langsung membuyarkan pikiran kosong tersebut," iya kenapa Zivara? "

"Zivara izin ke toilet sebentar ya, boleh?"

Aiden menjawab, "saya temani aja gimana?"

"Nggak usah om. Malu banyak orang disini, lagian juga Zivara bisa kok sendiri tanpa di temenin," balas Zivara.

Aiden merasa tidak enak hati. Akhirnya ia mengangguk perkataannya " kamu tinggal lurus aja kesana lalu masuk ke dalam sana, habis itu kamu tanya toiletnya sebelah mana," ujarnya .

Kemudian Zivara mengangguk tersenyum. "Makasih ya om. Kalau gitu tunggu sebentar ya," pamitnya. Lalu melenggang pergi menuju toilet di sana.

Setelah selesai dirinya buang air kecil, kini Zivara tengah mencuci tangan di wastafel. Terlihat tiga orang perempuan seksi masuk ke dalam ke kamar mandi sambil membicarakan soal Aiden dan juga sosok perempuan yang di gandeng yaitu Zivara sendiri.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang