Extra Chapter 12|Kami Mencintai Kak Elister!

9.7K 697 4.5K
                                    

_______________

“Bukannya darisini keliatan yah mas mereka bakalan misah dan ninggalin kita nantinya?”
~Mollyara Lovara Pattinson~

“Seperti inilah menjadi orang tua, Sweetie. Kita tidak berhak menahannya bukan? Do'akan saja terbaik untuk anak-anak kita.”
~Ester R Pattinson~
_______________

[EC.12]

   Mrs.Atiya terlihat membagikan kertas gambar disetiap meja anak-anak dibantu oleh Mrs.Pitha. Alister menatap malas kertas gambar itu karena dia sangat tidak suka menggambar. Bocah itu hanya suka mewarnai. Berbeda dengan adik kembarnya, Zetha terlihat antusias mengeluarkan alat tulis dan juga crayon. Yah, sepertinya bakat melukis sang ibu menurun padanya. Untuk si sulung sendiri datar-datar saja. Tidak terlihat tak suka maupun sebaliknya. Selesai membagikan kertas tersebut, Mrs.Atiya pun berucap.

   “Sudah mendapatkan kertas gambarnya masing-masing??”

   “Sudah Mrs!”

   “Nah, sekarang tugas dari Mrs.Atiya kalian gambarlah sebisa kalian moment bersama ibu kalian lalu nanti saat pulang berikan pada ibu kalian dan berikan kata-kata manis pada ibu kalian saat memberikannya ya.” Ucap Mrs.Atiya. Kening Zetha mengerut bingung, bocah itu mengangkat tangan kanannya.

   “Biasanya tugas yang Mrs berikan dikumpulkan, kenapa hari ini diberikan pada bunda?” tanya Zetha.

   Terlihat Mrs.Atiya tersenyum tipis kemudian menggerakkan tangannya. Mengisyaratkan agar anak-anak mendekatinya. Tentu mereka langsung mendekatinya tanpa banyak bicara. Termasuk Elister.

   “Hari ini adalah hari ibu, apa kalian tidak mau memberikan lukisan kalian untuk hadiah pada ibu?”

   “Aku mauu!!! Aku mau melukis untuk mama!”

   “Aku juga! Aku sayang mommy! Aku akan segera melukis dengan baik!”

   “Nah, sekarang mulailah menggambar!” Ucap Mrs.Atiya.

   Bocah-bocah lugu itu kembali duduk dibangkunya masing-masing dan mulai menggambar di kertas itu. Begitu juga Alister yang tadinya malas kini tampak bersemangat. Dia harus melukis dengan baik untuk hadiah sang bunda. Apapun yang menyangkut sang bunda, Alister tentu bersemangat. Disaat kedua adik kembarnya disibuk menggambar, Elister menatap datar kertas putih itu. Melihat hal itu, Zetha memberikan pensilnya.

   “Ayo kak mulailah menggambar. Ini hadiah pertama kita untuk bunda jadi ayo lakukan yang terbaik, bukan begitu Al?” Ujar Zetha yang diangguki setuju oleh Alister.

   Meskipun bocah itu masih tetap fokus pada kegiatannya. Elister menerima pensil dari adik perempuannya itu kemudian mulai menggambar. Zetha tersenyum senang lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Beberapa saat setelahnya, Mrs.Atiya tampak berkeliling. Wanita itu tampak berhenti disebelah bangku Zetha. Dia tak lagi terkagum dengan bakat Zetha karena semua anak-anak di TK tau jika Zetha berbakat dalam menggambar.

   “Zetha mau gambar apa nih?” tanya Mrs.Atiya.

   “Rumah kaca, kak El, aku, Al, ayah, dan bunda! Saat ayah libur bekerja kami selalu menghabiskan waktu disana. Itu sangat menyenangkan!” balas Zetha antusias.

   “Wah bagus, lanjutkan kegiatanmu.”

   “Okey Mrs!

   Mrs.Atiya geleng-geleng melihatnya. Dia pun lanjut berkeliling. Mrs.Atiya tertawa kecil ketika menghampiri Alister bocah itu dengan sigap menutup kertas gambarnya. Dari sikapnya itu, tentu Mrs.Atiya tau jika Alister merahasiakan apa yang akan ia gambar. Dia pun beralih pada Elister.

MOLLY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang