35|Berpisah

6.9K 616 4.1K
                                    

_______________

“Aku melakukannya untuk mempersingkat kontrak.”
~Ester R Pattinson~

“Aku hanya mencintaimu, persetan dengan dirimu yang tidak membalasnya. Asalkan aku mencintaimu itu sudah cukup.”
~Mollyara Lovara Bratadikara~
_______________

|35|

   Molly berjalan membuntuti Ester dan diikuti Gevi dibelakangnya. Gadis itu bertanya-tanya siapa teman yang ingin meminta maaf padanya. Juga penasaran darimana orang itu tau alamat vila Ester. Terlalu fokus pada lamunannya, Molly sampai tidak sadar bila pintu lift sudah terbuka dan Ester melangkah pergi. Molly pun mempercepat langkahnya agar tidak tertinggal. Namun dilangkah kelima, Molly berhenti membuat Ester ikut menghentikan langkahnya. Dia membalikan tubuhnya menatap sang nona kecilnya.

   “Ada apa?”

   Molly menggeleng, “aku nggak mau ketemu dia.”

   “Ars tidak akan macam-macam.”

   “Kalo begitu gandeng aku,” pinta Molly. Ester terdiam beberapa saat sebelum akhirnya mengulurkan tangannya.

   Molly pun langsung menggandengnya erat lalu bersama menuju ke ruang utama. Molly pikir hanya ada Arsetha disana namun ternyata tidak. Kalie, Reno, Bianca, dokter Tera, dan dokter Tara juga ada disana. Oh jangan lupakan Chris, Casel, dan Meth. Mereka bertiga berdiri dibelakang single sofa itu. Molly duduk di single sofa dengan Ester berdiri disamping kanannya. Kini Molly berhadapan dengan 5 orang itu. Sementara dokter Tara memilih berdiri bersampingan dengan Gevi.

   “Jadi, ada apa ini? Meminta maaf untuk apa?” tanya Molly bingung.

   Ketika dia menatap Ester, pria itu menjawabnya melalui tatapannya. Seolah meminta agar Molly menanyakan hal itu pada 5 orang didepannya. Molly menatap 5 orang yang menunduk itu. Karena mereka tak kunjung membuka suara, Ester menoleh menatap dokter Tara. Dokter Tara yang paham akan hal itu pun mengangguk lalu menaruh beberapa box testpack berbeda yang Molly beli di apotek milik dokter Tera, diatas meja.

   “Izinkan saya menjelaskan nona. Anda tidak hamil, semua testpack yang anda beli sepertinya sudah disabotase oleh adik saya dokter Tera. Saya sudah melakukan tes pada urine wanita yang sedang tidak hamil juga air biasa dan ternyata testpack ini menujukkan garis dua. Yang artinya benda cair apapun bila testpack ini menyentuhnya maka akan menghasilkan dua garis. Lalu alasan mengapa anda belum datang bulan kemungkinan itu karena stres juga hanya hormon biasa.” Jelas dokter Tara membuat Molly terkejut. Begitu juga Chris, Casel, Meth, dan Gevi. Molly meremas dress tidurnya lalu menatap dokter Tera.

   “Apa itu benar? Dokter Tera.”

   “BENAR NONA! MAAFKAN SAYA! SAYA MINTA MAAF KARENA MENIPU ANDA NONA!” teriak dokter Tera memohon ampun.

   “Astaga, yang benar saja.” Gumam Casel tak percaya dengan fakta tersebut.

   “Dan Molly aku meminta maaf. Aku tidak menyentuhmu sedikit pun karena saat itu aku juga dibius oleh Kalie. Yang memberikan tanda pada tubuhku juga Kalie, bukan kamu. Dan alasanku melakukan itu karena ingin membuatmu bercerai dengan kakakku. Aku minta maaf.” Kata Arsetha menatap sendu Molly. Molly masih diam dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca.

   “Saya juga meminta maaf nona. Saya hanya melakukan tugas dari nona Kalie. Sebenarnya alasan mengapa anda mual karena bubuk ketumbar yang saya taburkan. Saya menguping dari tuan muda jika anda memiliki alergi pada ketumbar maka dari itu—” ucapan Bianca terjeda ketika Molly membuka suara.

MOLLY[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang