Queen-34 (Get well soon Great Woman)

139 11 2
                                    

Queen-34 (Cepat Pulih Perempuan Hebat)

Happy Reading Guys

Sorry For Typo ✨

"Luka di hati memang tak bisa disembuhkan oleh apapun bahkan tak ada obat yang mengobati nya. Tapi jika terus dekat dengan-Nya maka hati dan jiwa kita akan selalu tenang"

Erika Dwi Afifah


In a time of darkness and greed
It is your light that we need
You came to teach us how to live
Muhammad ya Rasoola Allah
You were so caring and kind
Your soul was full of light
You are the best of mankind
Muhammad khairu khalqi Allah

Nada dering dari ponsel Revan membuat Aurell menghentikan kejahilan nya dan menyeka air mata yang mengalir dari kedua mata indah nya Revan.

"Maafkan kakak ya pangeran," ucap Aurell meminta maaf kepada Revan yang membuat Revan mengerucutkan bibir nya.

"Sakit kak Qilla," ucap Revan mengusap kedua pipi nya yang sudah memerah.

"Hehe pipi pangeran kecil kayak mochi, gih angkat telfon nya siapa tau itu penting dek," cengir Aurell dan menyuruh Revan mengangkat telfon karena tadi ada yang menelfon nya.

"Iya kak Qilla, sebentar ya," ucap Revan lalu mengambil ponsel nya di saku jas yang ia pakai.

Kening nya mengernyit saat yang menelfon nya itu anggota SDG yaitu Henry.

"Ada apa kak Henry menelfon Revan?" tanya Revan pada dirinya sendiri lalu Revan pun mengangkat telfon dari Henry.

📞 Via Telfon 📞

"Assalamualaikum, Iya kak?" Revan

"Waalaikumussalam Prince, Prince masih di rumah sakit?" Henry

"Iya kak, saya masih di rumah sakit. Ada apa?" Revan.

"Maaf kalau saya tiba-tiba menelfon Prince, karena saya tadi menelfon Queen tapi no nya tidak aktif. Jadi saya menghubungi Prince." Henry.

"Kakak butuh bantuan kakak Queen?" Revan.

"Iya Prince, maaf kalau saya bertindak tanpa sepengetahuan kalian. Sekarang saya ada di rumah sakit jiwa untuk menjenguk putri Tuan Oliver yang dirawat di rumah sakit jiwa. Saya benar-benar tidak punya niat apapun, saya hanya menjenguk putri Tuan Oliver sekaligus membelikan makanan untuk dia. Saya ingin melihat perkembangan nya Prince, tapi ternyata karena wajah saya yang mirip dengan mendiang adik saya Hartwin. Jadi dia mengira saya pelaku nya padahal itu bukan saya." Henry

"Astagfirullahallazim kak, kenapa kakak malah kesana? Kenapa tidak kakak suruh rekan kakak untuk menjenguk putri Tuan Oliver? Kenapa harus kakak yang langsung menjenguk dan melihat dia? Lalu apa dia kembali trauma saat melihat kakak?" Revan

"Maafkan atas kelancangan saya Prince, saya benar-benar ingin melihat Nona Juliana tidak lebih. Untuk mengetahui perkembangan nya sampai dimana. Saya tidak tahu kalau kehadiran saya juga menghadirkan ingatan menyakitkan itu Prince." Henry.

"Ya sudah kakak tunggu, saya akan memberikan ponsel saya ke kakak Queen." Revan

"Sekali lagi maaf Prince." Henry

* Revan langsung memberikan ponsel nya kepadaku yang langsung aku terima dan berjalan menjauh dari Tante Radista dan Tante Dias.

"Assalamualaikum. Sudah membuat ulahnya Henry?" Erika

Queen's Mafia Gangster 👑 Season 2 (On Going & Slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang