Entah perasaan Jeongguk saja atau gimana. Tapi dia rasa kerajaan ini banyak mengadakan acara. Saat ini contohnya, ia tengah bersiap dengan hanbok yang senada dengan sang suami. Seperti couple.
Dan setelah semua siap, keduanya mulai menaiki kuda bersama. Sebenarnya Jeongguk di tawari untuk menaiki tandu, namun gadis itu merasa enggan.
Dilapangan istana sudah terdapat banyak sekali para tamu undangan. Entah kesialan apalagi yang Jeongguk dapat. Karena dia kebagian tempat duduk di samping putri mentri Kim.
"Sepertinya kita memang ditakdirkan untuk bertemu?" Ucap Seokjin sambil memandang ke arah Jeongguk.
"Apakah karena kita sama-sama bermarga Kim? Hanya saja kita tak ada hubungan keluarga" Sinis Jeongguk.
Setelah makanan tersaji, mereka pun mulai mencicipi beberapa hidangan pembuka sembari menyaksikan tarian sebagai hiburan.
"Dalam rangka ulang tahun pernikahanku dan permaisuri ini. Maka, dengan disaksikan apra rakyat dan seluruh petugas kerajaan. Aku, sebagai Raja akan mengangkat putra mahkota sebagai Raja penggantiku"
Semua orang turut terkejut dengan apa yang dititahkan oleh sang raja. Pasalnya tak ada yang mengetahui tentang itu, termasuk putra mahkota sendiri.
"Mulai saat ini putraku Kim Namjoon akan dilantik menjadi pemimpin negri ini" Lantangnya.
Usai dengan perayaan serta kejutan yang tak terduga, kini Jeongguk tengah menunggu suaminya di salah satu tempat yang sudah dijanjikan.
"Kenapa lama sekali"
Tak lama dari itu muncullah sosok Seokjin yang entah kenapa mereka selalu bertemu. Jeongguk hendak pergi namun tangannya dicegat oleh sosok itu.
"Apa kau mencoba untuk menghindariku?"
"Mmm.. Tidak, untuk apa ? Kita bukan musuh. Lalu untuk apa aku menghindar?" Ucapnya dengan lancar, padahal ia memang ingin menghindar dari soosk itu.
"Ku akui bahwa Jendral Kim sepertinya sudah jatuh cinta padamu. Dan tak ada harapan bagiku untuk mendekatinya. Kau tau, selama aku berada di Joseon.. aku tak memiliki banyak teman. Hanya Jendral Kim yang sering ku temui"
Jeongguk memutar bola matanya jengah, wanita ini selalu mengungkit apapun yang berhubungan dengan suaminya. Walau ia sendiri belum mengakui seperti apa perasaannya. Tetap saja, membicarakan masa lalu suami sendiri bersama orang lain itu terdengar menyakitkan.
"Kau jangan salah paham dulu" Ucapnya ketika Jeongguk hendak pergi lagi.
"Aku sudah merelakan jendral Kim bersamamu, aku tidak akan mengganggu hubungan kalian" sambungnya.
"Lalu? apa aku perduli? aku tidak masalah dengan masa lalu kalian atau kau mau apa dengan suamiku. Tapi selagi aku hidup, aku tak akan berbagi suami dengan siapapun.
"aku tidak serendahan itu merusak rumah tangga orang"
"Lalu, yang selama ini kau lakukan apa?" Marah Jeongguk. Ia berusaha menarik nafasnya dalam-dalam.
"Aku minta maaf untuk itu. Ku akui aku memang salah".
Namun ekspresi Jeongguk tidak berubah, alih-alih menjawab. Ia justru hanya diam. Ia memalingkan wajahnya dan mendapati suaminya tengah berjalan beriringan dengan putra mahkota.
Melihat adanya Jendral Kim, Seokjin pun segera pamit untuk pergi dari sana. " Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu"
Seokjin membalikkan tubuhnya dan melangkahkan kakinya hendak pergi. Namun sayangnya ia seperti menginjak sesuatu hingga tubuhnya terasa melayang. Keseimbangannya menjadi tak terkontrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH YOUR HEART TAEKOOK/VKOOK
RomanceMasih banyak miateri kehidupan yang tidak diketahui oleh orang pada umumnya. Pernah terjebak di dunia lain? Apa yang akan kalian lakukan? Mencari jalan keluar? Atau tetap tinggal? Yuk.... kita berpetualang bersama 📌 Cerita ini murni karangan a...