Selesai meeting kini Aiden dan juga Arfa tengah berkumpul di ruangan Aiden. Berhubung jam makan siang , mereka mengobrol santai sembari menyantap makanannya.
"Den, gue mau nanya dong nama karyawan baru beberapa hari yang lalu dia masuk namanya siapa?" tanya Arfa di sela-sela mereka makan.
" yang mana?" Aiden mengernyit heran maksud dari Arfa karyawan baru itu yang mana.
" itu loh yang 2 hari yang lalu lu interview di sini," ujar Arfa lagi.
Aiden mengerti apa yang dimaksud dari sahabatnya itu, "oh itu. Emangnya kenapa lo nanyain namanya,"
"Ya gue kepo aja sama namanya. Salah ya kalau gue pengen tahu namanya?"
Aiden menggeleng "enggak salah si! Tapi aneh aja gitu ngapain juga lo nanyain tuh karyawan baru enggak biasanya lo kepo kayak gini."
"Atau jangan-jangan --" Aiden sengaja memotong pembicaraan agar ia bisa mendengar penjelasan Arfa langsung.
Flashback...
2 hari yang lalu...
Tok... Tok..
"Iya masuk aja," ucap Aiden melihat seorang hendak masuk ke ruangannya.
Ceklek...
"Permisi pak Aiden," ujar sekretaris nya dengan membawa beberapa laporan kantor di tangannya.
"Iya Anata ada apa kemari?" tanya Aiden masih sibuk mengetik laptop di mejanya. Tanpa melirik Aiden sudah tahu kalau itu sekretaris nya.
"Saya mau memberitahu pak kalau di luar ada karyawan baru yang baru kemaren saya panggil untuk interview kerja. Jadi gimana pak apa saya sudah memperbolehkan masuk ke ruangan bapak?" tanya Anata sebagai sekretaris Aiden sejak lama. Pastinya Anata juga tahu Aiden dulu pernah memiliki istri hingga sekarang menjadi duda'.
"Oh, kasih masuk aja Anata nanti saya interview orangnya disini. Kamu panggil aja gapapa." Anata mengangguk paham.
Kemudian ia kembali keluar dari ruangan Aiden untuk memanggil karyawan baru itu. Sementara Aiden ia masih terus fokus dengan pekerjaannya.
Tak lama kemudian Anata kembali dengan membawa seorang perempuan ke ruangan Aiden.
"Ini pak orangnya kita mau interview kerja," imbuh Anata. Lalu Anata menyuruh perempuan itu untuk melangkah maju di sisiNya.
Perempuan mengangguk pelan sambil tersenyum tipis.
"Kalau begitu laporan ini saya taruh di atas meja ya pak, saya permisi keluar." Aiden mengangguk. "Oh iya Anata jangan lupa suruh office boy buatkan minum untuk saya ke ruangan saya."
Anata menoleh kesamping sambil memegang gagang pintu ruangan tersebut. Perempuan itu mengangguk tersenyum "baik pak."
Lalu setelah itu ia melenggang pergi dari ruangan Aiden. Sementara Aiden interview perempuan itu di ruangannya berdua. Sekitar tiga puluh menit lamanya ia interview karyawan barunya tiba-tiba seseorang dari luar pintu masuk begitu saja membawa dua gelas kopi pesanannya. Kebetulan laki-laki ini ingin bertemu Aiden jadi ia berniat untuk membantu memberikan pesanan dari office boy nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Ficção Geral[ALANGKAH LEBIH BAIKNYA FOLLOW DULU BARU MEMBACA!! ] ROMANCE - HUMOR "Dasar simpanan om-om" begitulah isu pembicaraan dari tetangga satu atap kost nya yang membicarakan soal kedekatan adik nya dengan seorang lelaki tampan berstatus sebagai DUDA TA...