Seorang gadis muda dengan telatennya merawat seseorang yang masih dalam keadaan yang sama sebulan terakhir ini. Rasanya ia sendiri sedih merindukan sosok itu berbicara padanya.
"Noona kapan sadar?"
Tubuh itu sudah berwarna pucat, kulitnya putih bersih hingga terlihat cenderung transparan. Sudah sebulan ini ia tak terkena cahaya matahari sedikitpun. Tubuhnya terbaring lemah diatas kasur.
Beberapa tabib handal sudah mencoba menyembuhkan sosoknya tapi sampai saat ini ia masih terbaring di tempat yang sama.
Gadis muda itu menaruh baskom berisi air yang baru ia gunakan untuk mengelap tubuh yang sudah tampak kurus.
"Nona.. Bangunlah, Lili rindu bermain bersama noona"
Gadis itu membuka matanya perlahan. Silau cahaya matahari turut membuat netranya mengkedip beberapa kali.
"Kepalaku"
Gadis bernama Lili tersentak kaget melihat hal ajaib di depannya.
"Noona... Noonaaaa.. Anda sudah bangun?"
Gadis itu buru-buru memeluk gadis cantik yang baru saja siuman dari tidur panjangnya. Sedang yang dipeluk hanya diam sekaligus heran.
"Lepasin nuuna..."
"Mwo?? Nuuna..? Siapa?? Ini Lili" Ucapnya dengan ekspresi heran.
"Syukurlah Kookie selamat. Terima kasih sudah menyelamatkan kookie" Gadis itu bangun dengan perlahan dengan bantuan Lili.
"Maaf.. Boleh minta segelas air?"
Dengan cepat Lili memberi segelas air yang langsung di teguk habis.
"Kenapa pakaian nuuna aneh? Seperti pakaian orang kuno?"
Lili melihat pada tubuhnya. Tak ada yang aneh baginya. Ini adalah baju yang seperti biasanya ia pakai.
"Noona.. Apa masih demam? Noona istirahat saja dulu"
"Maaf, saya namja bukan yeoja"
Ucapan itu tambah membuat Lili kebingungan. Entah apa yang terjadi pada Noonanya ini hingga berbicara tak jelas sedari tadi.
Gadis itupun juga melihat penampilannya yang seperti tengah mengenakan hanbok berwarna pink pastel. Anehnya ini adalah hanbok wanita.
"Noona.. Saya akan memberitahu tuan dan nyonya dulu bahwa anda sudah sadar"
Gadis itu dengan buru-buru berlari keluar dari kamar.
Ia berjalan sebentar melihat sisi ruangan yang ditinggalinya.
Kenapa seperti rumah jaman dulu?
Ia melangkah lagi hingga melewati sebuah cermin. Matanya membulat sempurna.
Ia melihat cermin itu alih-alih menyentuh wajahnya. Mendekat ke arah cermin untuk meyakinkan apa yang ia lihat dari pantulan benda kaca itu.
"Aniyooooo......"
Tubuhnya terjatuh diatas lantai kakinya terasa lemas.
"Apa yang terjadi?? Ini bukan aku!"
Tepat disaat yang bersamaan, gadis itu datang dengan tiga orang bersamanya. Mereka semua tampak aneh dengan baju jaman dulu.
"Putriku.. Kau sudah bangun??"
Wanita cantik yang sudah berumur dengan hanbok berwarn hijau menghampiri dirinya.
"Putri?" Herannya.
"Tabib, cepat periksa putriku"
Seorang pria tua mulai mengecek denyut nadi sekaligus suhu tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH YOUR HEART TAEKOOK/VKOOK
RomanceMasih banyak miateri kehidupan yang tidak diketahui oleh orang pada umumnya. Pernah terjebak di dunia lain? Apa yang akan kalian lakukan? Mencari jalan keluar? Atau tetap tinggal? Yuk.... kita berpetualang bersama 📌 Cerita ini murni karangan a...