Chapter 2 • punishment

3.4K 224 36
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

𝑯𝒂𝒍𝒐 ,𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒊𝒓 𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏-𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏. 𝑫𝒂𝒏 𝒗𝒐𝒕𝒆, 𝒌𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒂𝒓𝒕 𝒏𝒚𝒂. 𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉:𝒗

"Zivara!! Udah selesai belum? Kalau enggak kakak tinggal nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zivara!! Udah selesai belum? Kalau enggak kakak tinggal nih. Soalnya pak Aiden pasti udah datang jam segini!!" pekik Aurora tengah memakai sepatu di depan pintu utama.

Pagi-pagi sekali kedua kakak beradik sudah riweh dengan dirinya sendiri. Yang awalnya Zivara ingin naik angkutan ke sekolah karna motornya mau di pakai kakaknya jadi tidak jadi karna Zivara tiba-tiba merengek minta nebeng ke kakaknya , alasan supaya tidak menghabiskan uang saku jajan sekolahnya.

"Zivara!! Ayok!!"

"Iya kak sebentar," balas Zivara ikut berteriak "haduh kemana si ini kaos kaki satu nya lagi! Kok Zivara cari nggak ketemu-ketemu." dumel Zivara .

"ZIVARA!!!" Kali ini teriakannya semakin kencang hingga membuat Zivara kelimpungan mencari sepasang kaos kakinya yang satu lagi. Al hasil dirinya tidak memakai kaos kaki sama sekali.

"Ah, bodo amat!!" kesalnya. Lalu berlari keluar dari dalam dengan berjinjit-jinjit.

"Ayok kak," ajaknya. Sudah siap memakai sepatu dan membawa tas sekolahnya.

Aurora menoleh memperhatikan baju Zivara terlihat masih berantakan dan dasi sekolah belum terpasang.

"Kamu gimana si itu dasi belum kamu pasang?!" tegur Aurora.

Membuat Zivara menunduk ke arah dasinya dan membenarkan sedikit .

"Biarin aja kak yang penting pake dasi."

" Terserah kamu lah dek,hari ini kita nggak boleh telat !" omel Aurora kepada adek nya.

Zivara berdengus sebal, "iya-iya bawel! Ya udah ayok ,kak." Mereka berdua pun turun dari lantai 2 kost-an nya ,melenggang pergi menggunakan sepeda motor milik kakaknya itu.

15 menit diperjalanan akhirnya Aurora dan Zivara sampai di depan gerbang sekolah. Zivara melepas helm milik kakaknya lalu memberikannya .

"Jangan lupa jemput ya," ujar Zivara.

Aurora menghembuskan napasnya berat, "iya bocil! Nanti kalau kakak belum jemput kamu naik angkutan umum aja ke kost-an." suruhnya.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang