Chapter 10 • plan something

1.7K 150 17
                                    

Setiap manusia itu tidak bisa menahan namanya getaran cinta sudah mulai berlabuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap manusia itu tidak bisa menahan namanya getaran cinta sudah mulai berlabuh. Sama halnya semakin hari nampaknya Zivara semakin lengket dengan Aiden, bahkan kedua saling memendam rasa cinta yang begitu sangat besar.

Seperti saat ini, sepulang sekolah Zivara berniat ingin mampir ke kantornya milik Aiden. Guna melepas rindu dimana awal mereka bertemu pada saat Zivara di cegah oleh satpam kantor miliknya itu.

Dengan berjalan gontai kesana kemari, menampilkan senyum terlihat sangat manis. Mampu membuat pak satpam tengah berjaga itu menyapa dengan sangat hangat.

"Pagi neng cantik," sapanya tersenyum.

Zivara membalas dengan senyuman juga dan menganggukkan kepalanya. "Pagi juga pak satpam."

"Mau ketemu pak Aiden ya? " tebak satpamnya sudah mengetahui kedekatan mereka. Semenjak wartawan membuat beberapa foto tersebar dimana-mana bahkan semua orang tahu kalau Aiden tengah memiliki kekasih baru.

"Kok bapak tahu ya saya mau ketemu om Aiden," ucap Zivara penasaran.

Satpam terkekeh kecil,"Saya hanya menebak aja kok neng." senyum satpam itu.

Zivara mengangguk mengerti lalu,"Kalau gitu saya masuk ke dalam dulu ya pak." melenggang masuk ke dalam kantor Aiden.

"MasyaAllah sifatnya sama seperti nyonya besar dulu ramah dan baik. Semoga aja kali ini yang terbaik buat tuan besar." Satpam masih tersenyum memandangi Zivara sudah masuk ke kantornya itu.

Di ruangan Aiden nampaknya ia sedang sibuk berbicara hal penting dengan sekretaris nya itu mengenai pekerjaannya. Zivara baru saja membuka pintu ruangannya, niatnya langsung pupus karena ia sudah melihat mereka sedang membicarakan hal penting. Jadi Zivara berfikir akan menunggu Aiden di luar sana tidak ingin mengganggu percakapan mereka.

Namun Aiden sudah melihatnya lebih dulu, dan menyuruh sekretaris itu untuk memberhentikan percakapan mereka.

" kita lanjut bicaranya nanti saja, kamu boleh keluar dari ruangan saya." kata Aiden.

Membuat Sekretaris itu menoleh ke belakang lalu beranjak berdiri, dan mengangguk perkataan Aiden.

"Baik Pak kalau gitu saya permisi dulu," pamit sekretaris tersebut. Aiden mengangguk kecil kemudian sekretaris itu melenggang keluar dari ruangan Aiden.

Zivara tengah berada di depan pintu ruangan Aiden, langsung melangkah masuk ke dalam sana.

"Hai om," sapa Zivara seraya berjalan ke arah sofa itu, dan menduduki bokongnya di sana.

Zivara merasa heran karena Aiden tidak menjawab sapaan dirinya akhirnya bertanya langsung kepada dirinya. Dimana Aiden langsung fokus kembali bekerja di depan layar laptopnya itu. Aiden tengah berkutat di depan laptopnya, dengan beberapa berkas masih ada di atas meja kantornya itu.

"Om," mencoba memanggilnya.

Namun lagi-lagi Aiden tidak menoleh apalagi menggubris ucapannya itu.

"Om Aiden," panggilnya dengan suara sedikit teriak.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang