Queen-12 (Heaven awaits you, Mother Leviathan)

146 15 2
                                    

Queen-12 (Surga menantimu, Ibunda Leviathan)

Queen-12 (Surga menantimu, Ibunda Leviathan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sorry For Typo

"Aku hampir mengecewakan semua saudara ku terutama pilar dunia ku. Tak seharusnya aku takut dengan pemikiran ku sendiri. Dan tak seharusnya aku larut dalam kesedihan ku dan tenggelam dalam keterpurukan ku. Pilar dunia ku telah menyadarkan ku bahwa aku seorang Queen yang terbiasa bersuara di hadapan banyak nya orang. Maafkan aku karena telah hampir mengecewakan kalian."

Erika Valia Agatha Bruckley Alexander


Aku pun menerima dot susu formula untuk bayi yang baru lahir. Lalu aku memberikan dot susu hangat itu ke Baby Levi. Baby Levi yang sudah kehausan pun menyedot nya, tanganku yang memangku nya menepuk-nepuk punggung nya agar dia bisa tertidur.

Saat aku menepuk-nepuk punggung Baby Levy, 3 perawat perempuan yang bertugas memandikan jenazah Nyonya Tazkiyah mendekati kami.

"Tuan, jenazah Nyonya Tazkiyah sudah selesai kami mandikan dan kami kafani. Tinggal anda kebumikan," beritahu salah satu perawat perempuan kepada Tuan Kamal.

"Terima kasih suster," sahut Tuan Kamal dengan nada sendu nya.

Lalu Perawat perempuan itu mengangguk sopan kepada kami dan berjalan menjauhi kami.

"Huft," desah nafas Tuan Kamal sepertinya belum rela ditinggalkan oleh istri tercinta nya.

"Tuan, kami akan ikut mengantarkan istri anda ke peristirahatan terakhir nya," ucapku tenang tanpa menatap Tuan Kamal.

"Apa itu tidak merepotkan Nona dan Tuan-Tuan semuanya?" tanya Tuan Kamal yang takut akan membuat kami kerepotan.

"Tidak, ini tugas kami membantu orang yang membutuhkan," sahutku dingin.

"Terima kasih Nona karena Nona sudah banyak membantu saya dan istri saya," tutur sopan Tuan Kamal yang aku angguki.

Lalu 3 perawat mendorong brangkar dimana jenazah almarhumah Nyonya Tazkiyah berbaring dengan ditutupi kain putih.

Lagi-lagi rasa sesak dan sesal itu menghampiri hatiku. Seharusnya aku lebih cepat sampai kesini dan Nyonya Tazkiyah pasti tersenyum bahagia sambil menggendong putra yang ia nantikan. Tapi ternyata Allah berkehendak lain, Allah lebih menyayangi Nyonya Tazkiyah saat menyelesaikan tugas nya sebagai ibu yang melahirkan putra nya ke dunia.

Aku pun berdiri sembari menggendong Baby Lavy, ku dekati jenazah almarhumah Nyonya Tazkiyah. Seakan tahu Tuan Kamal membuka kain putih yang menutup wajah istri nya. Aku tanpa ragu menyentuh kening almarhumah Nyonya Tazkiyah.

"Surga menanti Nyonya, Nyonya istirahat lah dengan tenang putra Nyonya berada di perlindungan saya. Terimakasih karena sudah berjuang untuk putra anda dan maaf karena saya terlambat datang," ucapku pelan lalu aku menatap ke salah satu kabin pesawat medis.

Queen's Mafia Gangster 👑 Season 2 (On Going & Slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang