🌸PART 4

2.1K 166 15
                                    

Esok harinya Jeongguk dan Lili kembali mengunjungi gardu tempat Jeongguk meninggalkan belanjaannya kemaren. Namun seperti dugaan, kain itu sudah tak ada di sana.

"Tuh kan.. Kain kita hilang beneran. Aku yakin orang itu pasti mengambilnya. Sangat menyebalkan"

Jeongguk menghentakkan kakinya kesal, mau ke pasar lagi percuma. Stok kain di sana memang terbatas.

"Sudahlah Lili, kita kembali ke rumah"

Di tempat lain, seorang wanita paruh baya tengah di temani oleh seorang pria gagah di kediamannya.

"Cucuku, bukankah sudah waktunya bagimu untuk menikah?"

"Mohon maaf Haelmonim. Saya belum mempersiapkan hal itu"

Wanita tua itu meraih tangan cucunya. "Jenderal sudah semakin dewasa. Bahkan usianya sudah matang. Nenek ingin sekali melihat cucu ini bisa membina rumah tangga sebelum nenek pergi"

"Haelmonim tolong jangan berucap seperti itu. Mintalah yang lain, cucumu ini pasti akan mengabulkannya"

Wanita itu tampak berbatuk, kemudian  buru-buru meneguk ramuan yang sudah tersedia di mejanya.

"Bukankah jika kau menikah, secara tidak langsung kita menyingkirkan opini buruk masyarakat terhadapmu?"

"Apakah nenek percaya rumor orang-orang tak berguna itu? Aku sendiri bahkan tidak perduli"

"Jenderal.... Nenek memiliki kenalan seorang keluarga yang baik hati. Mereka memiliki seorang putri cantik. Nenek yakin kau pasti suka cucuku"

Dengan langkah beratnya orang itu pergi ke belakang rumahnya yang terdapat sebuah lapangan luas tempat ia latihan pedang atau memanah.

Dengan perasaan yang campur aduk, ia mengambil anak panah dan membusurnya tepat pada sebuah pohon tinggi.

"Permisi jenderal"

Wussshhh...

"Kamchagia.... Yaaaaaakkkk... Jenderal.  Kondisikan amarahmu" Ucap seseorang yang baru saja tiba dari sana.

"Ada apa?" Tanyanyanya tanpa menoleh. Ia masih membidik busur anak panah lainnya.

"Aku hanya ingin berkunjung. Bagaimana dengan keadaan nenek Kim? "

Kedua pria itu duduk ditempat teduh.

"Bagaimana jika aku menikah?"

Yang disampingnya menoleh ke arah jenderal. Seolah tak percaya dengan apa yang akan diucapkannya.

"Apa kau sudah menemukan seorang gadis? Katakan, siapa gadis itu"

Helaan nafas kasarnya terdengar begitu jelas "Bukan aku, tapi Halmonim"

"Hah? Kau menikahi nenekmu?" Ucapnya dengan sangat terkejut.

"Bukan. Tapi halmonim yang tahu gadis itu"

"Itu bagus, bukankah sudah banyak beredar rumor tentangmu yang imponten itu?"

"Apa kau juga percaya mereka?"

Yang di tanya hanya mengangkat kedua bahunya.

🌸🌸🌸

"Noona.. Anda dipanggil oleh tuan dan nyonya"

"Tumben mereka memanggilku"

Jeongguk yang tengah bersantai dengan apel ditangannyapun segera bersiap membenarkan penampilannya.

"Hormat saya kepada ayah dan ibunda"

"Duduklah anakku" Ucap pria yang tak lain adalah ayahnya.

Pohon yang semula diam sekarang malah tampak sedikit bergoyang. Tentu ada sosok di sana yang dengan sengaja menggoyang-goyangkan pohon itu.

TOUCH YOUR HEART TAEKOOK/VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang