12|Tali Yang Terlepas

6.3K 626 1.6K
                                    

_______________

“Berjanjilah untuk tidak merepotkanku.”
~Ester R Pattinson~

“Aku berjanji.”
~Mollyara Lovara Bratadikara~
_______________

Sebelum baca Aceng cuman kasih tau kalo tembus chapter ini 1,5k komentar, besok Aceng up lagi. Kalo bisa setiap paragrafnya diramein juga. Karena dichapter ini tembus sampe 3,3k kata jadi harapan Aceng chapter ini lebih ramai dibandingkan sebelumnya. Nggak memaksa, kalo gak bisa juga gak apa-apa.

|12| ⚠18+

   Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 20 menit, kini sepasang pasutri kaku itu sampai di kediaman utama Azura. Begitu keluar mobil, mereka disambut hangat oleh Kenzo, Ray, Rea, Kenzie, dan Nada. Keduanya pun langsung diarahkan kedalam vila. Suasana vila lumayan ramai namun bukan karena tetamu, melainkan anak dan cucu dari Kenzo Azura berkumpul. Bayangkan saja 7 anak Kenzo berkumpul dengan pasangan dan anaknya masing-masing.

   “Terima kasih sudah datang, duduk dan makanlah beberapa hidangan ringan kami. Kalian pasti lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup lama,” kata Kenzo.

   Ester dan Molly pun duduk disofa empuk itu. Bersampingan dengan sedikit jarak membuat Kenzo gemas sendiri melihatnya. Beberapa pelayan mulai berdatangan dengan membawa makanan ringan dan minuman.

   “Aku ingin jus melon,” celatuk Molly yang mana membuat Kenzo tertawa kecil.

   “Bawakan itu,” titah Kenzo pada pelayan. Pelayan itu mengangguk kemudian pergi. Ester yang baru meminum tehnya pun menatap pria lansia itu.

   Kenapa dia meminum tehnya sih? Kupikir dia akan meminum jus apel kesukaannya itu. Nona Pattinson juga, kenapa malah memilih jus melon? Hiks, rencana pertama gagal total. Batin Kenzo kesal sambil tersenyum paksa kearah Ester.

   “Jadi, tradisi apa yang anda maksud?” tanya Ester.

   “Jamuan pembuka. Jadi jika diantara keluarga Bratadikara atau Azura memiliki keturunan baru, keluarga itu akan memberikan jamuan lebih awal sebelum pesta pemberian nama dilaksanakan juga bocoran nama serta melihat bayi itu. Biasanya tradisi itu akan dilakukan oleh anak pertama atau cucu pertama yang sudah menikah, berkeluarga, dan memiliki anak. Hanya saja anak dari Alkaizer belum lahir jadi tradisi itu akan dilakukan oleh Ren Alzada. Namun Ren Alzada bilang di kesempatan kali ini ingin adik bungsunya yang melakukannya. Jadi, untuk itu aku mengundang kalian lebih dulu.” Jelas Kenzo panjang. Pria itu meminum tehnya.

   “Aku mengerti.” Sahut Ester tenang.

   “Kenapa aku? Anda bilang tradisi itu untuk yang sudah menikah dan memiliki anak. Aku belum memiliki anak kenapa melakukan tradisi itu? Kenapa bukan Alka?” tanya Molly bingung. Kenzo menaruh cangkir tehnya.

   “Tetapi yang ditunjuk oleh kakak tertuamu adalah kau.” Balas Kenzo dan itu mampu menjawab kebingungan Molly.

   “Kalo begitu aku ingin tau nama dan melihat bayi dari nona Keysa.” Kata Molly antusias membuat Kenzo terkejut.

   “Anda tidak lelah?”

   “Tidak. Boleh kan?”

   Kenzo tersenyum tipis, “tentu saja. Ikuti saya.”

   “Saya izin tetap disini.” Kata Ester dan Kenzo membalasnya dengan anggukkan.

   “Mari nona Pattinson.”

   Molly pun membuntuti Kenzo. Sepeninggalan keduanya, Ester mengambil jus apel itu dan mencium aromanya sejenak. Pria itu hanya geleng-geleng kepala dengan rencana Kenzo yang sangat terlihat jelas itu. Dia menaruh kembali jusnya.

MOLLY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang