Extra Chapter 13|Calon Anggota Keluarga Baru

11.3K 735 4.8K
                                    

_______________

“Mas udah bosen ya sama aku?”
~Mollyara Lovara Pattinson~

“Nakal, sama suami manggil nama”
~Ester R Pattinson~
_______________

   Molly tersenyum tipis ketika putra sulungnya terlelap di pangkuannya. Setelah makan malam, disaat kedua adiknya sudah tidur Elister malah belajar. Bocah itu berambisi menguasai dasar-dasar bahasa Inggris sebelum memasuki sekolah dasar. Jika tadi Molly tidak memaksanya untuk tidur, pasti saat ini Elister masih membaca buku latihannya. Perlahan Molly merebahkan kepala putranya dibantal lalu membenarkan posisinya agar lebih nyaman. Setelahnya dia pun menyelimuti Elister hingga sebatas leher. Molly mengecup singkat kening Elister dan pergi darisana. Membiarkan putranya beristirahat.

   Begitu keluar dari kamar Elister, Molly berpas-pasan dengan suaminya yang baru keluar dari kamar si bungsu. Molly tersenyum hangat lalu merangkul lengan kekar Ester. “Udah tidur semua?” tanya Molly yang dibalas anggukan oleh Ester.

   “Ayo ke kamar,” ajak Ester. Dan kini keduanya pun menuju ke kamar mereka.

   Sesampainya di kamar, Molly dengan santai melepaskan cardigannya. Menyisihkan lingerie merah yang menerawang itu. Ester menghela napas lalu memungut cardigan istrinya. Menggantungnya di hanger. Begitu pria itu membalikkan tubuhnya, dia dikejutkan oleh pelukan sang istri. Ester tak bisa menahan senyuman dengan sifat manja istri kecilnya itu. Tangan kirinya menahan pantat Molly agar dia tak jatuh, sementara tangan kanannya menghusap-usap puncak kepala Molly. Molly mengecup singkat bibir Ester.

   “Besok libur, ayo malam ini kita lembur.” Ucap Molly manja.

   Ester mendudukkan dirinya dibibir ranjang. Kini posisinya Molly duduk dipangkuan suaminya. “Besok hari selasa, nggak ada lembur malam ini.” Jawab Ester yang mana membuat bibir Molly menyebik.

   “Tapi yang aku dudukin udah keras mas. Yakin nggak mau?” Celatuk Molly frontal.

   “Kebiasaan,” Ester mencubit ujung hidung Molly.

   “Lih! Aku kan ngomong fakta mas, gak usah ditahan kenapa sih? Aku dandan buat kamu loh mas, masa nggak jadi nganunya.” Sebal Molly.

   Ester menatap dalam wajah cantik istrinya yang dipolesi make up tipis. Pria itu lagi-lagi menghela napas. Bukan tanpa alasan dia menolak. Kondom yang dia simpan entah hilang kemana dan tadi dia belum sempat beli dikarenakan menemani si kembar bermain. Meminta Meth atau Chris membelikannya? Itu mustahil mengingat sifat tertutup Ester.

   “Udah, kita tidur aja.”

   “Mas udah bosen ya sama aku?”

   “Hah?!” Ester menatap dingin Molly.

   “Aku pernah baca artikel, katanya kalo suami nggak mau diajak nganu. Dia punya simpa—HUMPHHH!”

   Belum sempat Molly menyelesaikan kalimatnya, Ester membungkam mulut mungilnya itu dengan ciuman. Molly bersorak dalam hati lalu membalas ciuman sang suami. Perlahan Ester merebahkan tubuh Molly diatas ranjang. Melepaskan lingerie dengan mudahnya membuat Molly telanjang bulat dibawah kungkungannya. Ester tersenyum tipis lalu mematikan lampu utama dan langsung menyerang istrinya. Malam yang panjang, di dalam kamar yang gelap dipenuhi oleh desahan dan erangan kenikmatan dari sepasang pasutri itu. Dengan sepanjang percintaan mereka, Molly terus berdoa dalam hati agar ketika dikaruniai seorang anak nantinya menuruni gennya. Iya, Molly mengharapkan itu.

_____

   Hari libur yang cerah. Zetha dan Alister tampak antusias menghampiri sang bunda yang tengah menyiapkan cemilan. Seperti rutinitas hari libur sebelumnya, menghabiskan waktu di vila pesisir pantai atau camping bersama dibawah pohon rindang area rumah kaca. Dan sesuai keputusan bersama, hari libur kali ini adalah camping diarea rumah kaca.

MOLLY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang