Pukul enam lebih Zivara dan juga Aiden menyelesaikan sarapan. Hari ini Zivara memang ingin bangun pagi agar bisa membangunkan laki-laki itu, dan juga agar tidak telat ke sekolah. Yang niatnya ingin membuat sarapan untuk cowok itu tapi ternyata turun tangan tetap Aiden juga.
"Hari ini om pulang kantor seperti biasa kan?" tanya Zivara memulai membuka obrolan mereka.
Aiden mengangguk paham "Iya, memangnya kenapa? "
"Hari ini Zivara pulang cepat om. Jadi kemungkinan nanti kalau om belum jemput , aku naik angkutan umum aja."
"Asal om ngasih uang jajannya di lebihkan," cengir Zivara tanpa beban. Seraya mengadahkan kedua tangannya di depan laki-laki itu.
"Yakin kamu mau naik angkutan umum? Udah panas, sumpek-sumpekan, banyak debu, ngetem mendadak lagi." Aiden membayangkan bagaimana nasib dirinya jika menaiki angkutan umum seperti itu. Pasti dirinya sudah merasa kesal dan merasa tidak nyaman.
Zivara tertawa "Yah elah om lagi pula Zivara udah terbiasa kali naik begituan. Tiap hari malah kalau kak Aurora nggak jemput Zivara," balas nya.
"Saya tidak akan membiarkan kamu seperti itu,lebih baik saya pesankan taksi online saja nanti. Kamu cukup duduk manis saja," perintah Aiden. Langsung di angguki kecil oleh Zivara .
Lalu Aiden mengeluarkan selembar uang jajan untuk Zivara. Dan memberikannya langsung.
"Nih uang jajan kamu,"
"Serius nih om?" Aiden mengangguk-anggukan kepalanya "kenapa uangnya kurang?"
Zivara menggeleng cepat "bukan gitu om,"
Bjirr !! Batinnya.
"Gapapa itu buat kamu semuanya,"
Nih cowok royal banget .Batinnya lagi.
" Ya Udah yuk kita berangkat sekarang," ajak Zivara berjalan lebih dulu lalu diikutinya oleh Aiden dari belakang.
Mereka berdua pun turun ke bawah, berjalan menuju parkiran mobil. Pada saat mereka ingin menjalankan mobilnya tiba-tiba Aiden baru teringat akan satu hal. Bahwa nanti malam dia akan menghadiri pesta pembukaan kantor baru rekan kerjanya itu.
"Nanti malam kamu ikut saya."
"Kemana ,om? Jalan-jalan? "
Aiden menjentikkan jarinya di kening gadis itu, "main terus pikiran kamu."
Zivara mencibirkan bibirnya, "Ya wajar dong om namanya juga anak remaja. Emangnya om tiap hari sibuk mulu di depan laptop,"ledek Zivara tak mau kalah.
" karena saya kan sibuk dengan pekerjaan saya. Nanti kalau kamu sudah dewasa akan mengerti bahwa pekerjaan itu sangat penting."
"Iya tahu om. Si paling pekerja keras."
"Memangnya kamu nggak mau sama pekerja keras kayak kakakmu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
General Fiction[ALANGKAH LEBIH BAIKNYA FOLLOW DULU BARU MEMBACA!! ] ROMANCE - HUMOR "Dasar simpanan om-om" begitulah isu pembicaraan dari tetangga satu atap kost nya yang membicarakan soal kedekatan adik nya dengan seorang lelaki tampan berstatus sebagai DUDA TA...