nol

201 12 4
                                    

OHEELLLOOOOOOOO IHH HAIII BALIK LAGI KE STORY NYAA MY WORK!

SELAMAT MEMBACA, MOGA SUKA

꙳꙳꙳꙳꙳꙳꙳꙳

Ujian kelulusan anak sekolah menengah pertama sedang dilaksanakan di SMPN Nadrasari. SMP sederhana yang memiliki ribuan kenangan bagi Anita.

Anita Jeissica Seira gadis berumur 15 tahun itu sedang fokus menghafalkan di meja ujiannya sebelum guru datang untuk memberikan soal ujian.

"Lempeng bumi ada-"

"Anitaa! sepatu lo kotorr sama si Ade!" Teriak Adam berlari masuk ke kelas sambil menjinjing sepatunya.

"Omg! apa lo bilang? Sepatu yang kemarin gue cuci sampe bersih mengkilau hah?!" Panik Anita langsung bangkit dari duduknya, berlari keluar kelas untuk memeriksa keadaan sepatunya

Anita membelelakkan matanya kaget , Sepatunya jauh lebih kotor dari yang dia bayangkan, sedangkan Adeva sedang mengambil air dengan ember untuk mencuci sepatu milik Anita.

"Lo gila? lo apain sepatu guee?" Anita menggeleng tak percaya menatap sepatunya, bagaimana bisa ini terjadi?

"nggak, itu Adam tuh yang jatuhin ke lumpur" Adeva mengatakannya dengan suara kecil hampir tak terdengar oleh Anita.

"Sialann lo! gak mau tau cuci dan keringin sekarang juga gue pengen sepatu butut gue berkilau lagi!" Kesal Anita pada Adeva. Sebuah ide muncul di otak Anita.

"Kalo nggak, siniin sepatu lo sebagai gantinya," Ucap Anita menatap sepatu Adeva.

Adeva memundurkan langkahnya dengan pelan "Buat apa?" Tanya Adeva meskipun wajahnya terlihat tengil tapi bisa Anita lihat jika Adeva merasa bersalah

"lucu banget sih ni orang" bisikan itu muncul dalam hati Anita,Anita menggeleng cepat.

"Pinjem aja, lo gak bakal tau kemampuan gue!" Tekan Anita sambil melotot tajam pada Adeva.

Adeva agak takut dengan mata bulat Anita yang hampir keluar dari tempatnya segera melepas sepatunya dan berdiri di atas keramik teras di depan kelasnya.

"Nih" Adeva memberikan kedua sepatunya pada Anita, Anita merebutnya kemudian menaruh Sepatu Adeva di genteng atap sekolah dengan naik ke sebuah kursi.

setelah itu kursi yang dia,ia basahi dengan air, Agar Adeva tidak berani naik dan mengambil kembali sepatunya.

"Wleee, adil. Sekarang, cuci sepatu gue keburu bell bunyi" Titah Anita kemudian masuk ke kelasnya, tidak sebelum masuk ke kelasnya Anita mengusap kecil puncak kepala Adeva

"Eh eh.. sepatu gue..balikin dong" Seperti orang gagu? memang.Tapi gaya bicara Adeva cukup beda dari orang lain.

Anita tersenyum kecil "Lo lucu" Gumamnya.

⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗⌗

"Selamat untuk kalian karena telah lulus SMP semoga kalian melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, semoga sukses anak anak ibu yang ibu banggakan" Ucap bu Eris dia membagikan ijazah SMP pada semua murid kelas 9 yang hari ini lulus.

Setelah acara acara lain di hari kelulusan selesai, Anita duduk dengan lelah di samping Adeva.

"Lo diem bae dahh, gak ikutan kabaret apa?" Tanua Anita pada Adeva yang masih duduk diam.

Adeva menoleh pada Anita dan melempar senyuman kecil kemudian menggeleng pelan. Adeva menyugar rambut panjangnya ke belakang.

"Hidih sok cool." Gerutu Anita, Anita mengangkat bahunya acuh dan kembali memperhatikan acara acara di depan panggung yang kini sedang berlangsung.

"Lo mau lanjut SMA kemana? gue denger ada SMA baru di depan, namanya SMA Basstronesia five. Gue pikir daripada jauh jauh ke SMA Al-Gona'an gue mending ke SMA baru itu" Berniat mengajak ngobrol Anita malah nyerocos sendiri hingga Adeva tertawa kecil tidak terdengar siapapun.

Adeva tidak menanggapi Anita dengan perkataan, hanya tersenyum dan tertawa kecil menanggapi.

"Oh acaranya udah selesai aja, Bye gue mau pergi. Inget ya gue gak akan lupain lo karena dendam gue karena kemaren kemaren lo kotorin sepatu gue" Ucap Anita setelah itu bangkit dari duduk dan menghampiri teman temannya dan mengambil swafoto.

Setelah kepergian Anita, Adeva termenung sebentar seperti memikirkan sesuatu. Sesaat kemudian Adeva tersenyum kecil.

ꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛꔛ

"Lo?! Lahh lo? lo...gue lupa nama lo tapi kayaknya lo satu esempe sama gue deh.." Anita menunjuk pria yang duduk di belakangnya, dia ingat siapa dia tapi dia lupa.

"Zoraa zoraa, lo inget dia kan? siapa sih dia tuh? gue lupa lagi namanya" Tanya Anita menarik narik tangan Zora Agar menatap orang yang dia maksud.

"Masa lo lupa sih dia kan anak nya tante gue tante Ninang. si Ade!" Zora menoyor kepala Anita agar tidak terlalu lemot, itu membuah kan hasil Anita ber ohh ria.

"Iya! Adeva! lo kan yang kotorin sepatu gue! Gue gak lupaa, kok lo bisa sih sekolah disini sedangkan lo kan ga-"

"Gaa niat kesini!" Zora menyela ucapan Anita, sudah dia bilang pada anita untuk tidak mengucapkan itu tetap saja Anita keras kepala.

"dasar tolol, kan ini rahasia bangke!" Geram Zora hingga membungkam Anita dan Anita memberontak.

"Iya iya iya maaf, lagian aneh ajaa kan.. jangan jangan lo nyogok ya bisa masuk SMA Basstronesia five ini!" Tebak Anita dengan suara melengking membuat semua orang menatap nya heran.

Zora memutar bola matanya dengan malas "Udah lah,punya temen kayak lo banget" Gerutunya membuat Anita tertawa kecil.

Sedikit cerita, Zora adalah teman sekaligus sahabat pertama Anita sejak sekolah dasar. Namun, perlahan jarak di antara mereka tumbuh hingga mereka terpisahkan dan memilih menikmati jalan masing-masing, walaupun rasanya sakit jika harus berpura-pura sakit, Terlebih Anita yang memiliki kepribadian cengeng.

TINGGALKAN JEJAK 👣

BYE..SEE YOU NEXT TIME ᥬ😋​᭄

NIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang