‘Berfikir sebelum bertindak, itulah yang orang katakan tapi mereka tak berfikir saat mengatakannya’
━━━━━━━━━━━━━━
Sadar atau tidak, Anita rasa sejak jauh dengan Zora, Anita sering pulang bersama dengan Adeva, meskipun jalur nya beda sedikit mereka selama ini memang selalu pulang bersama.
Tidak ada obrolan, tidak ada perbincangan dan tidak ada candaan. Hanya berjalan berdua dan jika sudah bertolak arah mereka hanya mengucapkan "Dah, bye atau sampai jumpa besok".
Seperti hal nya sekarang, Anita melamun di jalan sedangkan Adeva di belakangnya terus memperhatikan Anita, berjaga jaga jika kejadian tak diinginkan terjadi lagi seperti waktu lalu.
Pernah sewaktu-waktu anita berjalan ke tengah jalan dan mobil box lewat di depannya, beruntung Adeva langsung menarik rambutnya, hingga Anita tidak terserempet atau tertabrak.
" Jalan yang bener"Gumam Adeva masih terdengar oleh Anita, Anita mengangguk pelan dan berjalan di samping Adeva untuk berjaga jaga. Takutnya suatu kejadian buruk terulang.
"Dahh" Ucap Anita melambaikan tangannya pada Adeva, Adeva mengangguk dan kembali menyugar rambutnya ke belakang. itu seperti kebiasaan Adeva yang tak bisa luput dari ciri khasnya.
﹏﹏﹏﹏﹏﹏
"Gila, si fuck ini ngancem gue dasar brengsek!" Gerutu Anita melempar handphone nya dengan asal bagaimana tidak? Fikden mengirim pesan yang membuat Anita naik darah.
+62 890..
•Hai cantik, gue Fikden. Gue tau lo mau geser posisi Aginda jadi ketos kan?
•Buat jaga rahasia lo, lo harus jadi pacar gue.
•kalo nggak lo bakal di hujat lhoo sama orang orang karena lo mau geser si Aginda , secara kan semua orang pihak Aginda daripada lo."Manusia konyol mana yang mau jadi pacar manusia zombie kayak dia! Gue gak mau, tapii masa iya gue bakal di hujat orang karena mau geser Aginda?" monolog Anita, dia bingung disisi lain cita cita Anita sebagai ketua OSIS, di sisi lain dia tidak mau suntik rabies karena berpacaran dengan Fikden.
"Nggak!" Anita menggeleng cepat.
"pikir positif tata! lo bisa!" nita masih bermonolog sendiri sambil melamun mencari sebuah jawaban yang tepat di pikirannya.
Kosong.
Anita tidak bisa memikirkan apapun membuat dirinya frustasi sendiri, tangannya mengambil handphone dan membalas pesan dari fikden.
Fakdeng🖕🏻
Jangan bocorin•
Backstreet. gw ga ikhlas sma lo••Berti kta pcaran?
trsrh•
•Yang..udh makan?
najis!
jangan manggil gituan sekarat gue gegara• rabies•kirain gegara salting
(read)"Jijik. Gue gak bakalan bales dia. Gue tau, dia mau gue pasti ada maunya. Kagak mungkin tiba-tiba.."
"Keputusan gue tepat ga ya? tau deh. Gue gak nganggap ini pacaran. ini cuman main main"
"Iya main main, ga ada campur aduk perasaan.Si Fuck ini pasti lagi buat rencana"
"Iihh gila ga nyangka gue see nekad ini"
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏⌑
Brak!
"lo kan yang ngasih tau si fikden kalo gue mau geser posisi Aginda! lo kan!" Suasana kelas sepi karena masih pagi, terkecuali meja Anita dan Gledis.
Anita menggebrak meja Gledis begitu masuk ke kelas membuat Gledis kaget. "Gue ga tau,Lagian dia yang desak gue buat bilang. Dia ngancem Ayun bakalan celaka" Gledis membela dirinya, Fikden benar-benar mengancam Gledis, Ayun—adiknya akan di sekap oleh fikden.Itulah kenapa Gledis memberi tahu rahasia Anita.
"Dasar gila! lo ngorbanin orang lain demi adek busuk lo? Adek yang lo lindungin itu jalang! dia keluar masuk club malam!" Bentak Anita, Anita tau itu karena dia sering bolak-balik Alfamart dan Alfamart di depan club malam.
Gledis menunduk dalam tak menjawab Anita lagi, hingga beberapa detik kemudian seseorang datang lewat pintu kelas.
Adeva Sanindyar. Pria itu menaruh tas di bangku tempatnya, kemudian duduk bersandar pada tembok menonton suasana panas antara Gledis dan Anita.
"khem, ciee pacarnya fikden" Suara lembut berkesan menggoda itu berasal dari Adeva, dia mencairkan suasana panas antara Gledis dan Anita.
Ralat, Adeva menambah suasana panas di kelas ini. Rasanya Atmosfer dikelas ini mengurang membuat Anita sesak untuk tidak marah pada Adeva.
"Apaan lagi lo anjing?! Gue gak pacaran sama cowok kaya si fikden" Elak Anita, meskipun pipinya sudah memerah karena malu.
"Di mading depan kelas sebelah ada foto kalian berdua tau" Ucap Widi—teman sekelasnya. Widi berjalan dengan diikuti empat temannya yang lain.
Anita segera berlari menuju mading di depan kelas sebelahnya, Benar saja disana fotonya dan foto fikden di edit menjadi bersama dengan tulisan Resmi Berpacaran.
Anita segera mencabut dan menyobekkannya."Dasar gila! udah gue bilang Backstreet. sialan!"Gerutu Anita membuang foto itu setelah merobeknya.
"Hahahahha! lo jadian sama fikden? gak nyangka guee" Miarauf, pria kecil dengan nama panggilan auf itu tertawa keras menggelar sepanjang koridor.
"Dasar gila! ngapain temen goblok lo itu sebar! lagian ini ga bener!" Bentak Anita terlewat kesal. Dia yakin yang menempel itu adalah fikden sendiri.
"Hahahah, komen tuh sama orangnya jangan sama gue ege! Kemaren lo tau, dia mabok parah sampe nyusruk ke solokan" Tawa Auf masih menggelar berisik .
"Bodoamat. Actually, gue diancem sesuatu sama dia itulah kenapa gue mau, gue gak nganggap gue sama dia pacaran" Gerutu Anita terdengar oleh Auf.
Auf tersenyum kecil "masih ada peluang berati" Gumamnya tak terdengar oleh Auf
"Lo bilang apa?" Tanya Anita tapi Auf menggeleng dengan senyuman jahilnya.
Mati konyol lah Anita karena malu, seminggu ini dia penuh di ejek oleh teman teman sekolahnya karena fikden apalagi pria itu terus menggodanya.
"Bantuin gue putus sama Fikden plis" Ucap Anita pada Auf, dia tersiksa selama seminggu berpacaran dengan Fikden semua rahasianya terus di ungkit Fikden.
"Okee gue bakal coba sebaik mungkin, lagian kasian juga liat lo dikit dikit nangis gegara di ejek orang" Ucap Auf diiringi tawa mengejek juga, tangannya menyenggol lengan Adeva di sampingnya.
"Gue gak nangis!" Elak Nita padahal nyantanya, Anita selalu menitikkan air matanya diam diam saat di ejek.
"Eh ta! Ta! Fikden nembak Sairi di lapangan njir! lo harus liat!" Ucap Gledis ribut pada Anita.
Anita melebarkan senyuman senangnya, Kemudian beralih menatap Auf dan Adeva bergantian dengan senyumannya.
━━━━━━━━━━
Kebahagiaan..! i'm coming!!
![](https://img.wattpad.com/cover/355300989-288-k82636.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NIDE
Teen FictionMencintai seseorang secara ugal ugalan adalah bakat seorang Anita Jeissica Seira. Tidak heran, jika dia menyukaimu orang aneh seperti Adeva Sanindyar. Sudah bersama sejak sekolah dasar, Tetapi Anita baru menyadari adanya Adeva. Selama ini Anita han...