20|Telefon Dari Nona Kecil

6.3K 589 440
                                    

_______________

“Aku berjanji!”
~Mollyara Lovara Bratadikara~

“Aku akan mengingat itu.”
~Ester R Pattinson~
_______________

Aceng kang salto comeback 🤸‍♂️

Aceng saranin dichapter ini Apinka mulai baca dengan teliti karena bisa dikatakan disinilah pertengahan konflik. Biar dichapter berikutnya kalian nggak bingung, oke? Aceng ingatkan lagi ini hanya karya fiksi yang dimana semua ini hanya imajinasi Aceng jadi jangan disamakan dengan kehidupan nyata. Dan Aceng minta ramaikan paragrafnya. Meskipun banyak komentar tapi paragrafnya sepi, Aceng gak bakalan update. Sekian, untuk kalian jaga kesehatan selalu dan jangan lupa bahagia. Selamat membaca🤸‍♂️

|20|

   “Hei, lihat apa yang tuan Pattinson lakukan? Sepertinya aku agak datang terlambat yah?” kata pria berjas hitam dengan coat senada.

   Pria itu jalan memimpin begitu banyak orang berjas dibelakangnya. Kurang lebih sekitar 40 orang. Ester membalikkan tubuhnya. Menatapnya datar tanpa terlihat ketakutan sedikit pun. Joe menaikan sebelah alisnya. Mungkinkah pria itu masih memiliki tenaga sisa? Begitu pikirnya. Pria itu menggerakan tangan kanannya membuat 40 orang itu mengepung Ester. Joe berjalan mendekati Ester dengan senyuman angkuhnya.

   “Kau terkepung, tuan Ester terhormat. Sekarang serahkan barkasnya padaku,” kata Joe sambil mengulurkan tangannya.

   “Aku tidak membawanya.” Balas Ester tenang.

   “Jangan berbohong, kau datang kemari untuk meminta tanda tangan ayahku dan membayar sisa denda kan?! Berikan atau kau akan mati sekarang,” geram Joe.

   “Aku tidak berbohong—”

   “ESTERR!!” Bentak Joe sambil menodongkan pistol magnum kearah kepala Ester.

   “Dia tidak berbohong, son.” Kata pria tua yang baru datang itu.

   “Papa?” Gumam Joe terkejut.

   Dia tuan Bjorn, bos dari organisasi bernama LES.C yang sepenuhnya bergerak dibidang ilegal seperti penyelundupan senjata, narkoba, pelelangan manusia, dan termasuk penjualan organ. Namun, semua itu dilakukan dibelakang publik. Didepan publik, LES.C merupakan perusahaan real estate terbesar nomor 1 di Eropa dan nomor 3 didunia. Juga beberapa petinggi LES.C ada yang berkerja dan memiliki pengaruh besar di bidang politik. Jika sudah seperti itu, bukankah akan sulit memusnahkan organisasi itu? Joe mengepalkan tangannya erat ketika barkas bermap coklat itu berada ditangan sang ayah. Bjorn berjalan mendekat.

   “Ba-bagaimana bisa?” kata Joe lirih yang didengar oleh Bjorn.

   “Bagaimana? Tentu saja karena papa mengecek sesuatu yang musuh tinggalkan.” Bjorn berhenti disamping kanan sang putra, “sejak dulu papa selalu mengingatkanmu untuk mengecek sesuatu yang musuh tinggalkan sebelum memojokkannya. Tapi ternyata kamu tidak melakukannya. Mengecewakan.”

   “Papa! Kau berpihak padanya?!” tanya Joe marah.

   “Papa berpihak pada yang cerdas dan hati-hati. Daripada itu, kamu harus tau satu hal,” Bjorn mendekatkan wajahnya pada telinga Joe dan berbisik, “sifat gegabahmu membuat papa memilih kakakmu sebagai ketua LES.C selanjutnya.”

   Joe mengepalkan tangannya erat. Dia langsung pergi darisana bersama 40 orangnya. Kini hanya tinggal Ester, Bjorn, dan Pemoz disana. Bjorn geleng-geleng kepala melihat 25 orang yang berserakan seperti sampah dilantai. Dia tersenyum menatap Ester.

MOLLY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang