Kampus, Seminggu Kemudian
Pukul 17:10. Diparkiran motor terlihat seorang perempuan tengah duduk diatas motor vespa kesanyangannya. Disela jari tangan kanan perempuan itu terdapat sebatang rokok yang menyala, sementara tangan kirinya, ia memegang ponsel. Akshaya, si perempuan itu. Sudah sejak sejam yang lalu ia berada disana, perempuan itu setia menunggu Athalia.
Dari kejuahan perempuan kesayangannya itu medekat. Akshaya membuang rokok di tanah dan menginjaknya hingga mati. Athalia berdiri didepan Akshaya.
" Kenapa dipanggil?" tanya Akshaya
" Aku di mintain tolong sama Mba Debby untuk jadi asisten dosen, karena dia kan hamil udah menginjak 8 bulan jadi gak bisa banyak ngajar gitu"
" Wuii selamat ya, Para bangga deh sama Ngipa" Akshaya mengambil helm yang tergantung di stang. " Udah jadi guru, ngurus usaha, jadi model sekarang nambah jadi asdos. Bangga banget aku. Selamat ya Ngipa"
" Makasih Para"
Akshaya tersenyum lebar. " Sama-sama" Perempuan itu memakaikan helm pada Athalia.
" Aku mulai lusa bakal jadi anak kampus banget deh, berangkat pagi pulang sore bahkan sampe malem"
" Gak papa dong, kan bagus dapet kesempatan ini" Akshaya kembali duduk miring diatas motor menghadap Athalia.
" Iya sih. Tapi kayaknya mulai lusa, aku berangkat sendiri aja deh"
" Kenapa?"
" Biar kamu gak harus nunggu aku kelamaan" Athalia merapihkan rambut Akshaya yang tertiup angin. " Kamu dateng pas mau kelas aja gitu"
" Para anter Ngipa. Kalaupun nunggu juga ya udah gak papa"
" Tuh kan keras kepala deh"
Akshaya mengambil helm lalu ia kenakan. " Gak denger.. Yang Para tahu, Para harus nganter orang namanya Athalia setiap hari. Sekian tak terima penolakan" Perempuan itu menyalakan motornya.
" Paraa ihh"
" Hahahah udah yuk ah pulang"
" Habis ini mau kemana?"
" Ngipa mau kemana?"
" Mmm mau makan di sate ayam depan UKDW gak?"
" Ngipa mau makan sate?"
" Iya"
" Baiklah, kita makan sate malam ini. Yuk naik"
Athalia duduk di jok belakang. Akshaya mulai menarik gas nya hingga motor itu sudah terlihat keluar dari parkiran kampus.
Motor itu terus membelah jalanan sore yang ramai. Perlu waktu 20 menit untuk Akshaya kembali memarkirkan motornya saat mereka sudah sampai di salah satu pedagang kali lima.
Athalia turun dari motor disusul Akshaya setelah ia mestandarkan motor. Perempuan berambut pendek itu kembali membantu Athalia untuk melepas helm lalu menyimpannya di stang.
" Para mau pake nasi apa lontong?" tanya Thalia
" Lontong 2 ya" Aksahya melepas helm.
Athalia mendekat pada abang penjual sate yang sedang membakar sate itu.
" Mas sate dua porsi ya, tambah lontong 2 sama nasi setengah piring. Minumnya es teh dua" pesan Athalia. Penjual itu menggangguk paham.
Athalia dan Akshaya duduk berhadapan di meja panjang yang ada didalam tenda penjual itu.
" Aku udah dapet jadwal kelas untuk gantiin Mba Debby nih" ucap Athalia.
" Kirim ke aku sini. Biar aku juga tahu"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSATA
Hayran Kurgu- Aku pernah gulana karna mengikuti karsa, akhrinya elegi yang hanya aku rasa. - Saat itu karsa ku untuk memiliki mu setinggi bumantara, seluas sagara, hingga mengubah sikapku sehangat arunika, seindah arutala. Hingga jiwa ini menyadari bahwa suajan...