19|Satu Kepingan Puzzle

6.9K 548 429
                                    

_______________

“Akhirnya, salah satu kepingan puzzle utamaku kutemukan.”
~Ester R Pattinson~

“Oke Molly, mulai sekarang kamu harus berjuang. 4 bulan waktu yang cukup panjang jadi kamu pasti bisa buat pria jahat itu jadi pria baik. Semangat Molly!”
~Mollyara Lovara Bratadikara~

“Aku akan mencari Molly dengan caraku sendiri!”
~Arsetha Leo Pattinson~
_______________

|19|

   Arsetha menepikan mobilnya. Pria itu keluar darisana dan duduk dikursi taman yang sepi. Pergi dengan keadaan emosi membuat Arsetha asal menjalankan mobilnya hingga sampai di taman itu. Arsetha menyugar rambutnya kebelakang kemudian menyandarkan punggungnya pada kursi taman itu. Bayangan masalalu saat bersama Molly terlintas dipikirannya. Tidak. Dia tidak rela. Apalagi pria yang Molly nikahi adalah kakaknya. Ester R Pattinson. Seseorang dengan segala kesempurnaan yang menjadi panutannya.

   Dia tampan, cerdas, dan sangat teliti. Tentu Arsetha tidak pernah mengatakan hal itu langsung pada Ester. Rasa iri akan kelebihan sang kakak kembali muncul ketika mengetahui fakta Ester menikah dengan Molly. Mollyara, cinta pertamanya. Gadis yang cantik, manis, dan berpendidikan. Bukankah dunia sangat tidak adil? Bisa-bisanya dua manusia sempurna itu menjadi satu. Arsetha sangat tidak rela.

   “Kenapa kau mendapatkan segalanya sedangkan aku tidak kak? Kenapa??! Bahkan wanita yang kau nikahi pun sangat sempurna dari wanita manapun. Tidak seperti istriku. Aku harus menemukan Molly secepatnya... Dia pasti akan memberikanku kesempatan karena dia sangat mencintaiku. Iya, itu pasti.” Gumam Arsetha sambil mengeluarkan ponselnya. Dia menatap datar benda pipih itu ketika mendapatkan notifikasi pesan dari Rekia.

Rekia

Ars, kamu kemana?? Pulang ya
[08.00]

Aku tau kamu tidak mengangkat telefonku karena marah jadi redakan saja dan setelah itu pulang
[08.01]

Semarah apapun kamu padaku, kamu harus makan ya Ars. Agar tidak sakit
[08.02]

Aku minta maaf karena tidak bisa menjadi istri yang baik
[08.02]

_read.

   Cih, dasar pelacur. Batin Arsetha. Dia mengabaikan pesan itu dan memilih menghubungi Chris. Sialnya, pria itu tidak menjawab telefonnya.

   “Oh shit!! Teruslah patuh pada kakakku, aku akan mencari Molly dengan caraku sendiri!” Ungkap Arsetha kemudian kembali masuk mobilnya. Pergi darisana dengan rencana yang sudah tersusun di kepalanya.

   “Mama, papa kemana?? Sekarang kan hari minggu, apa papa tetap bekerja?” tanya Ressa yang tengah duduk disamping sang ibu.

   “Iya, papa tadi dapet telefon dari sekertarisnya jadi buru-buru pergi.” Jawab Rekia berbohong. Hanya itu satu-satunya cara menenangkan kedua putrinya.

   “Yaudah deh,” ucap Ressa lesu.

   “Lea malah sama papa!”

   “Eh nggak boleh gitu sayang, papa pergi waktu itu karena pekerjaan. Papa kan kerja buat Lea, buat kak Ressa juga.” Ujar Rekia halus.

   “Tapi papa nggak minta maaf sama Lea. Papa malah pelgi hiks...” sahut Lea sambil menangis. Dia menyembunyikan wajahnya pada perut buncit sang ibu. Rekia hanya bisa menghusap puncak kepala Lea.

   Kalian pasti kecewa ya? Tapi mau bagaimana lagi, mama selalu berharap setidaknya papa memprioritaskan kalian. Tidak apa papa membenci mama asal dia mencintai kalian. Batin Rekia sambil menahan tangis. Dia tidak mau suasana memburuk karena tangisannya.

MOLLY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang