04|Janji yang diingkari

7.5K 493 325
                                    

_______________

“Bunga mawar ini hanya akan menjadi milikku selama 3 tahun.”
~Ester R Pattinson~

“Sejak kecil aku sangat membenci laut karena ombaknya yang mengerikan. Dan karena matamu mengingatkanku akan hal itu, aku membencinya!”
~Mollyara Lovara Bratadikara~
_______________

|04|

   Ester menyandarkan punggungnya pada rak buku sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Pria itu menatap Molly yang berjalan mendekatinya. Sebelah alis Ester terangkat. Gadis ini sadar kan sedang berpakaian seperti apa didepannya?

   “Hei! Apa maksudmu?! Kau pikir aku mau menyetujui untuk ikut bersamamu hah?!” marah Molly dengan wajah kesal. Yah, dugaan Ester selalu benar pada Molly.

   Ester memundurkan kacamatanya dan berjalan menuju kursi. Namun belum sampai Ester disana, Molly menahannya. Gadis itu memegang pergelangan tangan Ester. Tanpa diduga Ester menapisnya keras membuat Molly tersungkur dilantai. Siku dan lututnya sedikit tergores akibat menjadi tumpuan saat dia match. Dengan wajah datar dan tatapan setajam silet itu dia berkata.

   “Aku bukan memberikanmu pilihan, tapi perintah. Patuhi aku atau nyawa keluargamu yang menjadi taruhannya.” Kata Ester dingin dan menusuk.

   Molly mengepalkan tangannya erat dan berdiri perlahan. Sial! Siku dan lututnya terasa nyeri. Dasar Ester pria jahat! Gadis itu mengangkat pandangannya seolah tak takut dengan Ester. Padahal kedua tangannya bergetar hebat karena ini kali pertama mendapatkan perlakuan yang sangat kasar. Juga matanya sedikit berkaca-kaca.

   “Tapi aku berhak menolak perintahmu!” tegas Molly dengan menahan air matanya.

   Ester menatapnya. Pria itu mendekat hingga jarak mereka hanya satu langkah kecil. Molly ingin memundurkan tubuhnya namun dia tidak ingin dianggap takut oleh pria itu.

   “Gadis kecil yang lemah tidak kuizinkan membantah. Sadari posisimu karena keluarga yang selalu kamu agung-agungkan itu sangat mudah untuk kuratakan dengan tanah. Berhenti membantah dan bersiap.” Balas Ester.

   Molly mengangkat tangannya hendak menamparnya namun pria itu menahan dan memojokkannya ke tembok. Molly mengandalkan tangan kirinya namun lagi-lagi ditahan oleh satu tangan Ester. Pria itu mengunci kedua tangannya. Ester menatap Molly sejenak.

   Rambut gadis itu masih basah dan setiap tetesan air dari helaian rambut itu membasahi baju tidur putih nan tipis itu. Semerbak wangi lavender menyeruak masuk kedalam indra penciuman Ester. Tatapan Ester tertuju pada bibir merah merona itu. Sedangkan Molly menatap Ester penuh kebencian sambil menahan air matanya agar tak jatuh.

   Ada satu hal yang selalu kuhindari ketika mendekati bunga mawar ku. Bunganya. Bunga dengan kelopak yang sangat merah, harum, dan sepertinya halus bila kusentuh. Selama 2 tahun lebih ini. Setiap kali ku genggam duri-durinya, wangi bunga itu mengalihkanku. Seolah meminta padaku agar aku menyentuhnya. Kalo seperti ini kan sedikit menyulitkanku nona kecil. Batin Ester tanpa ekspresi apapun.

   “Apa yang membuatmu sangat membenciku?” tanya Ester ketika melihat tatapan penuh kebencian yang tak pernah berubah selama 2 tahun lebih ini.

   “Karena kau pria jahat! SANGAT JAHAT!! Kau melarangku bertemu Alka, mengusir kak Khe saat akan mengunjungiku, dan terakhir merusak liontin pemberian daddy. Apa kau tidak menyadarinya jika kau itu iblis?!! AKU SANGAT MEMBENCIMU PRIA JAHAT!! SANGAT!! Sejak kecil aku sangat membenci laut karena ombaknya yang mengerikan. Dan karena matamu mengingatkanku akan hal itu, aku membencinya! SANGAT!!” raung Molly dan tanpa sadar meneteskan air matanya.

MOLLY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang