This story is purely self-conceived.
plagiarism is prohibited, it is better to work with your own thoughts better ⚠
DESKRIPSI QUEEN'S MAFIA GANGSTER S2 :
Kisah ini berbeda dari kisah sebelum nya, perjalanan Queen semakin berliku dan berat.
Banyak m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamualaikum Masyaallah, aku sebagai author QMG mau mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan. Aku minta maaf jika ada tutur kata yang menyakiti hati kalian serta jika ada tulisan yang aku tulis menyinggung perasaan kalian. Aku mohon maaf dan selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang beragama islam dan salam toleransi untuk agama yang lain 🙏🏻
Info tambahan aku Up saat View sudah 1k viewers 🙏🏻😊
Sorry For Typo 🗝
"Jika kata ANDAI itu bisa merubah segalanya. Akan ku gunakan kata SEANDAINYA itu untuk mengulang dan mencegahnya. Tapi nyatanya itu hanya kata ANDAIAN yang tak bisa merubah apapun yang sudah terjadi."
Revano Argasya Putra Bruckley Alexander
Setelah siap aku keluar dari ruang wardrobe dan melihat Revan yang ternyata sudah memakai pakaian formal nya.
Aku menghampiri Revan dan duduk di kasur membantunya memakaikan dasi untuk anak di lehernya. Setelah selesai aku merapikan pakaian formal nya. Aku tersenyum melihat Revan yang imut dan tampan.
"Masyaallah baby boy nya kakak, semakin imut dan tampan saja," puji ku melihat wajah Revan yang semakin tampan berpaduan imut, apalagi gigi kelinci nya menambah kesan imut Revan.
"Hehehe, kakak Queen juga semakin cantik," balas Revan memuji ku dengan cengiran khas nya. Membuatku menjawil hidung mancung Revan.
"Kakak tidak suka dipuji sayang," ucapku mengingatkan Revan.
"Revan juga sama seperti kakak Queen, tidak suka dipuji dan disanjung," sahut Revan dengan senyuman tulusnya yang membuatku ikut tersenyum tulus.
Tok... Tok... Tok...
Pintu kamarku diketuk oleh seseorang. Aku pun Langsung berdiri dari dudukku dan berjalan membuka pintu kamarku.
Ku buka pintu kamarku dan ternyata yang mengetuk pintu kamarku Bibi Puji. Aku mengernyitkan dahi bingung saat Bibi Puji membawa dua buket bunga.
"Assalamualaikum, maaf Non kalau saya menganggu," salam dan maaf Bibi Puji kepadaku.
"Waalaikumussalam, tidak apa Bi. Ada apa Bi?" jawab dan tanya ku sopan.
"Ini non, saya tadi dapat disuruh salah satu anggota nya Non, untuk kasih bunga ini. Kata anggota nya Non dari dua perempuan yang menitipkan kedua bunga ini untuk dikasih ke Non," beritahu Bibi Puji membuatku menatap kedua buket bunga ditangan Bibi Puji.
Sesaat aku melihat kedua buket bunga, aku bisa melihat siapa pengirim nya. Ternyata Keyra dan Amelia yang mengirim dua buket bunga kepadaku.
"Baik Bi, terima kasih," ucapku menerima kedua buket bunga itu dan mengucapkan terima kasih.
