PORSCHE - POV
Aku mudah marah. Aku akui hal itu.
Mungkin itu salah satu kelemahanku yang mematikan, aku mudah marah karena tidak ada yang akan selamat jika hal itu terjadi.
Itulah kenapa belajar Taekwondo, Aikido dan Judo penting bagiku agar aku bisa menyalurkan emosiku dengan baik. Karena aku tahu bahwa aku bisa sangat menyakiti orang lain jika aku sedang marah, juga bela diri membantuku sedikit tenang.
Aku tidak ingin menyakiti orang lain. Tetapi jika Kinn dan Pete memprovokasiku... Aku tidak akan ragu untuk menyakiti mereka.
Hanya karena mereka membayarku, bukan berarti aku akan berbaring telentang dan memperlihatkan perutku pada mereka seperti anjing yang terlatih.
Aku bukan seekor anjing. Lagi pula aku sulit dilatih. Kemarahanku adalah alasan kenapa aku tidak masuk Tim Nasional Taekwondo dan Judo. Tim Nasional Aikido dengan tegas menolak mengizinkanku bergabung.
Aku menghela nafas dan merasakan Kinn berebut untuk duduk dengan benar di seberang meja. Ketika aku mendongak untuk menatapnya, dia terbatuk dan menghindari menatap mataku. Terlihat sedikit takut.
Ah ya, tentu saja mereka tahu tentang sifat pemarahku. Aku biasa mengejar dan bergulat dengan mereka sambil dengan marah meneriaki mereka saat mereka menindasku.
Aku benci orang yang mengeroyokku. Saat masih muda aku yang paling kecil diantara kami bertiga. Hanya karena aku lebih pendek atau kurus, bukan berarti siapa pun bisa meremehkanku.
Aku akan menunjukkan pada siapa pun apa yang bisa dilakukan oleh tubuhku ini.
Aku dengan setengah hati mendengarkan dan menulis jawaban di atas buku bodoh yang diberikan Pete pada kami.
Sejauh ini, aku membuat daftar hal-hal tentang Kinn yang bisa aku baca di profil mana pun dari jutaan situs web yang didedikasikan untuknya oleh para penggemarnya.
Warna Favorit: Hitam. Tone gelap.
Olahraga Favorit: Bola Basket
Hobi Favorit: Menunggang Kuda
Hal Favorit: Mobil
Makanan Favorit: Apapun yang Sehat
Buah Favorit: Apapun kecuali yang asam
Motto : "Persetan! Aku tidak akan menjawab yang ini."
Yang terakhir agak panjang dan aku tidak yakin apa mottonya tetapi aku adalah teman yang patuh dan seperti yang dikatakan Pete, aku menulis apa yang dikatakan Kinn padaku.
Sekarang giliran Kinn yang bertanya padaku...
"Buah favorit?" Nada suaranya terdengar sangat bosan.
"Pisang," jawabku otomatis.
"Warna kesukaan?"
"Ungu..."
"Olahraga favorit? Shiaa, ini membuatku gila..."
"Aku belum gila... belum. Tanyakan padaku lagi besok."
"Apa?!" Kinn menatapku tajam.
"Apa?" Aku bertanya balik.
Dia menghela nafas, "Tolong perhatikan. Olahraga favorit?"
"Bola basket..."
"Makanan favorit?"
"Daging..."
Satu alisnya terangkat. "Kau tidak menganggap ini serius, kan? Pisang, daging? Hal berikutnya kau akan memberiku jawaban seperti penis dan oral seks."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Kingdom - KinnPorsche
RomanceKinn Theerapanyakul adalah seorang pangeran modern di Thailand. Pewaris tahta dan bujangan paling memenuhi syarat di negeri ini. Tapi dia tidak ingin menyerahkan wanita yang dicintainya dalam bencana yang membingungkan, kehidupan seperti sirkus dan...