Extra Chapter 02|Ciuman Yang Sempat Tertunda

11.3K 803 4.1K
                                    

_______________

“Mau cium lagi, kayak waktu itu.”
~Mollyara Lovara Pattinson~

“Nanti.”
~Ester R Pattinson~
_______________

|EC.02|

   Satu minggu kemudian. Sesuai saran dokter, hari ini Ester diizinkan kembali ke rumahnya. Sebelumnya Chris terlihat mengemasi barang-barang milik Ester. Dan sekarang, Molly membantu Ester berjalan dengan terus menggandengnya erat. Sebenarnya Ester sudah bisa berjalan dengan benar hanya saja dia tidak tega menolak bantuan kecil itu. Melihat hal itu, Larissa dan Etano yang akan ikut mengantar Ester pulang pun tersenyum. Karena Molly dan Ester terlihat seperti pengantin baru.

   “Kenapa kamu liatin aku gitu?!” tanya Molly sambil menutup pintu mobilnya. Saat ini mereka sudah didalam mobil yang akan dikemudikan oleh Chris.

   “Tidak apa,” jawab Ester sambil mengalihkan pandangannya.

   Molly mendekatkan wajahnya, “ih kenapa?? Muka ku jelek?”

   “Tidak, tidak apa-apa nona kecil. Aku hanya ingin melihatmu saja, apa itu mengganggumu?”

   Molly mencebik bibirnya lalu menggeleng. Dia menatap keluar mobil yang melihat Chris tengah berbincang dengan Etano. Gadis itu merapatkan diri hingga tidak ada jarak dengan suaminya dan sedikit mendongakkan kepalanya guna menatap wajah sang suami lebih dekat. Tentu Ester menatapnya bingung.

   “Ada apa?” tanya Ester.

   “Mau cium lagi, kayak waktu itu.” Jawab Molly membuat Ester terkejut.

   Dia tersenyum tipis lalu mencubit ujung hidung sang istri, “nanti jika aku sudah sembuh.”

   “Lih kan bukan sakit batuk pilek, jadi nggak nular. Ih ayo ciuman lagi,” rengek Molly.

   “Nanti.” Jawab Ester sedikit menegaskan.

   Mendengar jawaban itu Molly berdecak sebal lalu menjauhkan diri. Gadis itu kesal dan menatap keluar jendela. Enggan menatap suaminya. Tentu saja Ester hanya pasrah dengan kemarahan Molly. Saat itu, Chris tampak memasuki mobil dan merasakan hawa yang kurang enak.

   “Nona anda baik—”

   “Gak usah tanya! Udah jalan aja,” sela Molly sewot.

   Chris hanya mengerutkan keningnya lalu menatap Ester. Terlihat Ester menggelengkan kepalanya kemudian menaruh jari telunjuknya dibibirnya. Mengisyaratkan agar Chris diam beberapa saat. Tentu Chris yang paham pun langsung mengemudikan mobilnya. Sepanjang perjalanan, Molly tidak bicara sepatah kata pun. Sementara Ester membicarakan mengenai perusahaannya dengan Chris. Molly sedikit melirik suaminya namun ketika tertangkap mencuri pandang, dia membuang muka.

   Nona kecil ini, batin Ester.

   Sesampainya di vila. Molly tak lagi membantu Ester berjalan. Gadis itu menghindari suaminya dengan alasan membawa barang-barangnya. Larissa yang merasakan kejanggalan itu pun mendekati sang putra. “Ester, apa istrimu marah nak? Kenapa?” tanya Larissa.

   “Aku bisa menanganinya ma, jangan khawatir. Mama dan papa bisa pulang untuk beristirahat, aku sudah baik-baik saja.” Jawab Ester.

   Larissa terlihat hendak meraih pipi Ester. Mengingat sang ibu yang tinggi tubuhnya lebih rendah, Ester sedikit membungkuk. Larissa menangkup pipi kanan putranya dan terlihat Ester memegangi tangannya.

   “Benar sudah membaik? Mama menginap disini saja, mama rasa Esy juga tidak keberatan untuk ikut menginap disini.” Ucap Larissa. Melihat lingkaran hitam disekitar area mata Ester membuatnya menggeleng.

MOLLY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang